Minat Belajar TINJAUAN PUSTAKA
a. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam melakukan tugas pembelajaran. Dalam sistem
pembelajaran kelasikal, sebagian peserta didik akan sulit untuk mengikuti pembelajaran secara optimal dan menuntut peran ekstra
guru untuk memberikan pembelajaran remedial. b. Memberikan pembelajaran remedial bagi para peserta didik yang
kurang berprestasi, atau berprestasi rendah. Dalam sistem pembelajaran klasikal, sebagian peserta didik akan sulit untuk
mengikuti pelajaran secara optimal. Dan menuntut peran serta guru untuk memberikan pembelajaran remedial.
c. Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman, dan aman bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik, serta
pengelolaan kelas yang tepat, efektif dan efisien. d. Menciptakan kerja sama saling menghargai, baik antar peserta didik
maupun antara peserta didik dengan guru dan pengelola pembelajaran lain. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap
peserta didik memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengemukakan pandangannya tanpa ada rasa takut mendapatkan
sangsi atau dipermalukan. e. Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar dan
pembelajaran. Dalam hal ini guru harus mampu memposisikan diri sebagai pembimbing dan manusia sumber. Sekali-kali cobalah untuk
melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan pembelajaran,
agar mereka merasa bertanggung jawab terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.
f. Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab
bersama antara peserta didik dan guru, sehingga guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan sebagai sumber belajar.
g. Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan pembelajaran yang menekankan pada evaluasi diri self evaluation. Dalam hal ini guru
sebagai fasilitator harus mampu membantu peserta didik untuk menilai bagaimana mereka memperoleh kemajuan dalam proses
belajar yang dilaluinya. Dengan terkondisinya iklim belajar yang kondusif, akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang
aktif, kreatif, efetktif dan bermakna yang lebih menekankan pada belajar mengetahui learning to know, belajar berkarya learning to
do, belajar menjadi diri sendiri learning to be, dan belajar hidup bersama-sama secara harmonis learning tog live together. Suasana
seperti itu
akan memupuk
tumbuhnya kemandirian
dan berkurangnya ketergantungan di kalangan siswa, bersifat adaptif dan
proaktif serta memiliki jiwa enterpreunership ulet, inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, kerja keras, disiplin, menghargai kualitas
dan berani
mengambil resiko.
Tersedia: http:cancer55.wordpress.com20111217strategi-guru-
mengembangkan-suasana-belajar-mengajar-yang-kondusif 28
agustus 2012.
5. Manfaat Minat Belajar Berikut ini beberapa manfaat dari minat belajar sebagai pendorong
yang kuat dalam mencapai prestasi. Dengan memiliki minat belajar, peserta didik lebih memperkuat ingatan tentang pelajaran yang diberikan
oleh pendidik. Selanjutnya manfaat dari minat belajar yaitu menciptakan dan menimbulkan konsentrasi dalam belajar. Peserta didik akan memiliki
konsentrasi yang baik apabila dalam dirinya terdapat minat untuk mempelajari
hal yang
ingin mereka
ketahui. Tersedia:
http:www.informasiku.com201012minat-belajar-untuk- meningkatkan.html 13 April 2012.
6. Unsur-unsur Minat Minat mengandung unsur-unsur kognisi mengenal, emosi
perasaan, dan konasi kehendak. Atas dasar tersebut minat dianggap sebagai respon yang sadar dari diri individu. Yang dimaksud kognisi
adalah minat tersebut didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju, kemudian menimbulkan emosi perasaan
tertentu, dan akan menuju pada konasi kehendak untuk mencapainya, seperti adanya keinginan dan kemauan dari diri individu tersebut.
Tersedia: http:www.informasiku.com201012minat-belajar-untuk-
meningkatkan.html 13 April 2012.
The Liang Gie 1984:24 mengemukakan beberapa unsur dalam minat, yaitu:
a. Minat melahirkan perhatian. b. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi.
c. Minat mencegah gangguan perhatian dari luar. d. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan.
e. Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan
memperoleh keterangan tentang hal itu. 7. Cara-cara Menentukan Minat
Ada tiga 3 cara yang digunakan untuk menentukan minat menurut Dewa Ketut Sukardi 1988:63 antara lain:
a. Minat yang
diekspresikan adalah
seseorang yang
dapat mengungkapkan minat atau pilihan dengan kata tertentu. Contohnya,
seseorang mengatakan bahwa dirinya suka belajar akuntansi. b. Minat
yang diwujudkan
adalah seseorang
yang dapat
mengungkapkan atau mengekspresikan minat bukan melalui kata- kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta dalam suatu
aktivitas tertentu. c. Minat yang diinventariskan adalah seseorang dapat diukur minatnya
dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.
8. Faktor-faktor Pendorong Minat Faktor-faktor
pendorong minat
menurut Eddy
Soewardi Kartawidjaja 1987:183 yaitu:
a. Drive determinant, dorongan untuk mempertahankan hidup. b. Dorongan keadaaan, yang mana keadaan itu ditimbulkan oleh
dorongan determinan di atas. c. Kegiatan mencapai tujuan, komponen ini dilandasi dorongan
determinan dan dorongan keadaan. Jika tujuan dicapai berarti dorongan pertama dan kedua di atas terpenuhi.
d. Tercapainya tujuan oleh individu. e. Mengendurkan dorongan karena tujuan telah tercapai serta keinginan
dan kebutuhan telah terpenuhi. f.
Efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan lain yang baru, menghendaki pemuasannya.
9. Cara Membangkitkan Minat Belajar Anak Hurlock dalam Wahid, ada beberapa macam cara yang dapat guru
lakukan untuk membangkitkan minat anak didik yaitu: a. Membandingkan adanya suatu kebutuhan diri anak didik, sehingga
dia rela belajar tanpa paksaan. b. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan
pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah menerima bahan pelajaran.
c. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar
yang kreatif dan kondusif. d. Menggunakan berbagai macam bentuk dan mengajar dalam konteks
perbedaan individual anak didik. e. Memberikan informasi kepada siswa mengenai hubungan antara
suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu serta menguraikan kegunaannya bagi siswa di
masa akan datang. f.
Menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional yang diketahui banyak siswa, dan menggunakan insentif sebagai alat
agar seseorang melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukan dengan baik. Tersedia: http:juprimalino.blogspot.com201202fungsi-dan-
cara-meningkatkan-minat.html 13 April 2012.