Kualitas Kelekatan Pasutri DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

43 kualitas kelekatan pasutri dengan strategi manajemen konflik positive problem solving dalam pernikahan, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Usia subjek Usia subjek berkisar antara 20-50 tahun, telah menikah dan memiliki anak, dengan asumsi subjek pada usia ini sudah cukup matang untuk menjalani hidup pernikahan. 2. Usia pernikahan Usia pernikahan subjek di bawah sepuluh tahun. Menurut pandangan Landis dan Landis 1960, konflik antara suami istri sering terjadi pada tahun-tahun awal pernikahan. Konflik tersebut terjadi karena pasangan suami istri sedang dalam proses belajar untuk hidup bersama. Keadaan ini akan berlangsung terus sampai sepuluh tahun pertama pernikahan sampai pada akhirnya pasangan suami istri tersebut dapat menyelesaikan konflik yang ada dengan kesepakatan. 3. Latar belakang pendidikan Latar belakang pendidikan subjek adalah minimal SLTP-Sarjana dengan tujuan agar subjek lebih mudah dalam memahami skala yang disajikan. Selain itu adanya asumsi bahwa subjek yang memiliki pengetahuan dari pendidikan yang ditempuhnya akan mempunyai kemampuan untuk menjalin komunikasi yang baik dan terarah. 4. Subjek juga tidak bersama orang tua sehingga strategi manajemen konflik yang muncul tidak terpengaruh oleh keberadaan figur orang tua dalam rumah tangga. 44

E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

1. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasional. Alat untuk memperoleh data berupa skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini disusun untuk mengungkap kualitas kelekatan pasutri dan strategi manajemen konflik dalam pernikahan. Peneliti memilih menggunakan skala dalam pengumpulan data dengan pertimbangan asumsi bahwa subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri. Selain itu, metode skala juga merupakan metode yang praktis, mudah pelaksanaannya, efektif serta efisien. Metode ini dikatakan efektif dan efisien karena dalam waktu singkat dapat diperoleh data yang banyak, serta ekonomis terutama dalam segi biaya. Sebelum digunakan pada penelitian yang sesungguhnya, skala yang akan digunakan diujicobakan terlebih dahulu. Data dari hasil uji coba kemudian dianalisis secara statistik untuk menentukan validitas dan reliabilitas alat ukur. Skala yang telah memenuhi kualifikasi validitas dan reliabilitas inilah yang akan dipakai dalam penelitian, dengan asumsi bahwa alat ukur tersebut dapat secara tepat mengungkap apa yang ingin diungkap, serta ajeg dalam penelitian.

2. Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan skala sebagai alat pengumpulan data. Skala dalam penelitian ini terdiri dari dua 2 macam yaitu: