c. Alignment perspektif Alignment Perspective adalah mengukur tingkat pencapaian kinerja dari
sumber daya manusia itu sendiri. Strategic Objective dari alignment perspektif, yaitu
a Mengurangi Turn Over
b Meningkatkan mutu SDM
d. Perspective High Performance
Pengukuran Kinerja ini memandang sumber daya sebagai suatu sistem yang melekat dalam sistem yang lebih besar dari implementasi strategi
perusahaan. Perusahaan mengelola dan mengukur hubungan antara kedua sistem tersebut dengan kinerja perusahaan linking people, strategy, and performance .
Strategic Objective dari high performance perspektif, yaitu
a Pelatihan karyawan
b Penilaian kinerja yang objektife dan rutin
c Sistem penilaian kinerja yang sesuai dengan strategi
Hasil rumusan Strategic Objective untuk masing-masing perspektif yang merupakan hasil penurunan dan penerjemahan visi, misi dan strategi perusahaan
yang harus dicapai dalam bidang SDM, ditampilkan pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Identifikasi Strategic Objective PT INDOMARCO PRISMATAMA
Perspective Strategic Objective
Meningkatkan Kualitas Rekruitmen
Perspective Personal
Identifikasi Skill Karyawan Loyalitas Karyawan
KepuasanKaryawan
Perspective Compensation
Produktivitas Karyawan Mengurangi Turn Over
Perspective Alignment
Meningkatkan Mutu SDM Pelatihan karyawan
Penilaian Kinerja Yang Rutin Dan Obyektif
Perspective High Performance
Sistem Penilaian Kinerja Yang Sesuai Dengan Strategi
Sumber : Data internal PT INDOMARCO PRISMATAMA
4.1.4 Penentuan Key Performance Indicator Masing-masing Strategic
Objective
Setelah ditentukan strategic objectives tiap perspektif maka dapat ditentukan KPI masing – masing perspektif tersebut. Penentuan KPI disesuaikan
dengan tujuan strategic yang terbentuk yang kemudian dikembangkan untuk digunakan mengidentifikasi ukuran yang menunjukkan tingkat pencapaian
keberhasilan dari kinerja sistem sumber daya manusia. Seperti halnya dengan Strategic Objectives, penentuan KPI ini juga merupakan hasil diskusi oleh pihak
perusahaan dan peneliti. KPI untuk perspektif ini adalah sebagai berikut :
4.1.4.1 Personal Perspective
Sesuai dengan Strategic Objective dari perspective personal, yaitu perusahaan merekrut karyawan yang paling baik. Maka indicator keberhasilan
dari masing - masing Strategic Objective dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Meningkatkan kualitas rekruitmen Untuk mencapai strategi yang ingin di capai oleh perusahaan dimasa yang
akan datang, maka perusahaan harus memperhatikan dan menyeleksi kualitas karyawan yang akan direkrut sehingga karyawan tersebut sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut :
KPI 1: Prosentase karyawan yang memenuhi kualifikasi perusahaan
Indikator yang dipakai untuk mengetahui persentase karyawan yang direkrut apakah memenuhi kualifikasi atau tidak di PT INDOMARCO
PRISMATAMA b.
Identifikasi Skill Karyawan Hal ini perlu dilakukan oleh perusahaan karena dengan inilah perusahaan
dapat menempatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam perusahaan. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut :
KPI 2: Kualitas Training Karyawan KPI 3 : Identifikasi skill pegawai berdasarkan Job Descriptionya
Indikator yang digunakan perusahaan untuk mengetahui skill yang dimiliki masing – masing karyawan berdasarkan job diskriptionnya secara keseluruhan
4.1.4.2 Compensation Perspective
Sesuai dengan Strategic Objective dari Compensation perspective, yaitu perusahaan menggunakan bonus, pembayaran insentif, dan perbedaan - perbedaan
yang berarti dalam pembayaran untuk memberi ganjaran kepada karyawan yang berprestasi tinggi dan rendah. Ini adalah langkah pertama dalam mempercayai
orang sebagai sumber keunggulan kompetitif. Maka indicator keberhasilan dari masing - masing Strategic Objective
dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Loyalitas Karyawan Loyalitas disini diartikan bahwa karyawan merasa merupakan bagian dari
suatu perusahaan sehingga mereka akan menjaga apa yang mereka dapatkan. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut :
KPI 4: Tingkat loyalitas karyawan
Indikator yang dipakai untuk mengetahui berapa tingkat prosentase karyawan yang memiliki loyalitas kepada perusahaan dari jumlah karyawan
seluruhnya di PT INDOMARCO PRISMATAMA b.
