18
a. Prinsip ketergantungan positif
Keberhasilan penyelesaian masalah dalam kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota kelompok. Terciptanya kelompok kerja yang
efektif, ditentukan oleh pembagian tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya. Anggota kelompok yang memiliki kemampuan lebih, diharapkan mau dan mampu
membantu sesama anggota kelompok untuk menyelesaikan tugasnya.
b. Tanggung jawab perseorangan
Keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya
sehingga setiap anggota kelompok harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya.
c. Interaksi tatap muka
Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan yang luas kepada para anggota untuk saling memberikan pengalaman yang berharga dan saling
bekerjasama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan setiap anggota.
d. Partisipasi dan komunikasi
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Siswa perlu dibekali kemampuan berkomunikasi, misalnya
cara menyatakan ketidaksetujuan, atau cara menyanggah pendapat orang lain secara santun, tidak memojokkan dan lain-lain. Namun, berkomunikasi secara
baik memang membutuhkan waktu yang lama dan siswa tidak mungkin menguasai dalam waktu sekejap. Oleh karena itu peran guru sangat dibutuhkan
untuk melatih siswa sehingga siswa mampu menjadi komunikator yang baik.
19 Berdasarkan keempat prinsip tersebut maka model pembelajaran
merupakan model yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terkait dengan permasalahan yang diberikan oleh guru dengan bekerja sama
antar siswa di dalam suatu kelompok kecil. Menurut Arends 2008: 13, model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1 siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan materi belajar, 2 kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan akademis tinggi,
sedang dan rendah serta dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda,
3 penghargaan lebih berorientasi pada kelompoknya daripada individu. Keunggulan dan keterbatasan dalam pembelajaran kooperatif diungkap
oleh Wina Sanjaya 2011: 249-251, yakni dalam hal keunggulan pembejaran kooperatif menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, dapat
mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan, membantu anak untuk hormat pada orang lain, membantu memberdayakan setiap siswa
untuk bertanggung jawab belajar, meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide serta
pemahamannya sendiri, dan menerima umpan balik, meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata,
meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Keterbatasannya antara lain: membutuhkan waktu untuk memahami
strategi pembelajaran kooperatif, jika tanpa peer teaching yang efektif maka
materi yang dipelajari siswa tidak akan pernah tercapai, hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi individu siswa, membutuhkan waktu yang lama,
banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan pada kemampuan secara individu.
20
5. Tipe Pembelajaran Kooperatif