Hal ini didorong dengan keinginan masing-masing individu dalam mengalokasikan pendapatannya untuk ditabung karena
pertimbangan keamanan. c.
Tingkat suku bunga bank Semakin tinggi tingkat suku bunga simpanan maka semakin
banyak masyarakat untuk menabung saving.
C. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Ekonomi
Competence, conscience, dan compassion tampak jelas bahwa
ketiganya dianggap sebagai sebuah keterpaduan, hal tersebut serupa dengan keterpaduan ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif KPA seperti yang
dikemukakan oleh para ahli seperti Bloom, Andersen, dan Popham. Akan tetapi, apabila masing-masing dari ketiganya dicermati secara parsial, akan
tampak perbedaan pada penekanan-penekanan meskipun tetap beririsan satu dengan yang lain. Competence sangat kental bermuatan ranah kognitif dan
psikomotorik. Namun demikian, di sana termuat juga sebagian afektif meskipun terbatas dalam kaitannya dengan keilmuan akademik, misalnya
sikap atau minat. Conscience dan compassion sangat jelas bermuatan ranah afektif. Dengan jelas, pemahaman nilai-nilai kejujuran, integritas, keadilan,
kebebasan dan moral masuk dalam ranah conscience. Penerapan PPR dalam pembelajaran ekonomi khususnya pada materi
fungsi konsumsi dan tabungan dalam hal mengembangkan conscience dan
compassion dilakukan dengan menyajikan contoh dalam kehidupan di
Indonesia yaitu konsumsi pada bulan Desember lebih tinggi dibanding bulan lainnya terutama dipicu oleh meningkatnya permintaan barang karena
kepanikan masyarakat bertepatan dengan perayaan hari-hari besar seperti menyambut natal dan tahun baru. Dari kasus konsumsi tersebut nilai -nilai
yang dapat dikembangkan melalui materi tersebut adalah mampu menemukan pilihan membuat skala prioritas, mengesampingkan ego dan
gensi, tidak menjadi konsumerisme atau memiliki sikap hemat. Nilai lain yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah nilai bekerja
sama yang dikembangkan melalui kegiatan diskusi kelompok.
D. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Dalam literatur berbahasa Inggris, penelitian tindakan kelas PTK disebut classroom action research. PTK dibentuk dari tiga kata, yang
memiliki pengertian sebagai berikut Kunandar, 2009:45: a.
Penelitian adalah suatu aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan
dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. b.
Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan suatu masalah dalam proses belajar mengajar
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Dari ketiga kegiatan di atas dapat disimpulkan bahwa PTK
merupakan suatu pencermatan terhadap proses belajar mengajar berupa suatu tindakan berbentuk siklus kegiatan yang sengaja dilakukan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Menurut Wijaya 2009:9
PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipasif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
2. Prinsip –Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Hopkins 1993:57-61 sebagaimana tersaji dalam buku yang berjudul Pedoman Penelitian Tindakan Kelas Depdiknas,
2007:11, ada enam prinsip dasar yang melandasi PTK, yaitu: a.
Guru menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas. Jika dalam menerapkan tindakankegiatan pembelajaran kurang
berhasil, maka guru dan dosen harus tetap berusaha memilih alternatif yang lain untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
Prinsip ini berimplikasi pada sifat penelitian tindakan sebagai suatu upaya yang berkelanjutan secara siklustis terjadinya peningkatan,
perbaikan, atau “kesembuhan” sistem proses, hasil dan sebagainya.
b. Meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran yang tidak
menuntut kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data. Tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan selaras dengan
pelaksanaan pembelajaran yaitu: persiapan planning, pelaksanaan action, observasi kegiatan pembelajaran observation, evaluasi
proses dan hasil belajar evaluation, dan refleksi dari proses pembelajaran reflection.
c. Kegiatan meneliti harus diselenggarakan dengan tetap bersandar
pada alur dan kaidah ilmiah. Alur pikir yang digunakan dimulai dari pendiagnosisan masalah dan faktor penyebab timbulnya
masalah, pemilihan tindakan yang sesuai dengan permasalahan dan penyebabnya, merumuskan tindakan yang tepat, penetapan
skenario tindakan, penetapan prosedur pengumpulan data yang sesuai dengan masalah dan penyebabnya.
d. Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran
yang riil dan merupakan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap perolehan mutu pembelajaran. Prinsip ini
menekankan bahwa diagnostik masalah bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung dalam pembelajaran yang sesungguhnya.
e. Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan. Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam.
f. Cakupan permasalahan penelitian tindakan harus dibatasi pada
pembelajaran ruang kelas, tetapi juga melakukan pembelajaran di luar kelas.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas PTK merupakan penelitian yang bersifat mandiri. Penelitian ini
merupakan satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan
masalah. Dalam penelitian ini, PTK dilakukan pada mata pelajaran Ekonomi khususnya pada materi
fungsi konsumsi dan tabungan di kelas X SMA Pangudi
Luhur Saint Louis IX dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas XB, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu yang berlokasi di Jl. Wates Km 12 Sedayu Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2012.
22
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XB SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.
2. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah peningkatan competence, conscience, dan compassion
pada diri siswa melalui penerapan PPR pada mata pelajaran Ekonomi.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini terbagi
dalam tiga tahap yaitu pra penelitian, siklus pertama dan siklus dua.
1. Pra Penelitian
a. Observasi terhadap guru
Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Instrumen ini digunakan untuk
membandingkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan langkah-langkah yang digunakan dalam penerapan PPR.
Instrumen digunakan pada saat pembelajaran berlangsung. b.
Observasi terhadap siswa Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi kegiatan siswa
dalam proses pembelajaran. Lembar observasi terhadap siswa meliputi