Kepuasan Karyawan Suatu perusahaan harus memperhatikan kepuasan karyawannya karena
berjalan atau tidaknya suatu perusahaan juga terletak di karyawan yang bekerja . Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut :
KPI 5: Tingkat Kepuasan Karyawan
Indikator yang dipakai untuk Kepuasan karyawan disini diukur untuk mengetahui apakah karyawan di PT INDOMARCO PRISMATAMA sudah
merasa puas dengan apa yang mereka dapatkan.
c. Produktifitas Karyawan
Suatu perusahaan yang diharapkan terutama adalah meningkatnya produktifitas karyawannya. Adapun Key Performance Indicatornya adalah
sebagai berikut :
KPI 6: Produktivitas karyawan
Indikator yang dipakai untuk mengetahui produktivitas karyawan dimana merupakan prosentase perbandingan dari biaya tenaga kerja yang dikeluarkan
selama tahun 2009 dengan pendapatan yang diperoleh selama tahun 2009 tiap swalayan Indomaret
4.1.4.3 Alignment Perspective
Alignment Perspective adalah mengukur tingkat pencapaian kinerja dari
sumber daya manusia itu sendiri. Dimana indicator keberhasilan dari masing - masing Strategic Objective dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Mengurangi Turn Over
Hal ini perlu dilakukan oleh perusahaan agar karyawan yang bekerja di perusahaan lebih fokus pada keahlian yang dimilikinya. Hal ini akan
berpengaruh pada proses dalam bekerja karyawan itu sendiri. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut :
KPI 7: Employee Turn Over
Indiktor ini digunakan untuk mengetahui berapa tingkat perputaran karyawan yang berada di dalam perusahaan perpindahan karyawan dalam
perusahaan.
b. Meningkatkan mutu SDM
Kinerja perusahaan dapat diukur dalam segi manapun termasuk diukur berdasarkan kinerja sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan
tersebut. Oleh karena itu sangatlah penting dalam perusahaan untuk terus meningkatkan pelayanan sumber daya manusia yang ada. Adapun Key
Performance Indicatornya adalah sebagai berikut :
KPI 8: Prosentase jumlah karyawan yang absen KPI 9: Prosentase jumlah karyawan yang mendapat sangsi
Indiktor ini digunakan untuk mengetahui berapa tingkat absensi dan sangsi yang dilakukan karyawan di perusahaan.
4.1.4.4 High Performance Perspective
Pengukuran Kinerja ini memandang sumber daya sebagai suatu sistem yang melekat dalam sistem yang lebih besar dari implementasi strategi
perusahaan. Perusahaan mengelola dan mengukur hubungan antara kedua sistem tersebut dengan kinerja perusahaan linking people, strategy, and performance .
Maka indicator keberhasilan dari masing - masing Strategic Objective dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pelatihan karyawan
Setiap perusahaan selalu melakukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDMnya dimana pelatihan karyawan dalam satu perusahaan tidak
pasti sama karena tiap perusahaan memiliki strategi yang sama dalam melakukan pengukuran kinerja karena berbedanya visi, misi, stretegi
perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut :
KPI 10: Prosentase karyawan yang mengikuti pelatihan
Indiktor ini digunakan untuk mengetahui berapa prosentase karyawan yang mengikuti pelatihan .
