28
3.1.7 Analisis Post-Optimal
Analisis post-optimal merupakan suatu usaha untuk mempelajari nilai- nilai dari peubah-peubah pengambilan keputusan dalam suatu model matematika
jika satu atau beberapa atau semua parameter model tersebut berubah. Dalam persoalan program linear, analisis post-optimal menyangkut analisis terhadap
nilai-nilai peubah pengambilan keputusan sebagai dampak perubahan dalam koefisien fungsi tujuan, koefisien teknologi inputoutput, nilai sebelah kanan
model RHS, dan adanya tambahan fungsi kendala baru maupun tambahan peubah pengambilan keputusan.
Tujuan analisis post-optimal adalah untuk memperoleh informasi tentang solusi optimal yang baru dan yang dimungkinkan atau yang sesuai dengan
perubahan dalam parameter model melalui perhitungan tambahan yang minimal Nasendi dan Anwar, 1985.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Sebelum menentukan kerangka pemikiran operasional biasanya diawali dengan identifikasi terhadap kondisi perusahaan yang kemudian diikuti dengan
bagaimana hubungan keterkaitan antara variabel-variabelnya. Berdasarkan hubungan tersebut dapat menentukan metode atau alat analisis yang akan
digunakan. Setiap perusahaan dalam melakukan kegiatannya selalu berusaha untuk memperoleh keuntungan maksimal. PT Galuh Pratama juga mempunyai
tujuan untuk memaksimumkan keuntungan dari kegiatan produksi nata de coco mentah. Bagi perusahaan hal yang tidak mudah untuk mencapai tujuan tersebut,
karena setiap perusahaan memiliki kendala-kendala dan persaingan industri sejenis yang semakin ketat. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan
perencanaan produksi optimal untuk menentukan alternatif kombinasi produksi optimal agar tujuan memaksimumkan keuntungan dapat dicapai.
Perencanaan produksi optimal disusun oleh perusahaan agar dapat mengetahui tingkat produksi optimal yang dapat dihasilkan oleh perusahaan
tersebut dengan sarana produksi yang tersedia. Langkah-langkah yang harus dilakukan perusahaan antara lain : pertama, melakukan identifikasi kondisi
perusahaan yang mencakup tujuan perusahaan maksimisasi keuntungan atau
29
minimisasi biaya, kedua, melakukan identifikasi terhadap kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan terkait dengan pencapaian tujuan tersebut. Beberapa
faktor produksi yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh PT Galuh Pratama diantaranya adalah bahan baku utama air kelapa, bahan baku penolong, tenaga
kerja langsung, jam kerja mesin, dan kendala permintaan produksi. Perencanaan produksi optimal dapat diperoleh dengan menggunakan
program linear. Oleh karena itu PT Galuh Pratama perlu melakukan analisis optimalisasi produksi dengan menggunakan model linear programming yang
telah tersusun. Hal tersebut dilakukan karena program linear akan memberikan pemecahan persoalan pengalokasian sumberdaya yang terbatas dengan
memberikan kombinasi produksi optimal untuk memaksimumkan keuntungan. Kondisi optimal perusahaan yang dihasilkan dengan LP akan dianalisis dengan
analisis primal, dual, analisis sensitivitas dan post optimal. Alat analisis yang digunakan bertujuan untuk mengetahui tentang
penggunaan sumberdaya, perubahan-perubahan yang terjadi pada harga maupun sumberdaya. Pertama, analisis primal menunjukkan berapa banyak jumlah
produksi optimal dari setiap produk yang dihasilkan PT Galuh Pratama sehingga dapat mencapai laba maksimum. Kedua, analisis dual menunjukkan nilai shadow
price dari setiap sumberdaya yang digunakan pada tingkat optimal. Ketiga, analisis sensitivitas ditujukan untuk perubahan ketersediaan sumberdaya dan
perubahan laba kontribusi per unit. Perubahan ketersediaan sumberdaya menunjukkan rentang perubahan dalam ketersediaan setiap sumberdaya yang
diperbolehkan agar nilai shadow price dapat dipertahankan dengan parameter lain konstan, begitu pula dengan laba kontribusi per unit. Empat, analisis post optimal
dilakukan untuk mengetahui bagaimana perubahan solusi optimal akibat terjadinya perubahan pada kondisi optimal awal.
