Pengembangan media video tematik kelas V tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015.
G. Andika Bayu. A. 2015. Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1
Pembelajaran 6 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung Tahun Ajaran
2014/2015. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan media
pembelajaran berbasis audio visual berupa video tematik sesuai dengan kurikulum 2013 kelas V
SD Negeri 1 Bakung dengan memaparkan kualitas pengembangan produk berupa video tematik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa media video tematik pada
pembelajaran 6 subtema 1 tema 2 kelas V semester gasal.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (research and
development). Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk video tematik melalui lima
tahapan yaitu (1) analisis kebutuhan pengembangan program pembelajaran, (2) kajian Standar
kompetensi dan materi pembelajaran, (3) memproduksi media audiovisual berupa video
pembelajaran, dan (4) validasi serta revisi produk, (5) uji coba produk. Validasi dilakukan oleh
pakar media dan guru kelas V SD Negeri 1 Bakung. Validasi oleh siswa terdiri dari tiga tahap:
uji coba perorangan oleh 2 orang siswa, uji coba kelompok kecil oleh 4 orang siswa, dan uji coba
lapangan oleh 8 orang siswa dengan subjek uji coba pengembangan adalah siswa kelas V. Data
yang dikumpulkan berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk serta saran untuk revisi
produk.
Hasil pengembangan video tematik divalidasi oleh pakar media, guru kelas V dan siswa
kelas V. Hasil validasi dari pakar media menunjukkan skor rata-rata 3,3 dengan kategori sangat
tinggi. Validasi dari guru kelas V menunjukkan skor rata-rata 3,3 dengan kategori sangat tinggi.
Penilaian kualitas video tematik pada uji coba perorangan menunjukkan skor rata-rata 3,20
dengan kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik pada uji coba kelompok kecil
menunjukkan skor rata-rata 3,22 dengan kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik
pada uji coba lapangan menunjukkan skor rata-rata 3,24 dengan kategori sangat tinggi. Skor
rerata keseluruhan penilaian adalah 3,22 dengan kategori sangat tinggi. Kesimpulan dari
penelitian pengembangan ini adalah media video tematik untuk siswa kelas V SD Negeri 1
Bakung sudah “layak” digunakan sebagai media pembelajaran kurikulum 2013.
(2)
G. Andika Bayu A. 2015. The Development of Thematic Video Media on Curriculum 2013 For
Class V theme 2 Subtheme 1 Learning 6 in Bakung 1 Public Elementary School Academic
Year 2014/ 2015.
The development of this research aims to present the development of media procedure
learning based audio visual form of video thematic curriculum in accordance with the 2013 class
V of Bakung 1 Public Elementary School describes the quality of product development in the
form of video thematic. The purpose of this research was to produce products in the form of
media thematic video on classes V subtema 2 theme 1 grade 6 the first half.
This research research used the method development (research and development).The
development of this research produce products thematic video through five stages which are (1)
analysis of the needs of the development program of instruction, (2) standard study competence
and materials of learning , (3) producing audiovisual media in the form of video learning , and
(4) validation and the revision of the product, (5) product trials. Experts validation done by the
media and of teachers grade V Bakung 1 Public Elementary School. Validation by students
consists of three stages: trial by 2 individuals students, a pilot project for small groups by 4
students, and piloting the field by 8 students with the subject of the trial were students the
development of grade V. Data collected in the form of the results of judgment on the quality of
the product and to revision advice products.
The results of the development of video thematic validated by experts of media class
teachers V and students class V. Validation of the results of the experts media shows meanscore
category 3.3 with very high. Validation from teachers grade V shows the mean score 3,3 with
category was very high. Quality assessments of thematic video by the experiment try individuals
show score 3,20 with the category of very high . Quality assessments of thematic video by the
experiment try clusters of small shows a score 3,22 average with two categories of very high.
Quality assessments of thematic video by the experiment try the field show a score 3,24 average
with two categories of very high . Overall mean score assessment was with category 3,22 very
high. Conclusion of the study the development was media thematic video for students grade V
Bakung 1 Public Elementary School already “worthy” to used as a media learning for
Curriculum 2013.
(3)
i
2 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 6 KURIKULUM 2013 DI
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 BAKUNG TAHUN AJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
G. Andika Bayu. A
NIM : 111134215
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
(4)
(5)
(6)
iv
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
∑
Tuhan Yesus yang selalu memberi semangat kepada saya
∑
Bapak Yohanes Hiryadi dan Ibu Yustina Lestari sebagai orang tua saya
yang telah memberi semangat dan mendidik saya selama ini.
∑
Keluarga besar saya yang selalu mendoakan saya
∑
Bapak dan Ibu dosen PGSD Universitas Sanata dharma
∑
Sahabat satu angkatan
∑
Universitas Sanata Dharma
(7)
v
“Janganlah mengeluh terhadap pekerjaan
yang akan dihadapi, walau pekerjaan itu sulit
ataupun mudah”
“Bersyukurlah karena setiap hal yang kita
lakukan pasti ada hikmahnya”
(8)
(9)
(10)
viii
G. Andika Bayu. A. 2015
. Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2
Subtema 1 Pembelajaran 6 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1
Bakung Tahun Ajaran 2014/2015.
Skripsi. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk memaparkan prosedur
pengembangan media pembelajaran berbasis audio visual berupa video tematik sesuai
dengan kurikulum 2013 kelas V SD Negeri 1 Bakung dengan memaparkan kualitas
pengembangan produk berupa video tematik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menghasilkan produk berupa media video tematik pada pembelajaran 6 subtema 1
tema 2 kelas V semester gasal.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (
research and
development
). Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk video tematik
melalui lima tahapan yaitu (1) analisis kebutuhan pengembangan program
pembelajaran, (2) kajian Standar kompetensi dan materi pembelajaran, (3)
memproduksi media audiovisual berupa video pembelajaran, dan (4) validasi serta
revisi produk, (5) uji coba produk. Validasi dilakukan oleh pakar media dan guru
kelas V SD Negeri 1 Bakung. Validasi oleh siswa terdiri dari tiga tahap: uji coba
perorangan oleh 2 orang siswa, uji coba kelompok kecil oleh 4 orang siswa, dan uji
coba lapangan oleh 8 orang siswa dengan subjek uji coba pengembangan adalah
siswa kelas V. Data yang dikumpulkan berupa hasil penilaian mengenai kualitas
produk serta saran untuk revisi produk.
Hasil pengembangan video tematik divalidasi oleh pakar media, guru kelas V
dan siswa kelas V. Hasil validasi dari pakar media menunjukkan skor rata-rata 3,3
dengan kategori sangat tinggi. Validasi dari guru kelas V menunjukkan skor rata-rata
3,3 dengan kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik pada uji coba
perorangan menunjukkan skor rata-rata 3,20 dengan kategori sangat tinggi. Penilaian
kualitas video tematik pada uji coba kelompok kecil menunjukkan skor rata-rata 3,22
dengan kategori sangat tinggi. Penilaian kualitas video tematik pada uji coba
lapangan menunjukkan skor rata-rata 3,24 dengan kategori sangat tinggi. Skor rerata
keseluruhan penilaian adalah 3,22 dengan kategori sangat tinggi. Kesimpulan dari
penelitian pengembangan ini adalah media video tematik untuk siswa kelas V SD
Negeri 1 Bakung sudah “layak” digunakan sebagai media pembelajaran kurikulum
2013.
Kata kunci: metode penelitian pengembangan, media video, belajar, tematik,
kurikulum 2013.
(11)
ix
G. Andika Bayu A. 2015.
The Development of Thematic Video Media on Curriculum
2013 For Class V theme 2 Subtheme 1 Learning 6 in Bakung 1 Public
Elementary School Academic Year 2014/ 2015.
The development of this research aims to present the development of media
procedure learning based audio visual form of video thematic curriculum in
accordance with the 2013 class V of Bakung 1 Public Elementary School describes
the quality of product development in the form of video thematic. The purpose of this
research was to produce products in the form of media thematic video on classes V
subtema 2 theme 1 grade 6 the first half.
This research research used the method development (
research and
development
).The development of this research produce products thematic video
through five stages which are (1) analysis of the needs of the development program of
instruction, (2) standard study competence and materials of learning , (3) producing
audiovisual media in the form of video learning , and (4) validation and the revision
of the product, (5) product trials. Experts validation done by the media and of
teachers grade V Bakung 1 Public Elementary School. Validation by students consists
of three stages: trial by 2 individuals students, a pilot project for small groups by 4
students, and piloting the field by 8 students with the subject of the trial were students
the development of grade V. Data collected in the form of the results of judgment on
the quality of the product and to revision advice products.