b. Penilaian kinerja yang rutin dan objective
Perusahaan biasanya melakukan pengukuran kinerja secara rutin, bisa tiap bulan atau bahkan tiap akhir periode. Pengukuran kinerja dalam
perusahaan harus bersifat objective tidak membeda – bedakan siapa yang akan dinilai kinerjanya. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai
berikut :
KPI 11: Prosentase karyawan yang mendapatkan reward
Indiktor ini digunakan untuk mengetahui berapa prosentase karyawan yang mendapatkan reward
c. Sistem penilaian kinerja yang sesuai dengan strategi
Setiap perusahaan selalu melakukan pengukuran kinerja dalam perusahaannya akan tetapi tidak semua perusahaan memiliki strategi yang
sama dalam melakukan pengukuran kinerja karena berbedanya visi, misi, stretegi perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Adapun Key Performance
Indicatornya adalah sebagai berikut :
KPI 12: Performance Apparaisal
Indiktor ini digunakan untuk mengetahui berapa prosentase karyawan yang berprestasi dengan jumlah karyawan seluruhnya.
Tabel 4.2. Strategic Objective dan Key Performance Indicator dari masing - masing Perspective.
Perspective Strategic Objective
Key Performance Indicator
Meningkatkan kualitas rekruitmen
Prosentase calon karyawan yang memenuhi kualifikasi
perusahaan
Identifikasi skill karyawan Kualitas training karyawan
Perspective Personal
Identifikasi skill karyawan berdasarkan job description
loyalitas karyawan Tingkat loyalitas karyawan
Kepuasan karyawan Tingkat kepuasan karyawan
Perspective Compensation
Produktivitas karyawan Tingkat Produktivitas
karyawan Mengurangi turn over
Employee turn over Prosentase jumlah karyawan
yang absen
Perspective Alignment
Meningkatkan mutu sdm Prosentase jumlah karyawan
yang mendapatkan sangsi Pelatihan karyawan
Prosentase penilaian karyawan dalam pelatihan
Penilaian kinerja yang rutin dan obyektif
Prosentase karyawan yang mendapatkan reward
Perspective High Performance
Sistem penilaian kinerja yang sesuai dengan strategi
Performance apparaisal
Sumber : Data internal PT INDOMARCO PRISMATAMA
4.1.5 Pengumpulan Data
Untuk data primer yang diambil dari perusahaan adalah data untuk tingkat kepuasan karyawan. Pengambilan data berasal dari penyebaran kuisioner kepada 9
swalayan indomaret. Untuk pengumpulan data hasil kuesioner tingkat kepuasan karyawan dapat dilihat pada lampiran 2. Data tersebut memuat data tingkat
kepuasan karyawan disebarkan kepada karyawan , yang berguna untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan berdasarkan masing – masing item
pertanyaan. Berikut ini data- data yang diperoleh dari perusahaan :
Tabel 4.3. Data internal perusahaan Nama Data
Jumlah Jumlah pelamar
1200 orang Jumlah karyawan yang direkrut
425 orang Jumlah karyawan yang berkompeten dalam
pengoperasian computer 18orang
Jumlah karyawan pada bagian pramuniaga 36orang
Jumlah karyawan seluruhnya 81orang
Sumber : PT INDOMARCO PRISMATAMA, Sidoarjo pada bulan Januari – Desember 2009
Tabel 4.4. Data internal perusahaan Nama Data
Jumlah Jumlah karyawan seluruhnya
81orang Biaya tenaga kerja tahun 2009
Rp. 1.058.400.000 Pendapatan dari penjualan tahun 2009
Rp. 22.388.400.000 Jumlah karyawan yang keluar
7orang
Sumber : PT INDOMARCO PRISMATAMA, Sidoarjo pada bulan Januari – Desember 2009
Tabel 4.5. Data internal perusahaan Nama Data
Jumlah Jumlah karyawan seluruhnya
81 orang Jumlah absensi karyawan
6 hari Jumlah hari kerja
365 hari Jumlah karyawan yang kena sangsi
