67
yang dihasilkan lebih besar, permintaan untuk nata de coco mentah bentuk kubus jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nata de coco mentah bentuk lembaran.
6.2.2 Penggunaan Bahan Baku Air Kelapa Optimal
Perusahaan selalu berupaya untuk menyediakan bahan baku yang cukup agar perencanaan kegiatan produksi tidak mengalami hambatan. Pada kondisi
aktual ketersedian bahan baku air kelapa sebanyak 470.000 liter, dengan jumlah yang terpakai sebanyak 390.314 liter untuk kebutuhan produksi nata de coco dan
33.748 liter untuk kebutuhan produksi bibit. Perusahaan akan berproduksi pada kondisi optimal apabila air kelapa yang digunakan sebesar 409.220,97 liter. Pada
kondisi optimal tersebut perusahan masih memiliki kelebihan yang ditunjukkan dengan nilai surplus sebesar 60.779,03 liter.
Perbandingan antara kondisi aktual dan optimal menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan bahan baku air kelapa melebihi kapasitas optimalnya
yaitu sebanyak 424.062 liter. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan jumlah ketersedian air kelapa di gudang cukup untuk melakukan kegiatan
produksi nata de coco. Air kelapa merupakan kendala pasif atau kendala yang tidak habis terpakai dalam proses produksi dan tidak akan mempengaruhi fungsi
tujuan jika ada penambahan sumberdaya air kelapa. Pemanfaatan optimal bahan baku utama air kelapa untuk periode Mei
– Agustus 2012 dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Jumlah Penggunaan Bahan Baku Air Kelapa pada Kondisi Aktual dan
Optimal Pada PT Galuh Pratama Periode Mei – Agustus 2012
Jumlah Bahan
Baku Kondisi Aktual
Liter Kondisi Optimal Liter
Tersedia Terpakai
Slacksurplus
Air Kelapa 424.062
470.000 409.220,97
60.779,03
Sumber : Data olahan LINDO, Januari 2013
6.2.3 Penggunaan Bahan Baku Penolong Optimal
Pada kondisi aktual ketersedian bahan baku penolong cuka Taiwan sebanyak 2.750 liter, dengan jumlah yang terpakai sebanyak 2.316 liter untuk
kebutuhan produksi nata de coco dan 206 liter untuk kebutuhan produksi bibit.
68
Perusahaan akan berproduksi pada kondisi optimal apabila cuka Taiwan yang digunakan sebesar 2.420 liter. Pada kondisi optimal tersebut perusahan masih
memiliki kelebihan yang ditunjukkan dengan nilai surplus sebesar 330 liter. Pada kondisi aktual ketersedian bahan baku gula pasir sebanyak 22.000
kilogram. Hasil olahan optimal menunjukkan nilai dual prices sebesar 8.500 yang berarti jika perusahaan menambah satu satuan sumber daya maka akan
meningkatkan keuntungan perusahaan sebesar Rp 8.500,-. Oleh karena itu perusahaan masih mampu untuk meningkatkan kapasitas gula pasir hingga
mencapai kondisi optimalnya sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Tabel 23.
Penggunaan Cuka Taiwan dan Gula Pasir pada Kondisi Aktual dan Optimal Pada PT Galuh Pratama Periode Mei
– Agustus 2012
Jenis Bahan
Baku Kondisi
Aktual Kondisi Optimal
Tersedia Terpakai
Slacksurplus Dual
Prices
Cuka Taiwan
2.522 Liter 2.750 Liter
2.420 Liter 330
Gula Pasir 21.037 Kg
22.000 Kg 22.000 Kg
8.500
Sumber : Data olahan LINDO, Januari 2013
6.2.4 Penggunaan Optimal Tenaga Kerja Langsung