The results of the development of video thematic validated by experts of
media class teachers V and students class V. Validation of the results of the experts
media shows meanscore category 3.3 with very high. Validation from teachers grade
V shows the mean score 3,3 with category was very high. Quality assessments of
thematic video by the experiment try individuals show score 3,20 with the category of
very high . Quality assessments of thematic video by the experiment try clusters of
small shows a score 3,22 average with two categories of very high. Quality
assessments of thematic video by the experiment try the field show a score 3,24
average with two categories of very high . Overall mean score assessment was with
category 3,22 very high. Conclusion of the study the development was media
thematic video for students grade V Bakung 1 Public Elementary School already
“worthy” to used as a media learning for Curriculum 2013.
Keywords: Research method development, video media, thematic learning,
Curriculum 2013.
(12)
x
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1
Pembelajaran 6 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung Tahun
Ajaran 2014/2015”
. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat
bantuan dan bimbingan beberapa pihak. Maka dari itu penulis menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah banyak membantu serta memberikan motivasi sehingga penyusunan
skripsi ini dapat selesai dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2.
Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata
Dharma.
3.
Ibu Christiyanti Aprianastuti, S.Si., M.Pd,. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
(13)
xi
terima kasih atas waktu, bimbingan, yang diberikan, hingga terselesainya
penyusunan skripsi.
5.
Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II, yang
telah memberikan begitu banyak masukan dan bimbingan selama proses
penyusunan skripsi.
6.
Theresia Yunia S, S.Pd., M.Hum., selaku pakar media, yang telah memberi
masukan, komentar, dan saran untuk kualitas produk video pembelajaran.
7.
Sunarto, S.Pd.SD., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Bakung yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8.
Joko Purnomo, S.Pd., selaku guru kelas V SD Negeri 1 Bakung yang telah
memberikan masukan dan saran sehingga dapat melaksanakan penelitian
dengan baik dan lancar..
9.
Para dosen PGSD, yang dengan sabar selalu mendampingi serta mendidik
penulis selama menempuh ilmu di PGSD.
10.
Sekretariat PGSD, yang dengan ramah telah memberikan kemudahan berbagai
macam urusan.
11.
Bapak Yohanes Hiryadi, selaku orang tua yang telah memberikan dukungan
dan doa serta mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12.
Ibu Yustina Lestari, selaku orang tua yang telah memberikan dukungan dan
doa serta mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13.
Siswa kelas V SD Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015 yang telah
mendukung pelaksanaan penelitian dengan baik.
(14)
(15)
xiii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xx
DAFTAR BAGAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 7
F. Definisi Operasional ... 7
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka... 9
(16)
xv
1. Metode Penelitian Pengembangan atau Research and
Development (R&D)... 9
2. Media Pembelajaran ... 9
a. Pengertian Media Pembelajaran…………... 10
b. Fungsi Media Pembelajaran………. ... 11
3. Video Pembelajaran ……. ... 12
4. Belajar………. ... 14
5. Kurikulum 2013 ……. ... 16
a. Pengertian Kurikulum 2013…... 16
b. Karakteristik Kurikulum 2013... 17
c. Kerangka Dasar Kurikulum 2013 ... 17
6. Pembelajaran Tematik… ... 18
B. Penelitian yang Relevan………... 18
C. Kerangka Berpikir ... 22
D. Pertanyaan Penelitian... 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24
B. Setting Penelitian... 24
1. Subjek Penelitian ... 24
2. Tempat Penelitian ... 25
3. Waktu Penelitian ... 25
C. Rancangan Penelitian ... 25
(17)
xvi
E. Uji Validasi Produk ... 30
1. Desain Uji Validasi... 30
2. Subjek Uji Validasi ... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ... 30
G. Instrumen Penelitian ... 32
1. Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa ... 32
2. Instrumen Analisis Kebutuhan Guru ... 35
3. Instrumen Validasi Ahli………... 36
4. Instrumen Validasi Uji Lapangan……….. ... 37
H. Teknik Analisis Data ... 39
1. Data Kualitatif ... 39
2. Data Kuantitatif ... 39
3. Analisis Kuesioner Kebutuhan Siswa………. ... 40
4. Analisis Validasi Produk………... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Data Analisis Kebutuhan ... 43
B. Deskripsi Produk Awal ... 52
C. Data Hasil Validasi dan Revisi Produk ... 62
1. Data Validasi Ahli Media ... 62
a. Revisi Produk………... 65
2. Data Validasi Oleh Guru ... 66
a. Revisi Produk………. ... 67
(18)
xvii
a. Deskripsi Data Uji Coba Perorangan ... 67
4. Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 69
a. Deskripsi Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 70
5. Data Uji Coba Lapangan ... 71
a. Deskripsi Data Uji Coba Lapangan ... 72
D. Pembahasan…………. ... 73
1. Pembahasan Kajian Standar Kompetensi ... 73
2. Pembahasan Hasil Analisis Kebutuhan Siswa………. 74
3. Pembahasan Hasil Analisis Kebutuhan Guru…... 78
4. Pembahasan Validasi dan Uji Coba Produk………. ... 80
a. Pembahasan Uji Coba Produk Perorangan... 82
b. Pembahasan Uji Coba Produk Kelompok Kecil... 90
c. Pembahasan Uji Coba Produk Lapangan ... 97
E. Kajian Produk Akhir………. ... 105
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 108
B. Keterbatasan Penelitian ... 109
C. Saran ... 109
(19)
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lampiran 1 : Rpp Kurikulum 2013 dan LKS. ... 112
2. Lampiran 2 : Petunjuk Penggunaan Video ... 124
3. Lampiran 3 : Desain Skenario Film. ... 126
4. Lampiran 4 : Hasil Analisis Kebutuhan Siswa……... 128
5. Lampiran 5 : Penilaian Produk untuk Ahli Media ... 133
6. Lampiran 6 : Penilaian Produk untuk Guru…………... 137
7. Lampiran 7 : Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan ... 141
8. Lampiran 8 : Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 144
9. Lampiran 9 : Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 149
10. Lampiran 10 : Foto Peneliian……….. ... 154
11. Lampiran 11 : Surat Izin Penelitian………. ... 158
12. Lampiran 12 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian... 160
(20)
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa... 33
Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa………... 33
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ... 35
Tabel 3.4 Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ... 36
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli Media ... 36
Tabel 3.6 Kuesioner Validasi Ahli Media ... 37
Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Uji Lapangan ... 37
Tabel 3.8 Kuesioner Uji Lapangan... 38
Tabel 3.9 Skala 4 Menurut Mardapi... 41
Tabel 3.10 Pedoman Konversi Data Skala 4 ... 42
Tabel 3.11 Pedoman Penskoran Item Positif ... 42
Tabel 3.12 Pedoman Penskoran Item Negatif... 42
Tabel 4.1 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 1 ... 44
Tabel 4.2 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 2 ... 45
Tabel 4.3 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 3 ... 46
Tabel 4.4 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 4 ... 47
Tabel 4.5 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 5 ... 48
Tabel 4.6 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 6 ... 49
Tabel 4.7 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 7 ... 50
Tabel 4.8 Skala 4 Menurut Mardapi... 62
(21)
xvi
Tabel 4.10 Pedoman Penskoran Item Positif ... ….. 64
Tabel 4.11 Pedoman Penskoran Item Negatif... ….. 64
Tabel 4.12 Hasil Validasi Ahli Media………. 65
Tabel 4.13 Hasil Validasi Guru Kelas V………. 66
Tabel 4.14 Hasil Uji Coba Perorangan……… 68
Tabel 4.15 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil………... 70
Tabel 4.16 Hasil Uji Coba Lapangan………... 72
Tabel 4.17 Hasil Analisis Kebutuhan Siswa……….74
Tabel 4.18 Hasil Validasi Dosen dan Guru………. 80
Tabel 4.19 Hasil Uji Coba Perorangan……… 82
Tabel 4.20 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil………... 90
(22)
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 4.1 Sketsa Isi Video……… ... 54 Gambar 4.2 Pembukaan Media Video………. ... 55 Gambar 4.3 Tampilan Pertama ………... 56 Gambar 4.4 Tampilan Inti Media video 1 ... 57 Gambar 4.5 Tampilan Inti Media video 2 ... 57 Gambar 4.6 Tampilan Inti Media video 3 ... 58 Gambar 4.7 Tampilan Inti Media video 4 ... 58 Gambar 4.8 Tampilan Inti Media video 5 ... 59 Gambar 4.9 Tampilan Inti Media video 6 ... 60 Gambar 4.10 Tampilan Inti Media video 7 ... 60 Gambar 4.11 Tampilan Penutup 8………… ... 61 Gambar 4.12 Diagram Batang Penilaian Dosen …………. ... 81 Gambar 4.13 Diagram Batang Penilaian Guru Kelas V …………... 81 Gambar 4.14 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 1…….. 83 Gambar 4.15 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 2…….. 84 Gambar 4.16 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 3…….. 84 Gambar 4.17 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 4…….. 85 Gambar 4.18 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 5…….. 85 Gambar 4.19 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 6…….. 86 Gambar 4.20 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 6…….. 86 Gambar 4.21 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 7…….. 87