5 orang Jumlah karyawan yang keluar
7 orang
Sumber : PT INDOMARCO PRISMATAMA, Sidoarjo pada bulan Januari – Desember 2009
Tabel 4.6. Data internal perusahaan
Sumber : PT INDOMARCO PRISMATAMA, Sidoarjo pada bulan Januari – Desember 2009
Nama Data Jumlah
Jumlah karyawan seluruhnya 81 orang
Jumlah karyawan yang berprestasi 15 orang
Jumlah karyawan yang mendapat reward 7 orang
Jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan
36orang
4.1.6 Uji validitas dan uji reliabilitas
Berdasarkan Hasil kuisioner pengukuran tingkat kepuasan karyawan dalam bekerja terdapat pada lampiran 3. Dapat dilakukan uji validitas dan reliabilitas
menggunakan software SPSS versi 15, dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
4.1.6.1 Uji validitas Suatu item pertanyaan akan dianggap valid jika nilai corrected item total
corelation r
hitung
lebih besar dari nilai r kritis r
tabel
. Dapat dilihat pada table
r kritis pada lampiran 5 , dengan jumlah responden n sebanyak 81 orang, maka derajat kebebasan df adalah n – 1, yaitu sebesar 80, dilihat dari tabel r
maka didapat r kritis r
tabel
untuk toleransi kesalahan 5 sebesar\ Tabel 4.7 Output software SPSS
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted T1
24.877 19.160
.229 .592
T2 25.160
20.736 .187
.596 T3
25.370 19.211
.446 .535
T4 25.432
19.223 .377
.547 T5
25.593 20.344
.198 .595
T6 25.556
20.225 .217
.589 T7
25.556 20.125
.298 .568
T8 25.605
19.242 .413
.540 T9
25.494 19.428
.289 .570
Output SPSS versi 15 hasil uji validitas dan reliabilitas terdapat pada lampiran 3, nilai corrected item total correlation untuk kuisioner tingkat kepuasan karyawan
pertanyaan nomer 1 sebesar 0,229 , karena nilai tersebut lebih besar dari nilai r
kritis sebesar 0,1829, maka pertanyaan nomer 1 kuisioner tingkat kepuasan
karyawan adalah valid sah. Sehingga sembilan item pertanyaan kuisioner tingkat kepuasan karyawan adalah valid atau sah, sebab nilai
corrected item total correlation lebih besar dari nilai r kritis r
tabel
yaitu sebesar
0,1829
] Y
Y [N
] X
X [N
Y X
XY N
r
2 2
2 2
486 .
63 ,
43412 21135
5359225 68067
81 90000
1262 81
300X2315 -
X8835 81
r1
4.1.6.2 Uji Reliabilitas Begitu juga dengan kuisioner yang dianggap reliable atau andal jika nilai
alpha lebih besar dari r kritis r
tabel
. Nilai alpha untuk kuisioner tingkat kepuasan karyawan yang sebesar 0,599 adalah lebih besar dari nilai r
tabel
sebesar
0,1829 yang berarti kuisioner tingkat kepentingan kepuasan karyawan adalah
reliable atau andal. Berikut merupakan rekapitulasi hasil uji validitas dan
reliabilitas kuisioner tingkat kepuasan karyawan yang diperoleh dari lampiran 3 :
Tabel 4.8 Rekapitulasi Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Kuisioner Tingkat Kepuasan Karyawan
Item Corrected item total correlation
Uji Validitas Kepuasan
R Tabel dengan df = 80
Kesimpulan
T1 0,229 0,1829
Valid
T2 0,187 0,1829
Valid
T3 0,446 0,1829
Valid
T4 0,377 0,1829
Valid
T5 0,198 0,1829
Valid
T6 0,217 0,1829
Valid
T7 0,298 0,1829
Valid
T8 0,413 0,1829
Valid
T9 0,289 0,1829
Valid Koofisien
alpha
0,599
df = 80, r = 5 , r tabel = 0,1829
Reliabel
2 1
2 11
1 1
b
x k
k
r
588 ,
61 ,
19 88
, 9
1 1
9 9
x
4.1.7 Data Primer untuk Tingkat Kepentingan 4 Perspektif
Data ini diperoleh dari hasil kuisioner terhadap manajemen PT INDOMARCO PRISMATAMA untuk mengetahui tingkat kepentingan antara
perspektif - perspektif dan Key Performance Indicator tiap perspektif. Hasil kuisioner dengan pihak perusahaan terdapat pada lampiran 4.
