3. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
“Apakah terdapat pengaruh antara karakteristik bank, pengetahuan nasabah, pelayanan dan kepercayaan pada bank, serta objek fisik bank
dengan keputusan nasabah dalam menabung di bank syariah “
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara karakteristik bank, pengetahuan nasabah, pelayanan dan kepercayaan pada
bank, serta objek fisik bank dengan keputusan nasabah dalam menabung di bank syariah.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1 Bagi Penulis, Sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang penulis peroleh selama dibangku kuliah maupun dari hasil membaca literatur
– literatur dengan kenyataan praktis yang ada pada perbankan syariah di
Indonesia.
2 Bagi peneliti lain, untuk menambah wawasan tentang perbankan syariah yang ada di Indonesia sehingga dapat dijadikan referensi
tambahan saat melakuhkan penelitian tentang perbankan.
3 Bagi pembaca, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang perbankan syariah yang ada di Indonesia.
b. Manfaat Praktis
1 Bagi bank syariah, dapat dijadikan sebagai catatankoreksi untuk mempertahankan
dan meningkatkan
kinerjanya, sekaligus
memperbaiki apabila ada kelemahan dan kekurangan.
2 Bagi nasabah dan calon nasabah bank syariah, adalah sebagi acuan tentang produk yang ada di tabungan perbankan syariah serta dapat
mengetahui keuntungan produk tabungan yang dipilih oleh nasabah.
3 Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan IPS, untuk menambah wawasan bagi mahasiswa terutama mahasiswa pendidikan
IPS konsentrasi ekonomi, sehingga lebih memahami perbankan syariah
serta dapat dijadikan referensi tambahan dalam perkuliahan.
7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Bank Syariah
Istilah lain yang digunakan untuk sebutan bank Islam adalah bank syariah. Secara akademik, istilah Islam dan syariah memang mempunyai pengertian
yang berbeda. Namun secara teknis untuk penyebutan bank Islam dan bank syariah mempunyai pengertian yang sama. Tetapi untuk penyebutan bank Islam
di Indonesia lebih dikenal sebagai bank syariah. Menurut ensiklopedi Islam, Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prisip
syariat Islam yang diperuntukan untuk kemaslahatan bersama, seperti untuk membangun perekonomian negara.
6
Berdasarkan rumusan tersebut, bank Islam berarti bank yang tata cara beroperasinya didasarkan pada tata cara
bermuamalat secara Islam, yakni mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al- Quran dan Al-Hadis sebagai pedomannya.
Bank berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang di Indonesia. Namun, diluar negeri terutama di Negara-Negara Timur Tengah bank yang
berdasarkan prinsip syariah sudah berkembang pesat sejak lama, mungkin hal tersebut disebabkan karena negara-negara timur tengah adalah negara Islam
yang baik mayoritas penduduknya beragama Islam serta dibeberapa negara timur tengah pemerintahannya mengadopsi pemerintahan Islam. Bagi bank
yang berdasarkan prinsip syariah dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan
prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan
perbankan lainnya, dimana Al-Quran dan Al-Hadis sebagai pedoman utamanya.
6
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam Lembaga-Lembaga Terkait, Jakarta: Raja grafindo persada, 2004, hal.5
Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan, bank syariah berdasarkan prinsip-prinsip operasional syariah adalah sebagai berikut :
7
1. Prinsip Al-Wadiah Simpanan atau Titipan Prinsip Al-Wadiah adalah akad penitipan barang atau uang antara pihak
yang mempunyai barang atau uang dengan pihak yang dipercaya dengan tujuan menjaga barang atau uang tersebut. Dan apabila si penitip ingin
mengambil barang atau uangnya sewaktu-waktu pihak yang dipercaya harus mengembalikan barang atau uang tersebut.
2. Prinsip Al-Mudharabah Bagi Hasil Prinsip Al-Mudharabah adalah akad antara pemilik modal nasabah
baik berupa barang atau uang dengan pengusaha bank. Dimana pemilik modal bersedia membiayai usaha yang akan dijalankan oleh pengusaha
tersebut, serta pengusaha juga bersedia mengelola usaha yang akan dijalankan. Lalu keuntungan dari hasil usaha yang dijalankan dibagi sesuai
dengan akad yang telah disepakati diawal. 3. Prinsip Syarikah atau Musyarakah Bagi Hasil dalam Sistem Pinjaman
Prinsip Musyarakah adalah penyaluran dana oleh bank kepada pelaku usaha dalam bentuk akad kerjasama antara bank dan nasabah dimana
masing-masing pihak memberi kontribusi modal dan pembebanan resiko untung rugi sesuai yang telah disepakati diawal. Perbedaan prinsip
Musyarakah dan prinsip Mudharabah adalah modal tidak harus berasal seluruhnya dari satu pihak.
4. Prinsip Tijaroh Pengembalian Keuntungan Prinsip Tijaroh adalah proses pemindahan hak milik barang atau asset
dengan mempergunakan uang sendiri sebagai medium. Bentuk-bentuk dari prinsip ini adalah Al-Murabahah dan Al-Sharf.
Murahabah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Sedangkan Al-Sharf adalah jual beli antara barang sejenis atau barang tidak sejenis secara tunai. Seperti memperjualbelikan emas dengan emas atau
7
Adiwarman karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, hal.97-113