Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian a latar belakang masalah, b rumusan masalah, c tujuan penelitian, d manfaat penelitian, dan e spesifikasi produk yang diharapkan, dan f definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Di samping kurikulum, terdapat sejumlah faktor di antaranya lama siswa bersekolah, lama siswa tinggal di sekolah, pembelajaraan siswa aktif berbasis kompetensi dan memberikan peluang serta kewenangan kepada sekolah khususnya guru untuk lebih mandiri dan kreatif dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas, termasuk dalam berkreasi memanfaatkan media pembelajaran guna mendukung tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, peranan guru sangat penting dalam menciptakan bentuk pembelajaran yang sesuai dan situasi yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan demikian, guru harus dapat memilih media yang tepat bagi siswa sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik. Menurut Mulyasa 2013:7, pendidikan dalam kurikulum 2013 bertujuan untun meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukkan budi pekerti dan ahklak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kotekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan ahklak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembagkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tematik berlaku untuk kurikulum 2013. Menurut Rusman 2013: 254 pembelajaran tematik adalah model dalam pembelajaran terpadu integrated instruction yang merupakan salah satu system pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif mengenali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara autentik, holistic dan bermakna. Media pembelajaran adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya. Pembelajaran dengan menggunakan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa, bahkan mempertinggi daya serap belajarnya. Salah satu jenis media yang dapat dimanfaatkan adalah media video. Tujuan penggunaan media video ini adalah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan dapat diserap oleh siswa sebagai penerima. Informasi yang ada diharapkan dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Media video dapat dimanfaatkan untuk perantara dalam mengajar guru di dalam kelas, penggunaan media video masih jarang diterapkan di sekolah dikarenakan oleh beberapa faktor yang kurang mendukung. Menurut Munadi 2010:54, penggunaan film dan video yang kurang tepat sering ditemui apabila hanya dipakai sebagai alat hiburan daripada sebagai media pendidikan. Penyajian film dan video bukanlah merupakan pilihan yang sepele, atau yang disajikan agar kelas menjadi tenang. Yang lebih penting adalah, guru atau pengajar harus dapat memberikan kritik atau ulasan dari keseluruhan program yang disajikan. Kelemahan dari penyajian film dan video yang lainnya adalah, guru atau pelatih menyerahkan begitu saja pengawasan terhadap kelasnya selama penyajian program kepada pembuat film dan video. Film dan video hanya dapat disajikan dengan peralatan yang cocok. Di samping itu, penggunaannya mempunyai implikasi dengan biaya. Belajar dengan menggunakan film dan video adalah mahal, khususnya apabila dipergunakan untuk latihan yang bersifat komersial atau industri daripada untuk keperluan pendidikan. Selanjutnya, apabila alat video kaset dipakai untuk merekam suatu program yang disiarkan oleh televisi akan menemui kesulitan dalam hal hak cipta untuk menyajikannya dalam bidang pendidikan. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di SD Negeri 1 Bakung. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, terlihat beberapa faktor yang mempengaruhi. Beberapa faktor tersebut diantaranya: Kondisi kelas; kondisi kelas di SD Negeri 1 Bakung kurang memadai apabila akan dilaksanakan pembelajaran menggunakan video pembelajaran, karena ruang kelas di SD Negeri 1 Bakung tidak mempunyai alat- alat untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan video. Dengan demikian, pembelajaran masih kurang optimal dan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mencoba memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan pengembangan media audiovisual yang berupa video pembelajaran untuk siswa Sekolah Dasar kelas V. Dengan demikian, peneliti mengambil judul penelitian ”pengembangan media video pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 kelas v sekolah dasar negeri 1 bakung tahun ajaran 20142015” .

B. Rumusan Masalah