Dari hasil kuisioner oleh pihak manajemen terhadap tingkat kepentingan dari 4 perspektif maka data tersebut diolah menggunakan AHP Expert Choice
Versi 9, untuk mengetahui bobot kepentingan tiap tolok ukur masing – masing perspektif dan tiap perspektif Human Resources Scorecard secara menyeluruh.
4.1.8 Uji Konsistensi Menurut Thomas L Saaty, suatu kuisioner pembobotan AHP akan
dianggap konsisten, jika nilai Consistency Ratio kurang dari 0,1 10 . Jika
nilai Consistency Ratio kurang dari 0,1 terpenuhi maka nilai pembobotan AHP dapat digunakan sebagai nilai bobot criteria.
Perhitungan manual pembobotan AHP pada 4 perspektif yang digunakan pada metode Human Resources Scorecard. Perhitungan tiap KPI terdapat pada
lampiran 4. Pada matriks perbandingan Perspektive Human Resources Scorecard, intensitas
kepentingan setiap KPI-nya telah ditetapkan oleh PT INDOMARCO PRISMATAMA, menggunakan skala banding berpasangan mulai dari angka 1
sampai dengan 9, seperti pada tabel berikut :
Tabel Matriks Perbandingan Perspektif Human Resources Scorecard
Personal Compensation Alignment High Performance
Personal 1
5 3
5 Compensation
0,2 1
1 0,33
Alignment 0,33
1 1
0,5 High Performance
0,2 3,03
2 1
Jumlah 1,73 10,03
7 6,83
Matriks Perbandingan Hasil Normalisasi Human Resources Scorecard Personal Compensation Alignment
High Performance
Jumlah Rata-Rata Personal
0,578 0,498 0,428 0,732 2,236
0,559
Compensation
0,116 0,1 0,143 0,049
0,408 0,102
Alignment 0,191 0,1 0,143
0,073 0,507
0,127
High Performance
0,115 0,302 0,286 0,146 0,849
0,212
Jumlah 1 1 1 1
4 1
Pengujian kriteria dengan menggunakan uji konsistensi Personal Compensation Alignment
High Performance
Jumlah Personal
2,236 2,04 1,521 4,245 10,042
Compensation 0,447 0,408 0,507
0,280 1,642
Alignment 0,738 0,408 0,507
0,425 2,078
High Performance
0,447 1,236 1,014 0,849 3,546
Dilakukan uji konsistensi dengan membagi total kolom dengan diagonal matrik : 10,042
2,236 4,491
1,642 :
0,408 =
4,024 2,078
0,507 4,098
3,546 0,849
4,176 λ maks = Σ 4,491 + 4.024 + 4.098 + 4.176 n = 16.789 4 = 4.197
CI =
λ maks – n n – 1 = 4.197– 4 4 – 1 = 0.066
Berdasarkan pada Nilai Indeks Random diperoleh nilai RI adalah 0,9 sehingga CR
= CI RI = 0.066 0,9 = 0.07
Bila CR 0,1 dikatakan matriks konsisten Karena CR
= 0.07 0,1 maka matriks konsisten. Dari perhitungan diperoleh bobot dari masing – masing kriteria adalah :
Personal = 0.559
= 55,9 Compensation
= 0.102 = 10,2
Alignment = 0.127
= 12,7 High performance
= 0.212 = 21,2
Pada pembobotan
Human Resources Scorecard terlihat untuk Perspective Personal mempunyai bobot 0,559, Perspective Compensation mempunyai bobot
0,102, Perspective Alignment mempunyai bobot 0,127, dan Perspective High Performance mempunyai bobot 0,212, dengan consistency ratio sebesar 0,007.
Karena nilai consistency ratio mempunyai nilai yang kurang dari 10 , maka nilai bobot tersebut konsisten. Untuk data pembobotan tiap perspektif adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.9 Hasil Pembobotan Kinerja Karyawan Secara Keseluruhan
Kelompok KPI Bobot
Perspektif Personal
0,559
Perspectif Compensation
0,102
Perspectif Alignment
0,127
Perspektif High Performance
0,212
Jumlah 1
Consistency Ratio 0,07
4.1.9 Penentuan bobot KPI tiap perspektif 1.
Pembobotan Pada Perspective Personal
Berikut merupakan hasil perhitungan manual pembobotan AHP pada Perspective Personal yang digunakan pada metode Human Resources Scorecard.