(23)
xviii
Gambar 4.22 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 8…….. 88 Gambar 4.23 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 8…….. 88 Gambar 4.24 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 9…….. 89 Gambar 4.25 Diagram Batang Uji Coba Perorangan Indikator 10…….89 Gambar 4.26 Diagram Batang Uji Kelompok Kecil Indikator 1………91 Gambar 4.27 Diagram Batang Uji Kelompok Kecil Indikator 2………91 Gambar 4.28 Diagram Batang Uji Kelompok Kecil Indikator 3………92 Gambar 4.29 Diagram Batang Uji Kelompok Kecil Indikator 4………92 Gambar 4.30 Diagram Batang Uji Kelompok Kecil Indikator 5………93 Gambar 4.31 Diagram Batang Uji Kelompok Kecil Indikator 6………94 Gambar 4.32 Diagram Batang Uji Kelompok Kecil Indikator 6………94 Gambar 4.33 Diagram Batang Uji Kelompok Kecil Indikator 7………95 Gambar 4.34 Diagram Batang Uji Kelompok Kecil Indikator 8………95 Gambar 4.35 Diagram Batang Uji Kelompok Kecil Indikator 8………96 Gambar 4.36 Diagram Batang Uji Kelompok Kecil Indikator 9………96 Gambar 4.37 Diagram Batang Uji Kelompok Kecil Indikator 10……..97 Gambar 4.38 Diagram Batang Uji Lapangan Indikator 1………99 Gambar 4.39 Diagram Batang Uji Lapangan Indikator 2………99 Gambar 4.40 Diagram Batang Uji Lapangan Indikator 3………100 Gambar 4.41 Diagram Batang Uji Lapangan Indikator 4………100 Gambar 4.42 Diagram Batang Uji Lapangan Indikator 5………101 Gambar 4.43 Diagram Batang Uji Lapangan Indikator 6………102 Gambar 4.44 Diagram Batang Uji Lapangan Indikator 6………102
(24)
xix
Gambar 4.45 Diagram Batang Uji Lapangan Indikator 7………103 Gambar 4.46 Diagram Batang Uji Lapangan Indikator 8………103 Gambar 4.47 Diagram Batang Uji Lapangan Indikator 8………104 Gambar 4.48 Diagram Batang Uji Lapangan Indikator 9………104 Gambar 4.49 Diagram Batang Uji Lapangan Indikator 10………..105 Gambar 4.50 Diagram Batang Uji Coba Siswa Keseluruhan…………...106 Gambar 4.51 Diagram Batang Uji Validasi Dosen dan Guru..…………106
(25)
xx
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan……… ... 21 Bagan 3.1 Prototype Prosedur Pengembangan……… 29
(26)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, dan (e) spesifikasi produk yang diharapkan, dan (f) definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Di samping kurikulum, terdapat sejumlah faktor di antaranya lama siswa bersekolah, lama siswa tinggal di sekolah, pembelajaraan siswa aktif berbasis kompetensi dan memberikan peluang serta kewenangan kepada sekolah khususnya guru untuk lebih mandiri dan kreatif dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas, termasuk dalam berkreasi memanfaatkan media pembelajaran guna mendukung tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, peranan guru sangat penting dalam menciptakan bentuk pembelajaran yang sesuai dan situasi yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan demikian, guru harus dapat memilih media yang tepat bagi siswa sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik.
(27)
Menurut Mulyasa (2013:7), pendidikan dalam kurikulum 2013 bertujuan untun meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukkan budi pekerti dan ahklak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kotekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan ahklak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembagkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran tematik berlaku untuk kurikulum 2013. Menurut Rusman (2013: 254) pembelajaran tematik adalah model dalam pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan salah satu system pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif mengenali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara autentik, holistic dan bermakna.
(28)
Media pembelajaran adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya. Pembelajaran dengan menggunakan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa, bahkan mempertinggi daya serap belajarnya. Salah satu jenis media yang dapat dimanfaatkan adalah media video. Tujuan penggunaan media video ini adalah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan dapat diserap oleh siswa sebagai penerima. Informasi yang ada diharapkan dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Media video dapat dimanfaatkan untuk perantara dalam mengajar guru di dalam kelas, penggunaan media video masih jarang diterapkan di sekolah dikarenakan oleh beberapa faktor yang kurang mendukung. Menurut Munadi (2010:54), penggunaan film dan video yang kurang tepat sering ditemui apabila hanya dipakai sebagai alat hiburan daripada sebagai media pendidikan. Penyajian film dan video bukanlah merupakan pilihan yang sepele, atau yang disajikan agar kelas menjadi tenang. Yang lebih penting adalah, guru atau pengajar harus dapat memberikan kritik atau ulasan dari keseluruhan program yang disajikan. Kelemahan dari penyajian film dan video yang lainnya adalah, guru atau pelatih menyerahkan begitu saja pengawasan terhadap kelasnya selama penyajian program kepada pembuat film dan video. Film dan video hanya dapat disajikan dengan peralatan yang cocok. Di samping itu, penggunaannya mempunyai implikasi dengan biaya. Belajar dengan menggunakan film dan video adalah mahal, khususnya apabila dipergunakan untuk latihan yang bersifat komersial atau industri daripada untuk keperluan
(29)
pendidikan. Selanjutnya, apabila alat video kaset dipakai untuk merekam suatu program yang disiarkan oleh televisi akan menemui kesulitan dalam hal hak cipta untuk menyajikannya dalam bidang pendidikan.
Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di SD Negeri 1 Bakung. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, terlihat beberapa faktor yang mempengaruhi. Beberapa faktor tersebut diantaranya: Kondisi kelas; kondisi kelas di SD Negeri 1 Bakung kurang memadai apabila akan dilaksanakan pembelajaran menggunakan video pembelajaran, karena ruang kelas di SD Negeri 1 Bakung tidak mempunyai alat-alat untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan video. Dengan demikian, pembelajaran masih kurang optimal dan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mencoba memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan pengembangan media audiovisual yang berupa video pembelajaran untuk siswa Sekolah Dasar kelas V. Dengan demikian, peneliti mengambil judul penelitian ”pengembangan media video pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 kelas v sekolah dasar negeri 1 bakung tahun ajaran 2014/2015” .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan video tematik pada pembelajaran Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6 di kelas V SD Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015?
(30)
2. Bagaimana kualitas video tematik yang dikembangkan pada pembelajaran
Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6 di kelas V SD Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian pengembangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini:
1. Mengembangkan video tematik pada pembelajaran Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6 di kelas V SD N 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015. 2. Mengetahui kualitas video tematik yang dikembangkan pada
pembelajaran Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6 di kelas V SD N 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti untuk mengembangkan proses pendidikan khususnya dalam hal Pengembangan Video Pembelajaran bagi Kelas V di SD Negeri 1 Bakung.
(31)
2. Manfaat Praktis
a. Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada sekolah agar dapat mengembangkan media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa kelas V di SD Negeri 1 Bakung.
b. Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi serta masukan bagi guru, khususnya di kelas V Sekolah Dasar agar dapat mengembangkan dan menggunakan media pembelajaran yang kreatif, menyenangkan, menarik bagi siswa kelas V di SD Negeri 1 Bakung.
c. Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman serta pengetahuan baru bagi siswa dan menari perhatian siswa siswa kelas V di SD Negeri 1 Bakung sehingga dapat meningkatkan semangat dalam belajar.
d. Peneliti
Penelitian ini memiliki pengalaman serta pengetahuan dalam hal membuat media pembelajaran berupa video tematik.
(32)
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa video pembelajaran. Hasil produk pengembangan berupa video dalam bentuk DVD, inti video pembelajaran ini akan membahas tentang materi Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6 di SD Negeri 1 Bakung. Video pembelajaran yang dikembangkan didasari pada materi ajar tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 yang memuat mata pelajaran: 1) SBDP mengenai memahami karya seni rupa dan menggambar ilustrasi, 2) IPS mengenai perbedaan kehidupan dan budaya, 3) Bahasa Indonesia mengenai kegiatan mengidentifikasi kegunaan air di dalam kehidupan dan masyarakat, 4) PPKn mengenai kegiatan hidup rukun di dalam masyarakat, lingkungan sekolah dan bersama teman. Video pembelajaran bersifat memaparkan kejadian-kejadian nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari serta memberikan tutorial dalam pembelajaran berdasarkan materi ajar. Video pembelajaran terintegrasi dengan RPP dan soal evaluasi.
