Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA
53 konsultasi dengan guru mata diklat sistem injeksi bahan bakar bensin
tentang model Penelitian Tindakan Kelas yang sesuai. Setelah dilakukan kajian maka dipilihlah model Penelitian Tindakan Kelas yang dikemukakan
oleh Kemmis dan Mc Taggart. Adapun proses tindakannya terdiri dari
perencanaan plan, pelaksanaan tindakan act, pengamatan observe,
refleksi reflect hasil pengamatan, dan perubahanrevisi perencanaan untuk
pengembangan selanjutnya. 1. Perencanaan
plan Tahap perencanaan dimulai dengan penemuan masalah di
lapangan. Tahap ini dilakukan melalui pengamatan awal di SMK Negeri 2 Klaten secara keseluruhan, yang meliputi pengamatan proses
pembelajaran di kelas, wawancara serta diskusi dengan guru mata pelajaran. Dari hasil pengamatan dan diskusi tersebut ditemukan
beberapa masalah yang perlu segera mendapatkan pemecahan. Masalah- masalah tersebut telah diuraikan secara jelas dalam identifikasi masalah.
Peneliti dengan pihak terkait yaitu guru mata pelajaran pemeliharaan servis sistem Injeksi bahan bakar bensin mendiskusikan rancangan yang
berisi langkah-langkah atau perlakuan yang harus diberikan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Rencana ini bersifat fleksibel dan
terbuka terhadap
perubahan-perubahan yang
terjadi saat
pelaksanaannya. 2. Pelaksaan tindakan
act Tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah
dibuat yang dapat berupa suatu penerapan model pembelajaran tertentu
54 yang bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan model yang
sedang dijalankan. Tindakan tersebut dapat dilakukan oleh mereka yang terlibat langsung dalam pelaksanaan suatu model pembelajaran yang
hasilnya juga akan dipergunakan untuk menyempurnaan pelaksanaan tugas. Pada saat pelaksanaan, sesuai dengan sifat rencana yang fleksibel,
maka rencana dapat berubah sesuai dengan keadaan di lapangan. 3. Pengamatan
observing Tahap ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan
tindakan. Ketika tindakan sedang dilakukan maka tindakan tersebut langsung diamati bagaimana prosesnya, efeknya, keefektifannya dalam
mengatasi masalah. 4. Refleksi
reflecting Tahap refleksi merupakan bagian penting dalam PTK. Kegiatan ini
dilakukan pada akhir siklus I dengan tujuan untuk mengevaluasi keterlaksanaan setiap tindakan. Kegiatan refleksi dilanjutkan dengan
revisi perencanaan untuk memperbaiki atau memodifikasi tindakan pada siklus I yang akan diimplementasikan pada siklus selanjutnya siklus II
dan siklus III. Penelitian Tindakan Kelas
bercirikan perbaikan terus-menerus sehingga dikatakan berhasil bila tujuan pembelajaran yang menjadi tolak
ukur berhasilnya telah tercapai. Adapun langkah-langkah secara lengkap prosedur penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar 4.
55 Gambar 4. Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
Suharsimi Arikunto, 2010: 132 Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus III dan II dimaksudkan
sebagai perbaikan dari siklus I. Tahapan pada siklus III dan II sama dengan siklus I, yaitu diawali dengan perencanaan
planning, dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan
action, observasi observation, dan refleksi
reflection. Jika dievaluasi pada akhir siklus tidak terjadi peningkatan, dilaksanakan siklus IV, siklus V, dan seterusnya yang tahap-
tahapnya seperti pada siklus I dan II, III. Siklus di berhenti jika sudah