Untuk nilai 0,633 di peroleh dari hasil pembobotan dari KPI presentase calon karyawan yang memenuhi kualifikasi perusahaan pada perspektif personal
dikalikan dengan bobot perspektif personal. Perhitungan manual tiap KPI terdapat pada lampiran 4.
Personal = 0.559
= 55,9 Compensation = 0.102
= 10,2 Alignment
= 0.127 = 12,7
High performance = 0.212 = 21,2 PCKMKP
= 0.633 = 63,3
KTK = 0.106
= 10,6 ISKBJD
= 0.261 = 26,1
KPI 1 = Presentase calon karyawan yang memenuhi kualifikasi perusahaan
Bobot Global = Bobot KPI dari perhitungan manual x Bobot Perspektive Personal
= 0.633 x 0.559 = 0.354
Tabel 4.10 Hasil Pembobotan KPI Perspective Personal
Kelompok KPI Perspective Personal Bobot
Bobot Global
Prosentase calon karyawan yang memenuhi kualifikasi perusahaan
0,633 0,354 Kualitas training karyawan
0,106 0,059
Identifikasi skill berdasarkan job description 0,261 0,146
Jumlah 1
0,559 consistency Ratio
0,039 Kesimpulan
Konsisten
Pembobotan Perspective Personal terlihat untuk KPI Prosentase calon karyawan yang memenuhi kualifikasi perusahaan mempunyai bobot 0,354, KPI kualitas
training karyawan mempunyai bobot 0,059 dan KPI ISJBJD mempunyai bobot 0,146 dengan consistency ratio sebesar 0,039. Karena nilai consistency ratio
mempunyai nilai yang kurang dari 10 , maka nilai bobot tersebut konsisten.
2. Pembobotan Pada Perspective Compensation
Berikut merupakan hasil perhitungan manual pembobotan AHP pada
Perspective Compensation yang digunakan pada metode Human Resources
Scorecard. Untuk nilai 0,271 diperoleh dari bobot KPI tingkat loyalitas karyawan pada perspektif compensation untuk 0,102 diperoleh dari bobot
perspektif compensation. Perhitungan manual tiap KPI terdapat pada lampiran 4. Personal
= 0.559 = 55,9
Compensation = 0.102 = 10,2
Alignment = 0.127
= 12,7 High performance = 0.212 = 21,2
TLK = 0.271 = 27,1
TKK = 0.12 = 12
TPK = 0.609 = 60,9
KPI 4 = Tingkat Loyalitas karyawan
Bobot Global = Bobot KPI dari perhitungan manual x Bobot Perspektive Compensation
= 0.271 x 0.102 = 0.028 Tabel 4.11 Hasil Pembobotan KPI Perspective Compensation
Kelompok KPI Perspective Compensation Bobot
Bobot Global
Tingkat loyalitas karyawan 0,271
0,028 Tingkat kepuasan karyawan
0,12 0,012
Tingkat produktivitas karyawan 0,609
0,062
Jumlah 1
0,102 consistency Ratio
0,062 Kesimpulan
Konsisten
Pembobotan Perspective Compensation terlihat untuk KPI tingkat loyalitas karyawan mempunyai bobot 0,028, KPI tingkat kepuasan karyawan
mempunyai bobot 0,012 dan KPI tingkat produktivitas karyawan mempunyai bobot 0,062 dengan consistency ratio sebesar 0,062. Karena nilai consistency
ratio mempunyai nilai yang kurang dari 10 , maka nilai bobot tersebut konsisten.
3. Pembobotan Pada Perspective Alignment
Berikut merupakan hasil perhitungan manual pembobotan AHP pada
Perspective Alignment yang digunakan pada metode Human Resources
Scorecard. Untuk hasil 0,601 diperoleh dari bobot KPI Employee Turn Over pada perspektif Aligment sedangkan untuk nilai 0,217 diperoleh dari hasil bobot
perspektif Aligment Perhitungan manual tiap KPI terdapat pada lampiran 4.