F. Definisi Operasional
Dalam penelitian pengembangan ini terdapat definisi operasional sebagai berikut:
a. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja.
(33)
b. Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
c. Media pembelajaran adalah medium/perantara dalam proses transfer ilmu pengetahuan sebagai upaya membantu guru dalam memberikan pemahaman kepada siswa.
d. Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Model pembelajaran tematik pada hakikatnya merupakan model pembelajaran terpadu.
e. Video Pembelajaran merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran individual, kelompok, maupun massal.
f. Kurikulum 2013 dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penugasan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
(34)
Bab II
Kajian Teori
A. Kajian Pustaka
1. Research and Development
Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran (Borg dan Gall, 1988 dalam Sugiyono, 2010: 408). Sejalan dengan itu, Sugiyono (2010: 407), mengemukakan bahwa metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Dalam penelitian dan pengembangan, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan oleh peneliti. Sugiyono (2010: 409-426), mengemukakan langkah yang harus dilakukan di dalam penelitian dan pengembangan, yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) mengumpulkan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk massal.
2. Pembelajaran
Hakikat pembelajaran merupakan suatu usaha sadar Guru untuk membantu siswa atau anak didiknya, agar mereka dapat sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Dengan kata lain, pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri
(35)
siswa. Pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan/ merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. (Abdul Majid, 2013 : 5). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diidentifikasi ciri-ciri pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
a. Pada proses pembelajaran, guru harus menganggap siswa sebagai individu yang mempunyai unsur-unsur dinamis yang dapat berkembang.
b. Pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa karena yang belajar adalah siswa, bukan guru
c. Pembelajaran merupakan upaya sadar dan sengaja
d. Pembelajaran bukan kegiatan insidental, tanpa persiapan
Menurut Munadi (2010:37), fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar. Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul “Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar (1992:1-2) menyebutkan bahwa sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan terjadinya proses belajar).
(36)
Menurut Munadi (2010:37), fungsi media pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut ini:
1. Fungsi semantik
Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipaham anak didik (tidak verbalistik).
2. Fungsi manipulatif
Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang dimilikinya sebagaimana disebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum ini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi.
3. Fungsi psikologis a. Fungsi atensi
Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar.
b. Fungsi afektif
Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.
c. Fungsi kognitif
Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, atau kejadian/peristiwa.
(37)
d. Fungsi imajinatif
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa.
e. Fungsi motivasi
Motivasi merupakan seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
4. Fungsi sosio cultural
Fungsi media dilihat dari kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.
3. Video Pembelajaran
Menurut Munadi (2010:54), penggunaan film dan video yang kurang tepat sering ditemui apabila hanya dipakai sebagai alat hiburan daripada sebagai media pendidikan. Penyajian film dan video bukanlah merupakan pilihan yang sepele, atau yang disajikan agar kelas menjadi tenang. Yang lebih penting adalah guru atau pengajar harus dapat memberikan kritik atau ulasan dari kesluruhan program yang disajikan. Kelemahan dari penyajian film dan video yang lainnya adalah, guru atau pelatih menyerahkan begitu saja pengawasan terhadap kelasnya selama penyajian program kepada pembuat film dan video. Film dan video hanya dapat disajikan dengan peralatan yang cocok. Di samping itu, penggunaannya mempunyai implkasi dengan biaya. Belajar dengan menggunakan film dan video adalah mahal, khususnya apabila dipergunakan untuk latihan yang bersifat komersial atau industry daripada untuk keperluan pendidikan. Selanjutnya, apabila alat video kaset dipakai untuk merekam suatu program yang disiarkan
(38)
oleh televisi akan menemui kesulitan dalam hal hak cipta untuk menyajikannya dalam bidang pendidikan.
Daryanto (2013: 89) memaparkan kelebihan-kelebihan penggunaan video dalam pembelajaran, antara lain:
1) Menggambarkan suatu proses atau kejadian yang dapat disaksikan berulang-ulang.
2) Mudah untuk menyajikannya.
3) Menarik, sehingga dapat mendorong dan meningkatkan motivasi siswa. 4) Efektif untuk menanamkan sikap dan aspek-aspek afektif, misalnya: pesan
moral yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita melalui video lebih mudah ditangkap oleh siswa, sehingga pesan moral tersebut tertanam dalam diri siswa.
5) Dapat disajikan dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.
6) Dapat memperlambat atau mempercepat suatu peristiwa atau proses. Misalnya, proses pertumbuhan biji menjadi kecambah sampai menjadi tumbuhan yang memerlukan waktu beberapa hari dapat ditampilkan dalam waktu dua menit saja.
Daryanto (2013: 89) memaparkan kelemahan-kelemahan penggunaan video dalam pembelajaran, antara lain:
1) Fine details, artinya media tayangannya tidak dapat menampilkan obyek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.
2) Size information, artinya tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran yang sebenarnya.
(39)
3) Third dimention, artinya gambar yang diproyeksikan video umumnya berbentuk dua dimensi.
4) Opposition, artinya pengambilan yang kurang tepat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya.
5) Setting, artinya bila ditampilkan adegan dua orang yang sedang bercakap-cakap diantara kerumunan banyak orang akan sulit bagi penonton untuk menebak dimana kejadian tersebut berlangsung.
6) Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar yang ada didalamnya.
7) Budget, artinya untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
4. Belajar
Menurut Piaget dalam Majid (2014:9), proses belajar dapat berlangsung jika terjadi proses pengolahan data yang aktif merupakan aktivitas lanjutan dari kegiatan mencari informasi dan dilanjutkan dengan kegiatan penemuan. Piaget berpendapat bahwa “apa yang sudah ada pada diri seorang siswa (kapasitas dasar kemampuan intelektualnya atau dapat disebut dengan istilah skema) adalah dasar untuk menerima hal yang baru.” Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya(teori perkembangan kognitif). Menurutnya, setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman tentang objek tersebut berlangsung melalui
(40)
proses asimilasi(menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran dan akomodasi(proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Kedua proses tersebut jika berlangsung terus menerus akan membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru menjadi seimbang. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan scientific, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah guru.
Menurut Siregar (2010:12), pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel, 1991) dalam Siregar (2010:12). Sementara Gagne dalam Siregar (2010) mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berhasil guna. Dalam pengertian lainnya, Winkel (1991) mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan dan penciptaan kondisi-kondisi ekstern sedemikian rupa, sehingga menunjang proses belajar siswa dan menghambatnya.
Menurut Siregar (2010:17), belajar adalah sebuah proses yang kompleks yang didalamnya terkandung beberapa aspek. Aspek-aspek tersebuat adalah (1) bertambahnya jumlah pengetahuan, (2) adanya kemampuan mengingat dan memproduksi, (3) ada penerapan pengetahuan, (4) menyimpulkan makna, (5)
(41)
menafsirkan dan mengaitkannya dengan realitas, dan (6) adanya perubahan sebagai pribadi
5. Kurikulum 2013
Menurut Mulyasa (2013) Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), ketrampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35, yaitu kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang sudah disepakati.
Menurut Mulyasa (2013:7), pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untun meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan , yang mengarah pada pembentukkan budi pekerti dan ahklak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kotekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan ahklak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat
(42)
dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembagkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari.
Menurut Mulyasa (2013:11), keberhasilan kurikulum 2013 dalam membentuk kompetensi dan karakter di sekolah dapat diketahui dari berbagai perilaku sehari-hari yang tampak dalam setiap aktivitas peserta didik dan warga sekolah lainnya. Perilaku tersebut antara lain diwujudkan dalam bentuk: kesadaran, kejujuran, keiklashan, kesederhanaan, kemandirian, kepedulian, kebebasan dalam bertindak, kecermatan, ketelitian, dan komitmen.
Menurut Mulyasa (2013:104), agar peserta didik belajar secara aktif, guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna, sedemikian rupa, sehingga mereka mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Motivasi yang seperti ini akan dapat ercipta kalau guru dapat meyakinkan peserta didik akan kegunaan materi pembelajaran bagi kehidupannyata peserta didik. Demikian juga guru harus dapat menciptakan situasi sehingga materi pembelajaran selalu tampak menarik, dan tidak membosankan. Untuk kepentingan tersebut, guru harus mampu bertindak sebagai fasilitator, yang perannya tidak terbatas pada penyampaian informasi kepada peserta didik. Sesuai dengan kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. Dalam pada itu, guru dituntut memahami berbagai pendekatan pembelajaran agar dapat membimbing pesertadidik secara optimal.
