Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

5. Deskripsi Prestasi Belajar Siswa Sebagai indikator tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa adalah nilai raport semester ganjil yang dikhususkan pada mata pelajaran ekonomi-akuntansi tahun ajaran 2011 2012. Jumlah skor tertinggi yang diharapkan dicapai adalah 80 dan skor terendah yang diharapkan dicapai adalah 60, maka selisih skor tertinggi dengan skor terendah adalah 20. Dari data tersebut diperoleh harga mean sebesar 71,5, median sebesar 70, modus sebesar 73,38, dan standar deviasi sebesar 5,32. Selanjutnya akan dikategorikan dengan mengacu pada PAP tipe II. Tabel V.8 Kategori Prestasi Belajar Siswa Penilaian Patokan Perhitungan Skor Sangat tinggi 81 - 100 60 + 81 x 20 = 76,2 dibulatkan 76 76 – 80 Tinggi 66 - 80 60 + 66 x 20 = 73,2 dibulatkan 73 73 – 75 Cukup 56 - 65 60 + 56 x 20 = 71,2 dibulatkan 71 71 – 72 Rendah 46 - 55 60 + 46 x 20 = 69,2 dibulatkan 69 69 – 70 Sangat rendah 0 - 45 60 – 68 Tabel V.9 Deskripsi Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Penilaian Skor Frekuensi Frekuensi Relatif Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah 76 – 80 73 – 75 71 -72 69 – 70 60 – 68 8 21 1 3 21 14,81 38,89 1,85 5,56 38,89 Total 54 100 Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa dari 54 responden ternyata siswa yang mempunyai prestasi belajar siswa sangat tinggi ada 8 orang 14,81, siswa yang mempunyai prestasi belajar siswa tinggi ada 21 orang 38,89, siswa yang mempunyai prestasi belajar siswa cukup ada 1 orang 1,85, siswa yang mempunyai prestasi belajar siswa rendah ada 3 orang 5,56, siswa yang mempunyai prestasi belajar siswa sangat rendah ada 21 orang 38,89. Hal ini berarti prestasi belajar siswa yang dimiliki siswa mempunyai tingkat kecenderungan tinggi dan sangat rendah.

B. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kondisi masing-masing variabel, apakah berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas digunakan nilai unstandardized residual. Dalam perhitungan ini dibantu dengan bantuan komputer SPSS versi 16.0. Kriteria pengujian normalitas yaitu bila probabilitas p yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan 5 berarti sebaran data variabel tidak normal. Sebaliknya bila probabilitas p yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5 berarti sebaran data variabel normal. Berdasarkan unstandardized residual, untuk variabel perhatian orangtua diketahui probabilitas sebesar 0,054. Karena probabilitas 0,054 0,05 berarti distribusi variabel perhatian orangtua adalah normal. Berdasarkan unstandardized residual, untuk variabel minat belajar siswa diketahui probabilitas sebesar 0,025. Karena probabilitas 0,025 0,05 berarti distribusi variabel minat belajar siswa adalah tidak normal. Berdasarkan unstandardized residual, untuk variabel perhatian orangtua diketahui probabilitas sebesar 0,033. Karena probabilitas 0,033 0,05 berarti distribusi variabel lingkungan belajar siswa adalah tidak normal. 2. Uji Linearitas Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data masing- masing variabel bebas mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel terikat. Dalam melakukan pengujian linearitas digunakan bantuan komputer dengan program SPSS versi 16.0. Kriteria pengujian linearitas yaitu jika F hitung F tabel pada taraf signifikan 5 maka dapat dikatakan ada hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebaliknya jika F hitung F tabel pada taraf signifikan 5 maka dapat dikatakan tidak ada hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. Tabel V.10 Rangkuman Hasil Uji Linearitas Variabel Bebas Variabel Terikat Df F hitung F tabel Kesimpulan Perhatian Orangtua Prestasi Belajar Siswa 17:35 1,027 1,94 Linear Minat Belajar Siswa Prestasi Belajar Siswa 11:41 1,688 2,03 Linear Lingkungan Belajar Siswa Prestasi Belajar Siswa 15:37 0,750 1,925 Linear 3. Uji Multikorelasi Uji multikorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi gelaja multikolinearitas atau tidak. Uji multikorelasi perlu dilakukan jika jumlah variabel independen variabel bebas lebih dari satu. Dalam pengujian multikorelasi digunakan bantuan komputer dengan bantuan program SPSS versi 16.0. Apabila nilai VIF 10, maka terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas. Sebaliknya apabila nilai VIF 10, maka tidak terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas Haryadi Sarjo dan Winda Julianita, 2011:74. Berdasarkan hasil analisis uji multikorelasi diperoleh VIF pada variabel X1 perhatian orangtua sebesar 1,120, variabel X2 minat belajar siswa sebesar 1,599, variabel X3 lingkungan belajar siswa sebesar 1,743. Tabel V.11 Uji Multikorelasi Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Total Per_Ot Total Min_Bel Total Ling_Bel 0,893 0,625 0,574 1,120 1,599 1,743 a. Dependent variable: Pres_Bel Dari nilai hasil VIF di atas yang diperoleh masing-masing variabel ternyata lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikorelasi. 4. Uji Hipotesis a. Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Untuk menguji hipotesis 1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa SMA N 1 Karangmojo tahun ajaran 2011 2012, digunakan uji regresi sederhana karena pada variabel perhatian orangtua berdistribusi normal. 1 Perumusan Hipotesis Ho: Tidak ada pengaruh antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa. Ha: Ada pengaruh antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa. 2 Hasil Analisis Data Hasil analisis data dari pengujian hipotesis pertama ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS 16. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama adalah regresi linear sederhana, yaitu untuk menentukan hubungan secara fungsional antara variabel perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa. Berikut ini disajikan output hasil analisis dalam bentuk tabel beserta penjelasannya. Tabel V.12 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,243 a 0,059 0,041 5,087 a. Predictors: constant, perhatian_ortu b. Dependent variable: prestasi_bel Pada tabel di atas ditunjukkan output mengenai model summary. Besarnya korelasi antara perhatian orangtua dan prestasi belajar siswa sebesar 0,243. Koefisien determinasi perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,059. Koefisien determinasi yang sudah disesuaikan sebesar 0,041 dan standar kesalahan estimasi sebesar 5,087. Koefisien korelasi sebesar 0,243 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara perhatian orangtua dan prestasi belajar. Koefisien determinasi sebesar 0,059 menunjukkan bahwa variasi variabel prestasi belajar siswa Y dapat dijelaskan oleh variabel perhatian orangtua sebesar 5,9, sedangkan sisanya 94,1 dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel perhatian orangtua. Tabel V.13 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant perhatian_ortu 60,413 0,232 6,087 0,128 0,243 9,924 1,806 0,000 0,077 a. Dependent variable: prestasi_bel Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui harga beta nol 60,413 a dan harga beta satu b 0,232. Maka persamaan garis regresi perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa adalah Y = 60,413 + 0,396X. Dimana, Y = prestasi belajar siswa, X 1 = perhatian orangtua. Persamaan regresi yang telah ditemukan dapat digunakan untuk melakukan prediksi ramalan bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap besarnya perubahan variabel terikat. Persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa nilai perhatian orangtua bertambah 1, maka nilai rata-rata prestasi belajar siswa akan bertambah 0,232. 3 Kesimpulan Pada taraf signifikansi 5, dk = n – 2 54 – 2 = 52, maka diperoleh t hitung sebesar 1,806 dan t tabel sebesar 1,675. Nilai t hitung lebih besar dari t tabel 1,806 1,675. Dengan demikian ada pengaruh antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.