Personal = 0.559
= 55,9 Compensation = 0.102
= 10,2 Alignment
= 0.127 = 12,7
High performance = 0.212 = 21,2 ETO = 0.601
= 60,1 JKA
= 0.170 = 17
JKMS = 0.229 = 22,9
KPI 7 = Employee Turn Over
Bobot Global = Bobot KPI dari perhitungan manual x Bobot Perspektif Alignment.
= 0.601 x 0.127 = 0.076 Tabel 4.12 Hasil Pembobotan KPI Perspective Alignment
Kelompok KPI Perspective Alignment Bobot
Bobot Global
Employee Turn Over 0,601 0,076
Prosentase jumlah karyawan yang absen 0,170
0,021 Prosentase jumlah karyawan yang mendapatkan
sangsi 0,229 0,029
Jumlah 1
0,127 Consistency Ratio
0,081 Kesimpulan
Konsisten
Pembobotan Perspective Alignment terlihat untuk KPI employee turn over mempunyai bobot 0,076, KPI Prosentase jumlah karyawan yang absen
mempunyai bobot 0,021, KPI Tingkat Prosentase jumlah karyawan yang mendapatkan sangsi mempunyai bobot 0,029 dengan consistency ratio sebesar
0,081. Karena nilai consistency ratio mempunyai nilai yang kurang dari sama dengan 10 , maka nilai bobot tersebut konsisten.
4. Pembobotan Pada Perspective High Performance
Berikut merupakan hasil perhitungan manual pembobotan AHP pada
Perspective High Performance yang digunakan pada metode Human Resources
Scorecard. Untuk hasil 0,525 diperoleh dari hasil bobot KPI presentase jumlah karyawan mengikuti pelatihan pada perspektif High performance sedangkan nilai
0,212 diperolah dari bobot perspektif High performance. Perhitungan manual tiap KPI terdapat pada lampiran 4.
Personal = 0.559
= 55,9 Compensation = 0.102
= 10,2 Alignment
= 0.127 = 12,7
High performance = 0.212 = 21,2 KMP
= 0,525 = 52,5
KMR = 0,140
= 14 PA
= 0.335 = 33,5
KPI 10 = Prosentase karyawan mengikuti pelatihan
Bobot Global = Bobot KPI dari perhitungan manual x Bobot Perspektive High Performance
= 0.525 x 0.212 = 0.082
Tabel 4.13 Hasil Pembobotan KPI Perspective High Performance
Kelompok KPI Perspective High Performance Bobot
Bobot Global
Prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan 0,525
0.082 Prosentase karyawan yang mendapatkan reward
0,140 0,030
Performance Apparaisal 0.335 0,071
Jumlah 1
0,212 consistency Ratio
0,044 Kesimpulan
Konsisten
Pembobotan Perspective High Performance terlihat untuk KPI prosentase karyawan yang mengikuti pelatihan mempunyai bobot 0,082, KPI prosentase
karyawan yang mendapatkan reward mempunyai bobot 0,030 dan KPI performance apparaisal mempunyai bobot 0,366 dengan consistency ratio
sebesar 0,044. Karena nilai consistency ratio mempunyai nilai yang kurang dari 10 , maka nilai bobot tersebut konsisten.