(43)
6. Pembelajaran Tematik
Menurut Rusman (2013: 254) pembelajaran tematik adalah model dalam pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan salah satu system pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif mengenali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara autentik, holistic dan bermakna.
Abdul Majid (2014 : 89) mengemukakan karakteristik pembelajaran tematik sebagai berikut; (1) Berpusat pada siswa, (2) Memberikan pengelaman langsung, (3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, (5) Bersifat fleksibel, (6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
B. Penelitian Yang Relevan
Pertama, penelitian yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Bersatu Dalam Keberaagaman Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Yang disusun oleh Maria Imakulata Wea Mogi. Dalam penelitian ini diutarakan bahwa tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui prosedur pengembangan, kualitas produk bahan ajar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD. Hasil penelitian ini adalah bahan ajar kurikulum 2013 Subtemaa Bersatu dalam Keberagaman untuk siswa kelas IV SD memiliki kualitas yang sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013 berdasarkan validasi pakar kurikulum 2013, guru kelas IV pelaksana kurikulum
(44)
2013 dan siswa kelas IV. Skor rerata produk menunjukkan 4,46 dan termasuk kategori “sangat tinggi”.
Kedua, penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Audiovisual Sebagai Media Pembelajaran Menyimak Siswa Kelas III SD N Soka 1 Srumbung Magelang Tahun Ajaran 2010/2011” yang disusun oleh Andreas Anggi Kurniawan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa media audiovisual (film) untuk siswa kelas III SD. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti, yaitu: (1) Menganalisis kebutuhan, (2) Mengembangkan media audiovisual, (3) Produk yang dihasilkan yaitu film dokumenter, (4) Uji penilaian, (5) Uji coba secara langsung ke siswa kelas III SD, (6) Penelitian lebih lanjut.
Ketiga, penelitian yang berjudul, “Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Keterampilan Menyimak Unsur-Unsur Cerita Bahasa Indonesia Kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta”, yang disusun oleh Kristin Natalia tahun 2012.Dalam penelitian ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan multimedia interaktif untuk keterampilan menyimak pada kompetensi dasar mengidentifikasi unsur-unsur cerita (penokohan, tema, latar, amanat) bahasa Indonesia kelas V semester genap SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Hasil pengembangan multimedia interaktif berupa media dan modul pembelajaran divalidasi oleh pakar pembelajaran bahasa, pakar media, guru Bahasa Indonesia, dan siswa kelas V. Hasil validasi dari pakar pembelajaran bahasa menunjukkan skor rerata 4,55 dengan kategori “sangat baik”. Validasi dari pakar media menunjukkan skor rerata 4,15 dengan kategori “baik”. Validasi dari guru Bahasa Indonesia memperoleh skor rerata 4,85 dengan kategori “sangat baik”. Validasi
(45)
lapangan memperoleh skor rata-rata keseluruhan 4,63 dengan kategori “sangat baik”.
Berdasarkan tinjauan terdahulu, pengembangan media pembelajaran berupa video pembelajaran tematik belum banyak digunakan dan dikembangkan. Penelitian untuk dikembangkan berupa media pembelajaran video tematik tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 masih relevan untuk diteliti. Peneliti berharap media pembelajaran berupa video yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pembelajaran.
(46)
Bagan Penelitian yang Relevan
C.
Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan Penelitian I
Maria Imakulata Wea Mogi
Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Bersatu Dalam
Keberaagaman Untuk Siswa Kelas IV
Membant uguru dan siswa dalam kegiat an pembelajaran dan sisw a dalam
memahami materi.
Penelitian II Andreas Anggi
Kurniawan
Pengembangan
M edia Audiovisual sebagai Pembelajaran M enyimak Kelas III
SD
Menghasilkan Produk berupa film sebagai media pembelajaran menyimak Penelitian III Kristin Natalia Pengembangan M ult imedia Int erakt if unt uk Ket rampilan M enyimak Unsur-unsur Cerit a Bahasa Indonesia Kelas V
Menghasilkan produk berupa multimedia interaktif sebagai media pembelajaran
M enghasilkan produk berupa bahan ajar, film, mult imedia int erakt if sebagai media pembelajaran guru
dan siswa dalam kegiatan belajar.
Pengembangan Media VideoTemat ik Kelas V
Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6 Kurikulum 2013 diSekolah Dasar Negeri 1 BakungTahun
(47)
C. Kerangka Berpikir
Sebagai seorang pendidik tidak hanya bertugas untuk mengajar siswa-siswanya, namun juga harus menyiapkan perangkat pembelajaran yang menarik bagi siswanya. Perangkat pembelajaran tersebut diantaranya adalah silabus, RPP, dan media pembelajaran. Kreativitas guru dalam merancang perangkat pembelajaran sangat berpengaruh pada tujuan pembelajaran. Penelitian ini memilih siswa kelas V sebagai subyek penelitian. Peneliti memilih kelas V karena dalam penyampaian pembelajaran yang dilakukan di kelas masih kurang semangat ketika mengikuti pembelajaran. Permasalahan yang diangkat mengenai pembelajaran yang dilakukan guru yang hanya menjelaskan materi kemudian diselingi dengan tanya jawab dan penugasan. Selain itu, belum banyak media yang digunakan sebagai alat bantu untuk berlangsungnya proses belajar mengajar, terlebih media video. Peneliti berusaha membuat media video pembelajaran tematik yang tidak hanya berisi tentang informasi, tetapi video ini untuk memancing siswa agar lebih tertarik dengan materi yang akan di ajarkan oleh guru. Setelah divalidasi atau diuji kelayakannya oleh beberapa validator diharapkan produk tersebut dapat digunakan oleh para guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013.
(48)
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana prosedur pengembangan media video tematik untuk tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 kelas V kurikulum 2013 semester gasal SD Negeri 1 Bakung?
2. Bagaimana kualitas media video tematik untuk tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 kelas V kurikulum 2013 semester gasal SD Negeri 1 Bakung yang dikembangkan?
(49)
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan (1) Jenis penelitian, (2) Setting penelitian, (3) Rancangan penelitian, (4) Prosedur pengembangan, (5) Uji Validasi Produk, (6) Instrumen penelitian, (7) Teknik pengumpulan data, dan (8) Teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu (Sugiyono, 2011:297). Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sebuah produk berupa media video pembelajaran dan perangkat pembelajaran untuk kelas V semester 1 tentang tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 di SD Negeri 1 Bakung. Produk yang akan dihasilkan berupa beberapa komponen yang meliputi kajian standar kompetensi, materi pembelajaran, analisis kebutuhan, validasi produk, dan revisi produk.
B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 28 orang. Terdiri dari 11 siswa perempuan dan 18 orang siswa laki-laki sebagai subjek uji coba penelitian dan subjek analisis kebutuhan.
(50)
2. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih tempat di SD Negeri 1 Bakung yang beralamat di Bakung, Bakung, Jogonalan, Kabupaten Klaten sebagai tempat penelitian.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2014 sampai Juni 2015.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa langkah persiapan. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Permohonan izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri 1 Bakung
Permohonan izin ini dilakukan agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan baik berkat persetujuan pihak sekolah untuk mengambil data.
2. Wawancara
Dalam wawancara ini dilakukan guna mencari informasi dan pengumpulan data awal terkait analisis kebutuhan terhadap siswa dan guru pada pembelajaran scientific kurikulum 2013 di kelas V SD Negeri 1 Bakung.
3. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan guna menentukan hasil terkait dengan informasi yang didapatkan setelah dilakukan wawancara.
(51)
4. Mengkaji pokok materi
Pokok materi yang akan dikaji sebagai tindak lanjut untuk mengembangkan sebuah produk berupa video pembelajaran dan perangkat pembelajaran.
D. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan penelitian ini mengacu pada dua produk, yakni video pembelajaran dan perangkat pembelajaran. Sugiyono (2010:409-427) mengemukakan sepuluh langkah yang harus dilakukan di dalam penelitian dan pengembangan, yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk massal. Berdasarkan 10 langkah tersebut, peneliti melakukan penelitian sampai dengan tahap ketujuh yakni revisi produk. Dari ketujuh langkah tersebut, peneliti memodifikasi menjadi lima langkah. Prosedur pengembangan ini melalui empat tahap, keempat tahapan itu adalah (1) Kajian Standar Kompetensi dan materi pembelajaran, (2) Analisis kebutuhan pengembangan program pembelajaran(3) Memproduksi media audiovisual berupa video pembelajaran, dan (4) Validasi serta revisi produk, (5) uji coba produk, hingga menghasilkan prototype produk media audiovisual yang berupa video pembelajaran serta perangkat pembelajaranpada tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 yang meliputi mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, SBDP, IPS di kelas V SD. Berikut dari tahap-tahap tersebut:
(52)
Langkah pertama adalah mengkaji standar kompetensi dan materi pembelajaran yang nantinya akan dikembangkan. Peneliti mengambil materi pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 tentang materi pokok perbedaan kehidupan masyarakat dan peranan air di kehidupan masyarakat di kelas V semester gasal.
