Pembelajaran Kajian Pustaka 1. Research and Development

Bab II Kajian Teori

A. Kajian Pustaka 1. Research and Development

Penelitian dan pengembangan RD merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran Borg dan Gall, 1988 dalam Sugiyono, 2010: 408. Sejalan dengan itu, Sugiyono 2010: 407, mengemukakan bahwa metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Dalam penelitian dan pengembangan, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan oleh peneliti. Sugiyono 2010: 409-426, mengemukakan langkah yang harus dilakukan di dalam penelitian dan pengembangan, yaitu: 1 potensi dan masalah, 2 mengumpulkan informasi, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 perbaikan desain, 6 uji coba produk, 7 revisi produk, 8 uji coba pemakaian, 9 revisi produk, dan 10 pembuatan produk massal.

2. Pembelajaran

Hakikat pembelajaran merupakan suatu usaha sadar Guru untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Dengan kata lain, pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Abdul Majid, 2013 : 5. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diidentifikasi ciri-ciri pembelajaran, yaitu sebagai berikut. a. Pada proses pembelajaran, guru harus menganggap siswa sebagai individu yang mempunyai unsur-unsur dinamis yang dapat berkembang. b. Pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa karena yang belajar adalah siswa, bukan guru c. Pembelajaran merupakan upaya sadar dan sengaja d. Pembelajaran bukan kegiatan insidental, tanpa persiapan Menurut Munadi 2010:37, fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar. Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul “Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar 1992:1-2 menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang peserta didik dan memungkinkan memudahkan terjadinya proses belajar. Menurut Munadi 2010:37, fungsi media pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut ini: 1. Fungsi semantik Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata simbol verbal yang makna atau maksudnya benar-benar dipaham anak didik tidak verbalistik. 2. Fungsi manipulatif Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri karakteristik umum yang dimilikinya sebagaimana disebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi. 3. Fungsi psikologis a. Fungsi atensi Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian attention siswa terhadap materi ajar. b. Fungsi afektif Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. c. Fungsi kognitif Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, atau kejadianperistiwa. d. Fungsi imajinatif Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. e. Fungsi motivasi Motivasi merupakan seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 4. Fungsi sosio cultural Fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio- kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.

3. Video Pembelajaran