4.1.10 Pengumpulan Data Sekunder untuk pengukuran 4 perspektif
Dalam perancangan pengukuran Human Resources Scorecard, akan dijelaskan tujuan tiap perspektif yang merupakan aktualisasi strategi perusahaan,
tolok ukur yang merupakan aktualisasi dari pencapaian tujuan perusahaan, target, dan penilaian yang merupakan range keberhasilan yang ditetapkan oleh pihak
manajemen PT INDOMARCO PRISMATAMA, serta nilai skor yang merupakan nilai ukur keberhasilan suatu tolok ukur critical success factor yang digunakan
dalam pencapaian target. Nilai skor 1 merupakan nilai suatu tingkat kinerja karyawan yang sangat
kurang, nilai skor 2 merupakan nilai suatu tingkat kinerja karyawan yang kurang,
nilai skor 3 merupakan nilai suatu tingkat suatu tingkat kinerja karyawan yang sedang, nilai skor 4 merupakan nilai suatu tingkat suatu tingkat kinerja karyawan
yang baik dan nilai skor 5 merupakan nilai suatu tingkat kinerja karyawan yang sangat baik. Nilai skor ini sebagai alat kuantifikasi dalam perhitungan nilai
scorecard. Data – data yang digunakan untuk pengukuran kinerja sumber daya manusia
perusahaan menggunakan metode HRSC, adalah sebagai berikut :
a. Perspective Personal.
Dalam perancangan pengukuran Human Resources Scorecard untuk Perspective Personal dimana Strategi Objective, Key Performance Indicator,
untuk target, penilaian, serta skor, ditetapkan oleh pihak manajemen PT INDOMARCO PRISMATAMA.
Tabel 4.14 Perancangan Pengukuran Perspective Personal
Perspective Strategi Objective
KPI Target
Penilaian Skor
Meningkatkan Kualitas Rekruitmen
Prosentase karyawan yang memenuhi kualifikasi perusahaan
Mencapai 60
X 60 45
X 60 30
X 45 15
X 30 X 15
5 4
3 2
1
Identifikasi skill karyawan
Kualitas training karyawan Mencapai
20 X 20
15 X 20
10 X 15
5 X 10
X 5 5
4 3
2 1
Perspective Personal
Identifikasi skill karyawan berdasarkan job description
Mencapai 80
X 80 60
X 80 40
X 60 20
X 40 X 20
5 4
3 2
1
Sumber : PT INDOMARCO PRISMATAMA, Sidoarjo pada bulan Januari – Desember 2009
Pada Perspektive Personal, data–data yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.15 Rekapitulasi Data Sekunder Perspective Personal Nama Data
Jumlah Jumlah pelamar
1200 orang Jumlah karyawan yang direkrut
425 orang Jumlah karyawan pada bagian pramuniaga
54orang Jumlah karyawan seluruhnya
81orang Jumlah karyawan yang masih training
7 orang
Sumber : PT INDOMARCO PRISMATAMA, Sidoarjo pada bulan Januari – Desember 2009
b. Perspective Compensation
Dalam perancangan pengukuran Human Resources Scorecard untuk Perspective Compensation dimana Strategi Objective, Key Performance
Indicator, untuk target, penilaian, serta skor, ditetapkan oleh pihak manajemen PT INDOMARCO PRISMATAMA.
Tabel 4.16 Perancangan Pengukuran Perspective Compensation
Perspective Strategi Objective
KPI Target
Penilaian Skor
Loyalitas Karyawan Tingkat Loyalitas karyawan
Mencapai 90
X 90 75
X 90 60
X 75 45
X 60 X 45
5 4
3 2
1
Perspective Compensation
Kepuasan Karyawan Tingkat kepuasan karyawan
Mencapai 3000
Point X 3000
2500 X 3000
2000 X 2500
1500 X 2000
X 1500 5
4 3
2 1
Produktivitas karyawan
Produktivitas karyawan Mencapai
6 X 6
4,5 X 6
3 X 4,5
1,5 X 3
X 1,5 5
4 3
2 1
Sumber : PT INDOMARCO PRISMATAMA, Sidoarjo pada bulan Januari – Desember 2009
Pada Perspectif Compensation, dalam hal ini data yang dibutuhkan adalah : Tabel 4.17 Rekapitulasi Data Sekunder Perspective Compensation
Nama Data Jumlah
Jumlah karyawan seluruhnya 81orang
Biaya tenaga kerja tahun 2009 Rp. 1.058.400.000
Pendapatan dari penjualan tahun 2009 Rp. 22.388.400.000
Jumlah karyawan yang keluar 7orang
Sumber : PT INDOMARCO PRISMATAMA, Sidoarjo pada bulan Januari – Desember 2009
c. Perspective Alignment