Langkah yang kedua adalah analisis kebutuhan. Analisi kebutuhan dilakukan pada seluruh siswa kelas V dan guru kelas V SD N 1 Bakung. Analisis kebutuhan ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan siswa dan guru terkait penggunaan media video dalam kegiatan pembelajaran.Kemudian mengembangkan media video tematik beserta perangkat pembelajaran berupa RPP dan evaluasi pembelajaran sebagai hasil produk.
Langkah ketiga adalah media pembelajaran audiovisual berupa video pembelajaran serta perangkat pembelajaran pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 mengenai materi perbedaan kehidupan masyarakat dan peranan air bagi masyarakat. Langkah awal yang dilakukan peneliti membuat konsep video pembelajaran yang berdasarkan kompetensi dasar dan materi pembelajaran. Pembuatan produk berupa video pembelajaran menggunakan aplikasi movie maker.
Langkah keempat adalah validasi serta revisi produk. Produk hasil pengembangan berupa video pembelajaran dilakukan dengan lima langkah, yakni (1) kajian standar kompetensi dan materi pembelajaran, (2) analisis kebutuhan pengembangan program pembelajaran, (3) memproduksi media video pembelajaran, (4) validasi serta revisi produk, (5) uji coba produk. Setelah
(53)
validasi pada tahap uji pakar mediadilakukan analisis dan revisi produk berdasarkan penilaian dan komentar validator.
Yang kelima tahap uji coba produk yang telah direvisi, diujikan kepada siswa yang berjumlah 2 orang, selanjutnya pada siswa dalam kelompok kecil yang berjumlah 4 anak, dan uji coba lapangan 8 anak. Setelah revisi terus menerus untuk memperoleh tingkat kelayakan yang diharapkan, maka dilakukan uji lapangan. Hasil dari revisi ini akan menjadi produk pengembangan media audiovisual yang berupa video pembelajaran untuk tema 2 subtema 1 pembelajaran 6 tentang hidup rukun di lingkungan masyarakat dan mengenai peran dan manfaat air di kelas V semester gasal. Untuk perangkat pembelajaran juga dilakukan validasi pada dua tahap, yakni validasi terhadap dosen pakar kurikulum 2013 dan uji validasi terhadap guru kelas V. Berikut adalah bagan prosedur pengembangan produk.
(54)
E.
I: Analisis Kebutuhan untuk menentukan Produk yang akan Dikembangkan
II: Kajian Kompetensi Inti dan Materi Pembelajaran
Uji Coba dan Revisi Produk
Validasi Tahap I Pakar Media Guru
Analisis I
Revisi I
III: Pengembangan Program Pembelajaran
Analisis Kompetensi
Inti
Analisis Sumber Belajar Penetapan tema dan
sub tema Strategi penyampaian Strategi pengelolaan Pengembangan evaluasi pembelajaran Analisis karakteristik siswa
IV: Memproduksi Media Video Tematik
Kerangka Desain Video Alur cerita Pengumpulan bahan Pembuatan dan pemrograman Konsep
Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Sekolah Desar Semester Ganjil tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 6
Bagan 3.1PrototypeProsedur Pengembangan
Validasi Tahap II Uji Coba Perorangan Analisis II Revisi II
Uji Coba Kelompok Kecil Analisis III
ValidasiTahap III Revisi III
Uji Coba Lapangan Analisis IV
(55)
E. Uji Validasi Produk
Uji validasi produk ini untuk mencari kekurangan produk yang telah dibuat oleh peneliti.Uji validasi diharapkan untuk memperoleh saran dan kritik dari penilai atau pengamat terhadap kelayakan produk yang telah dibuat oleh peneliti.Uji validasi produk melibatkan pakar media pembelajaran berbasis teknologi dalam bidang video.Uji validasi juga dilakukan kepada para siswa untuk mengetahui layak atau tidaknya video dalam sebuah pembelajaran. Uji validasi nantinya akandijadikan acuan untuk memperbaiki produk dalam tahap revisi produk.
1. Desain Uji Validasi
Desain uji validasi produk ini dilakukan dalam dua tahap. tahap awal dilakukan penilaian oleh pakar media video pembelajaran, dan tahap kedua dilakukan oleh guru kelas V Sekolah Dasar. Tanggapan dan kritik yang diperoleh saat uji validasi produk oleh pakar media video pembelajaran.Setelah produk direvisi, produk berupa video pembelajaran tematik dapat diujicobakan kepada siswa kelas V SD Negeri 1 Bakung.
2. Subjek Uji Validasi Lapangan
Subjek uji validasi lapangan dalam penelitian pengembangan ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 1 Bakung tahun ajaran 2014/2015.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diperoleh dari analisis kebutuhan dan wawancara yang dibagikan kepada siswa dan guru kelas V SD Negeri 1 Bakung. Peneliti juga
(56)
mengajukan produk media pembelajaran berupa video tematik kepada pakar ahli media dengan mengisi kuesioner. kuesioner juga dibagikan kepada siswa kelas V SD Negeri 1 Bakung sebagai uji coba lapangan untuk menilai produk pengembangan berupa media video pembelajaran.
1. Analisis Kebutuhan
Data awal dilakukan analisis kebutuhan, data yang diperoleh oleh peneliti adalah hasil wawancara terhadap guru kelas dan kuesioner terhadap siswa kelas V SD Negeri 1 Bakung yang berjumlah 28 siswa. Kuesioner diberikan kepada siswa untuk mengetahui karakteristik belajar siswa serta kebutuhan yang mereka perlukan dalam proses belajar. Sedangkan wawancara dengan guru dilakukan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapidalam menyelenggarakan pembelajarankurikulum 2013.
a. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-jawaban responden (Mahmud, 2011:172). Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari orang yang menjadi sumber data. Pedoman dalam wawancara dibedakan menjadi dua, yaitu pedoman wawancara tidak terstruktur dan pedoman wawancara terstruktur. Pedoman wawancara tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan, sedangkan pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist.
(57)
b. Kuesioner
Kuesioner atau angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya (Masidjo, 2010:70). Alasan peneliti menggunakan kuesioner yaitu untuk menggali informasi yang tidak dapat diperoleh melalui pengamatan secara langsung. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disusun sedemikian rupa, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang disediakan (Masidjo, 2010:71).
G. Instrumen Pengumpulan Data
Istrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen dalam beberapa tahap penelitian, mulai dari analisis kebutuhan, uji validasi produk dan uji coba lapangan dengan beberapa sumber perolehan data yang terdiri dari Dosen (ahli media), Guru dan siswa.
1. Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa
Instrumen analisis kebutuhan yang diberikan kepada siswa berupa kuesioer.Kuesioner atau angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya (Masidjo, 2010:70).
Terdapat beberapa kisi-kisi kuesioner dalam analisis kebutuhan siswa. Berikut ini kisi-kisi analisis kebutuhan untuk siswa.
(58)
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
No Aspek penilaian No soal pada instrument
1 Teknik pembelajaran yang digunakan guru 1, 2, 3 2 Teknik pembelajaran yang disukai siswa 4 3 Materi yang diberikan guru 5 4 Evaluasi yang diberikan guru 6 5 Media yang digunakan guru 7, 8 6 Media yang disukai siswa 9, 10 7 Materi yang disukai siswa 11
Berikut ini adalah tabel kuesioner analisis kebutuhan siswa yang nantinya akan diberikan kepada siswa.
Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
No Pertanyaan
1 Bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran di kelas? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Hanya menerangkan saja
b. Menggunakan media pembelajaran c. Mencatat di papan tulis
d. Mendikte
2 Apakah guru pernah memberi contoh nyata kegiatan yang ada pada buku tematik kelas 5 tema 2 sub tema 1?
a. Pernah, tetapi hanya sekali
b. Selalu memberi contoh kegiatan nyata yang baik dan benar c. Memberi contoh tetapi hanya kadang-kadang
d. Tidak pernah memberi contoh
3 Dalam pembelajaran tematik , terutama dalam pembelajaran 5 sub tema 1 tema 2, apakah guru pernah meminta saya untuk mempraktikkan contoh kegiatan yang ada di dalam buku tematik di depan kelas?
a. Pernah, tetapi hanya sekali
b. Sering meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan di depan kelas c. Kadang-kadang meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan d. Tidak pernah meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan
(59)
No Pertanyaan
4 Apa aktivitas pembelajaran di kelas khususnya untuk pembelajaran tematik yang saya sukai? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Tanya jawab b. Diskusi kelompok c. Presentasi d. Pemberian tugas
5 Bagaimana materi pembelajaran kurikulum 2013 tema 2 subtema 1 pembelajaran 5 yang diberikan guru?
a. Sangat menarik dan menambah pengetahuan b. Menarik dan menambah pengetahuan c. Cukup menarik dan menambah pengetahuan d. Tidak menarik dan tidak menambah pengetahuan
6 Apa bentuk latihan yang sering diberikan guru? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Uraian b. Menjodohkan c. Pilihan ganda d. Isian singkat
7 Apakah di setiap pembelajaran pada kurikulum 2013 tema 2 guru selalu menggunakan media pembelajaran?
a. Pernah menggunakan media pembelajaran, tetapi hanya sekali b. Selalu menggunakan media pembelajaran
c. Menggunakan media pembelajaran tetapi hanya kadang-kadang d. Tidak pernah menggunakan media pembelajaran
8 Media pembelajaran apa yang sering digunakan guru? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Gambar b. Suara c. Video
d. Tidak pernah menggunakan media
9 Media apa yang saya sukai untuk digunakan dalam pembelajaran tematik? a. Teks
b. Gambar c. Rekaman d. Video
10 Media video apa yang saya sukai? a. Video dengan gambar bergerak b. Video dengan gambar dan suara c. Video dengan teks dan suara
d. Video yang diperankan oleh guru atau orang lain 11 Bagaimana materi pembelajaran yang saya sukai?
a. Materi yang hanya terdapat teori
b. Materi yang hanya terdapat contoh-contohnya c. Materi yang hanya terdapat soal-soalnya
d. Materi yang lengkap terdapat teori, contoh, kegiatan, soal dan terdapat gambar yang menarik
(60)
2. Instrumen Analisis Kebutuhan Guru
Wawancara juga dilakukan untuk menguatkan data analisis kebutuhan, peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V SD Negeri 1 Bakung terkait kurikulum 2013 dan penggunaan media dalam pembelajaran. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-jawaban responden (Mahmud, 2011:172). Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari orang yang menjadi sumber data. Terdapat beberapa kisi-kisi wawancara dalam analisis kebutuhan guru.Berikut ini kisi-kisi analisis kebutuhan untuk guru.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru
Berikut ini adalah tabel kuesioner analisis kebutuhan guru yang nantinya akan diberikan kepada guru.
No Aspek penilaian No soal pada instrument
1 Penerapan kurikulum 2013 oleh guru. 1, 2, 3, 4 2 Penggunaan media 5, 7, 9 3 Variasi penggunaan media, metode dan
teknik pembelajaran
6 4 Media yang diinginkan/disenangi oleh
siswa
(61)
Tabel 3.4 kuesioner analisis kebutuhan guru.
No Pertanyaan
1 Apakah Bapak/Ibu mampu menerapkan pembelajaran kurikulum 2013 dengan baik?
2 Apakah pembelajaran dengan kurikulum 2013 membuat Bapak/Ibu lebih mudah menyampaikan materi? Alasan?
3 Menurut Bapak/Ibu , apakah kurikulum 2013 lebih efektif dari kurikulum sebelumnya (KTSP)?
4 Kendala apa yang Bapak/Ibu temukan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai kurikulum 2013?
5 Apakah Bapak/Ibu sering menggunakan media pembelajaran saat mengajarkan materi sesuai kurikulum 2013?
6 Apakah Bapak/Ibu menggunakan media, metode dan teknik pembelajaran yang bervariasi saat mengajarkan materi sesuai dengan kurikulum 2013?
7 Media pembelajaran apa yang sering digunakan oleh Bapak/Ibu mengajarkan materi sesuai kurikulum 2013?
8 Media apa yang menurut Bapak/Ibu lebih menarik dan membuat siswa lebih memahami materi yang diajarkan Bapak/Ibu?
9 Menurut Bapak/Ibu apakah penggunaan media pembelajaran sangat penting dalam membantu siswamemahami materi yang diajarkan oleh Bapak/Ibu?
10 Menurut Bapak/Ibu, media pembelajaran mana yang lebih membuat siswa paham akan materi yang diajarkan oleh Bapak/Ibu?
3. Instrumen Validasi Ahli
Pada tahap uji validasi ahli, instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner. Kuesioner ditujukan kepada dosen ahli media khususnya mengenai video pembelajaran.
Tabel 3.5 kisi-kisi kuesioner validasi ahli media
Berikut ini kisi-kisi instrumen kuesioner validasi ahli media:
No Pernyataan No pernyataan
1 Media pembelajaran. 1 2 Unsur tampilan dalam media pembelajaran. 2, 3, 4, 5 3 Petunjuk penggunaan media pembelajaran. 6 4 Bahasa dalam media pembelajaran. 7, 8 5 Materi dalam media pembelajaran. 9 6 Volume dalam media pembelajaran. 10
(62)
Tabel 3.6 kuesioner validasi ahli media:
No Pernyataan Skala
1 2 3 4
1 Media pembelajaran yang dipergunakan dalam pembelajaran menarik perhatian.
2 Warna dan huruf pada media pembelajaran dapat dibaca dan jelas.
3 Warna tampilan media pembelajaran menarik perhatian.
4 Gambar/foto dalam video pembelajaran dapat dilihat dengan jelas.
5 Gambar/foto dalam video pembelajaran menarik. 6 Petunjuk dalam media pembelajaran mudah
dimengerti.
7 Penggunaan bahasa dalam media pembelajaran sudah baku.
8 Penggunaan bahasa dalam media pembelajaran mudah dipahami.
9 Materi dalam media pembelajaran mudah dimengerti
10 Volume dapat di dengar dengan baik.
4. Instrumen Validasi dengan Uji lapangan
Data kelayakan produk diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada siswa pada saat video ditampilkan. Instrumen digunakan untuk memvalidasi produk berupa video pembelajaran.
Tabel 3.7 Kuesioner kisi-kisi uji lapangan sebagai berikut.
No Aspek penilaian No soal pada
instrumen
1 Ketertarikan siswa pada pembelajaran tematik. 1 2 Ketertarikan siswa pada penggunaan media video. 7, 21 3 Video sebagai sarana pemicu belajar siswa. 3, 12, 24 4 Kejelasan bahasa dalam video 9 5 Materi pembelajaran dalam video. 6, 14, 23 6 Kejelasan makna/isi video. 4, 11, 19, 25
(63)
No Aspek penilaian No Soal Pada Instrumen
7 Lagu pengantar dalam video. 8
8 Sikap/perasaan siswa. 2, 5, 10, 13, 16, 17 9 Gambar/cuplikan dalam video. 15
10 Pengetahuan siswa berdasarkan video. 18, 20, 22
Berikut ini adalah tabel 3.8 kuesioner uji lapangan.
No Pertanyaan Skor
SS S TS STS
1 Saya menyukai pembelajaran tematik.
2 Saya senang belajar ketika menggunakan video. 3 Saya merasa tertantang ketika belajar
menggunakan video.
4 Saya dapat memahami penjelasan dalam video tersebut.
5 Saya menjadi bingung ketika melihat video tersebut.
6 Saya mudah menyerap materi pembelajaran ketika menggunakan video.
7 Saya kurang tertarik dengan video tersebut.
8 Saya menyukai lagu pengantar dalam video tersebut.
9 Saya memahami bahasa yang digunakan narrator dalam menjelaskan video tersebut.
10 Saya menjadi tidak berkonsentrasi ketika video diputar
11 Video yang ditampilkan tidak terlalu jelas makna dan isinya
12 Saya memperhatikan dengan seksama selama pemutaran video.
13 Saya menjadi aktif bertanya ketika pembelajaran berlangsung menggunakan video.
14 Saya mampu mengingat materi yang dijelaskan melalui video.
15 Saya menyukai gambar-gambar dan cuplikan-cuplikan dalam video tersebut.
16 Ketika video ditampilkan saya menjadi tidak aktif. 17 Saya ingin pelajaran cepat selesai ketika belajar
(64)
No Pertanyaan Skor
SS S TS STS
18 Melalui video tersebut wawasan saya dapat bertambah luas dan tidak terpaku terhadap buku atau penjelasan guru.
19 Saya bisa memahami tema yang disampaikan melalui video tersebut.
20 Melalui video tersebut, saya bisa menyimpulkan pembelajaran yang disampaikan.
21 Saya merasa bosan dengan video tersebut.
22 Melalui video tersebut saya bisa mengembangkan imajinasi saya dalam pembelajaran tersebut. 23 Saya memahami urutan penjelasan materi dalam
video tersebut.
