Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif
pengalaman dan tindakan. Refleksi juga merupakan proses perubahan pribadi yang mampu mempengaruhi perubahan
lingkungan. Refleksi berarti mengadakan pertimbangan seksama dengan menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi, dan
perasaan menyangkut bidang ilmu, pengalaman, ide, tujuan yang diinginkan atau reaksi spontan untuk menangkap makna dan nilai
hakiki dari apa yang dipelajari. Melalui refleksi, pengalaman mahasiswa diharapkan menjadi bermakna sehingga mampu
mendorong untuk melakukan aksi atau tindakan. Menurut Subagya 2005a, refleksi merupakan tahapan
dimana siswa menjadi sadar sendiri mengenai kebaikan, keenakan, manfaat dan makna nilai yang diperjuangkan. Tujuannya adalah
agar nilai yang diperjuangkan menjadi menarik bagi siswa dan kemudian mereka terpikat untuk memiliki atau menghayati nilai
yang diperjuangkan sampai pada keinginan untuk bertindak. Untuk membantu siswa menyadari nilai kemanusiaan yang terkandung di
dalam pengalaman, guru memfasilitasi dengan berbagai cara, antara lain dengan mengajukan pertanyaan terbukadivergen
Subagya, 2005a, memberi tugas kepada siswa untuk mengkomunikasikan pendapat, perasaan mereka dalam bentuk
lisan, tulisan, gambar atau mengajak siswa berdiskusi.
d. Aksi.
Dalam pola pikir PPR, perkembangan dalam nilai kemanusiaan tidak boleh hanya berhenti sampai kesadaran, tetapi
harus berlanjut sampai pada bersikap dan berbuat dari kemauannya sendiri Subagya, 2005. Pengolahan pengalaman melalui refleksi
membentuk sikap dan nilai. Pemaknaan pengalaman yang diperoleh melalui refleksi tersebut dimaksudkan agar siswa mampu
mengambil keputusan dan bertindak dengan semangat magis the power to do more
, unggul. Dalam proses pembelajaran, yang dimaksud dengan tindakan adalah memaknai hasil pembelajaran
dengan pikiran dan hati untuk mewujudkan pengetahuannya dalam praktik kehidupan nyata. Dengan demikian pembelajaran di sini
sudah mencapai tahap pengambilan sikap, posisi batin atau niat untuk berbuat sesuai dengan pengetahuan yang diperolehnya.
Pengetahuan menjadi sesuatu yang tidak hanya teoritis dan mandul, melainkan terarah ke kehidupan konkrit P3MP USD
2010:37. Sikap dan niat adalah aksi batin, sedangkan perbuatan
adalah aksi lahir. Tanpa perbuatan dan hanya membentuk sikap serta niat saja, maka perkembangan yang terjadi menjadi tidak
berarti P. Wiryono, 2008:28. Agar siswa berkembang dengan sikap dan perbuatan, ia perlu dibantu dengan pertanyaan-
pertanyaan agar ia berniat untuk berbuat sesuai dengan nilai