Hasil optimal dari metode LP selanjutnya akan dibandingkan dengan kondisi aktual yang terjadi di perusahaan, sehingga dapat dilakukan evaluasi
terhadap faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan belum mencapai hasil yang optimal. Jika perusahaan belum berproduksi secara optimal maka dicari alternatif
pemecahan masalah terbaik, sehingga perusahaan dapat mencapai kegiatan
30
produksi yang menghasilkan keuntungan maksimal. Alur pemikiran operasional penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Berdasarkan alur pemikiran tersebut dapat dijelaskan bahwa PT Galuh Pratama mengalami peningkatan permintaan nata de coco mentah seiring dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Dengan peningkatan permintaan tersebut perusahaan ingin memaksimalkan keuntungan,
tetapi perusahaan belum dapat memenuhi permintaan tersebut dikarenakan kendala sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan. Kendala yang dihadapi
perusahaan adalah kendala bahan baku utama air kelapa, bahan baku penolong, jam tenaga kerja langsung, jam kerja mesin pemotong, dan permintaan produk.
Dengan keinginan dan kendala yang dihadapi perusahaan, maka perlu dilakukannya penelitian yang berkaitan dengan analisis optimalisasi produksi.
Analisis optimalisasi produksi terdiri dari analisis primal, dual, sensitivitas, dan post optimal.
Melalui analisis optimalisasi produksi tersebut bertujuan untuk menghasilkan analisa tentang alokasi sumberdaya, analisis perubahan
ketersediaan sumberdaya, kendala pembatas, dan perubahan terhadap biaya dan penjualan. Setelah hasil analisis tersebut akan menggambarkan perbandingan
kondisi produksi aktual dengan kondisi produksi optimal. Dari perbandingan tersebut dapat sebagai bahan evaluasi dan rekomendasi untuk perusahaan.
31
Gambar 3. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional Produksi Nata De Coco
Mentah Pada PT Galuh Pratama
PT GALUH PRATAMA
Kendala yang dihadapi : 1.
Bahan baku utama air kelapa 2.
Bahan baku penolong 3.
Jam Tenaga kerja langsung 4.
Jam kerja mesin 5.
Permintaan produksi
Analisis Optimalisasi Produksi Analisis Primal, Dual, Sensitivitas, dan Post-Optimal
Perusahaan Memaksimalkan keuntungan
1. Alokasi sumberdaya
2. Analisis perubahan
ketersediaan sumberdaya 3.
Mengetahui kendala pembatas 4.
Menganalisis perubahan terhadap biaya dan penjualan
Produksi Aktual Perusahaan
Evaluasi Produksi Optimal
Perusahaan
Rekomendasi Meningkatnya permintaan nata
de coco mentah
32
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT Galuh Pratama yang berlokasi di Jl. Citamiang RT 2908 Dusun Badak Jalu Desa Ciulu Kecamatan Banjarsari, Kabupaten
Ciamis. Penentuan lokasi ini dilakukan secara purprosive, dengan pertimbangan bahwa PT Galuh Pratama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang pengolahan air kelapa menjadi nata de coco. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2012.
4.2 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan pemilik
usaha, wawancara dengan sejumlah karyawan perusahaan, dan pengamatan secara langsung observasi di perusahaan mengenai seluruh kegiatan yang dilakukan di
perusahaan. Data primer yang dikumpulkan hanya selama periode penelitian dan data
sekunder diperoleh dari dinas-dinas terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ciamis, Departemen Pertanian, Badan Pusat Statistik.
Selain itu juga data sekunder diperoleh dari literatur, buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian, jurnal, majalah, dan internet. Data sekunder mencakup :
a. Kebutuhan bahan baku utama dan bahan baku penolong.
b. Luas areal dan produksi kelapa Indonesia tahun 207 – 2011.
c. Luas areal dan produksi kelapa daerah Ciamis.
d. Kandungan nutrisi nata de coco.
e. Sejarah dan perkembangan nata de coco.
4.3 Metode Pengambilan Responden
Responden yang dijadikan sebagai sumber data adalah tenaga kerja tetap, tenaga kerja tambahan, dan pemilik usaha nata de coco. Tenaga kerja tetap
merupakan tenaga kerja yang bertanggung jawab secara langsung terhadap