24 Saya dapat mencatat hal-hal penting dalam video tersebut.
25 Saya merasa kesulitan menemukan kesimpulan dari video tersebut.
H. Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam penelitian ini data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari komentar pakar kurikulum 2013, pakar media, guru, dan siswa. Data dianalisis sebagai acuan untuk merevisi produk agar menjadi produk yang layak untuk digunakan.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa skor dari komentar yang dipaparkan oleh pakar kurikulum 2013, pakar media, guru, dan siswa. Data dianalisis sebagai dasar dari
(65)
kuesioner yang diubah menjadi data interval. Skala penilaian terhadap media video yaitu skor 1 untuk sangat perlu perbaikan atau sangat tidak setuju, skor 2 untuk perlu perbaikan atau tidak setuju, skor 4 untuk baik atau setuju, dan skor 5 untuk skor sangat baik atau sangat setuju.
3. Analisis Kuesioner Kebutuhan Siswa
Analisis kebutuhan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang ditujukan kepada siswa. kuesioner berjumlah 11 pertanyaan. Pertanyaan no. 1, 2, dan 3 membahas tentang teknik pembelajaran yang digunakan guru. Pertanyaan no. 4 membahas tentang teknik pembelajaran yang disukai siswa. Pertanyaan no. 5 membahas tentang materi yang diberikan oleh guru. Pertanyaan no. 6 membahas tentang evaluasi yang dilakukan oleh guru. Pertanyaan no. 7 dan 8 membahas tentang media yang digunakan oleh guru. Pertanyaan no. 9 dan 10 membahas tentang media yang disukai oleh siswa. Pertanyaan no. 11 membahas tentang materi yang disukai oleh siswa.
Perhitungan hasil kuesioner tersebut menggunakan presentase, sebagai berikut: = ?? ? ?? ??? ? ? ? ? ?
?? ? ?? ??? ?? ? ? ? ? ? x 100%
Perhitungan tersebut dilakukan untuk setiap masing-masing item pernyataan dari kuesioner. Data dikonversi dalam bentuk persen untuk mengetahui lebih jelas kebutuhan siswa dalam pembelajaran.
(66)
4. Analisis Validasi Produk
Untuk analisis produk pernyataan yang bersifat positif, skor jawaban adalah: SS = 5; S = 4; R = 3; TS = 2; dan STS = 1. Untuk pernyataan bersifat negatif, adalah sebaliknya, yaitu SS = 1; S = 2; R = 3; TS = 4; dan STS = 5
Tabel 3.9 Skala 4 Menurut Mardapi
No. Rentang skor Kategori
1 X (?? + 1.SBx) Sangat positif/sangat
tinggi
2 (?? + 1.SBx) X?? Tinggi/positif
3 ?? X(?? - 1.SBx) Negatif/rendah
4 X (?? - 1.SBx) Sangat negatif/sangat
rendah
Keterangan:
?? = mean ideal
SBx= Simpangan Baku Ideal
Skor maksimal ideal = butir kriteria x skor tertinggi Skor minimal ideal =Ʃbutir kriteria x skor terendah
Mengacu pada tabel konversi nilai skala empat perhitungan tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut:
?
???? = rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ½ ( 4+1 ) = 2,5
SBx = simpangan baku ideal = (skor maksimal ideal – skor minimal ideal) = 1/6 (4-1) = 0,5
Sangat tinggi = X (?? + 1.SBx)
SBx= (skor maksimal ideal - skor minimal ideal) ?? = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
(67)
= x > 2,5 + (1 x 0,5) = x > 3
Tinggi = (?? + 1.SBx) X ??
= 2,5 + 0,5 X 2,5 = 3 X 2,5
Rendah = ?? X (?? - 1.SBx)
= 2,5X (2,5 – 0,5) = 2,5X 2
Sangat rendah = X (?? - 1.SBx)
= X (2,5 - 0,5) = X 2
Tabel 3.10 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 4 No. Rentang skor Kategori
1 x > 3 Sangat positip/sangat tinggi 2 3 X 2,5 Tinggi/positip
3 2,5X2 Negatif/rendah
4 X 2 Sangat negatif/sangat rendah Tabel 3.11 Pedoman Penskoran Item Positif
Kategori Nilai Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Tabel 3.12 Pedoman Penskoran Item Negatif
Kategori Nilai Sangat Setuju 1
Setuju 2
Tidak Setuju 3 Sangat Tidak Setuju 4
(68)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan, yaitu (a) data analisis kebutuhan, (b) deskripsi produk awal, (c) data uji coba dan revisi produk, (d) pembahasan, dan (e) kajian produk akhir.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Data Hasil Analisis Kebutuhan Siswa
Analisis kebutuhan dilakukan guna untuk mengetahui kenyataan penggunaan media pembelajaran setiap hari di dalam kelas. Selain itu, analisis kebutuhan juga untuk mengetahui aktivitas pembelajaran di kelas khususnya untuk pembelajaran tematik. Analisis kebutuhan ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Bakung pada kelas V yang berjumlah 27 siswa. Analisis kebutuhan ini dilakukan pada tanggal 5 Januari 2015. Dalam analisis kebutuhan ini, para siswa diharapkan mengisi 11 pertanyaan yang tertera dalam tiap butir soal yang sesuai dengan kenyataan. Dari analisis kebutuhan yang diperoleh tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk uji kelayakan media pembelajaran berupa audiovisual bagi siswa kelas V di SD N 1 Bakung. Data analisis kebutuhan siswa dapat di lihat pada tabel analisis kebutuhan sebagai berikut.
(69)
a. Teknik pembelajaran yang digunakan guru.
Tabel 4.1 Data Kuesioner Analisis Kebutuhan Indikator 1
No Pertanyaan Jumlah
Responden
Present -ase
1 Bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran di kelas? (jawaban boleh lebih dari satu)
a. Hanya menerangkan saja
b. Menggunakan media pembelajaran c. Mencatat di papan tulis
d. Mendikte 3 11 27 21 11% 40% 100% 77% 2 Apakah guru pernah memberi contoh nyata kegiatan
yang ada pada buku tematik kelas 5 tema 2 sub tema 1 ?
a. Pernah, tetapi hanya sekali
b. Selalu memberi contoh kegiatan nyata yang baik dan benar
c. Memberi contoh tetapi hanya kadang-kadang d. Tidak pernah memberi contoh
0 18 12 0 0% 66% 44% 0% 3 Dalam pembelajaran tematik , terutama dalam
pembelajaran 5 sub tema 1 tema 2, apakah guru pernah meminta saya untuk mempraktikkan contoh kegiatan yang ada di dalam buku tematik di depan kelas?
a. Pernah, tetapi hanya sekali
b. Sering meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan di depan kelas
c. Kadang-kadang meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan
d. Tidak pernah meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan 4 16 10 0 14% 59% 37% 0%
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan untuk teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru, dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas, guru lebih banyak menulis di papan tulis. Hal ini terbukti dari jawaban siswa, bahwa sebanyak 11% guru hanya menerangkan, 40% guru hanya menggunakan media pembelajaran, 100% guru mencatat di papan tulis dan 77% guru hanya mendikte. Berkaitan dengan pernah atau tidaknya guru memberikan contoh konkrit kegiatan yang ada pada buku tematik kelas 5 tema 2 subtema 1, guru sering memberi
(1)
158
LAMPIRAN 11
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
160
LAMPIRAN 12
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
162
LAMPIRAN 13
BIODATA PENULIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
163
BIODATA PENULIS
Gregorius Andika Bayu Aryadi, lahir di Klaten, 4 Agustus 1993. Penulis masuk TK pada tahun 1997 di TK Ngering dan lulus tahun 1999. Pada tahun 1999-2005 penulis masuk sekolah dasar di SD Kanisius Murukan, Wedi, Klaten.
Kemudian penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama pada tahun 2005-2008 di SMP Pangudi Luhur, Wedi, Klaten. Kemudian penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas pada tahun 2008-2011 di SMA N 1 Jogonalan, Klaten. Pada tahun 2011 penulis melanjutkan studi ke Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis juga pernah mengikuti beberapa workshop. Workshop yang pernah diikuti penulis antara lain: (1) Workshop “Family Problems and Children’s Motivation to learn”, (2) Workshop Pembuatan Awetan Tanaman dan Hewan.