c. Compassion dimaknai sebagai kemauan untuk berbela rasa pada
sesama dan lingkungan Man and women for and with others. Unsur-unsur compassion adalah : peduli, peka, rela, dan tanggap.
4. Tahap-tahap Pembelajaran dengan PPR
Secara praktis, penerapan model pendidikan dengan pola Paradigma Pedagogi Reflektif sama dengan Pedagogi Ignasian
biasanya dirumuskan dalam sebuah sistem yang memiliki unsur-unsur pokok: konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Dengan
demikian, Paradigma Pedagogi Reflektif menekankan langkah-langkah beruntun yang terdiri dari: konteks, pengalaman, refleksi, aksi,
evaluasi, dan kembali ke konteks. a.
Konteks Secara singkat konteks dapat diartikan sebagai proses
penggalian pengalaman atau pengetahuan pada siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami bahan ajar yang
akan dipelajari. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mendukung kegiatan konteks. Salah satunya adalah tanya jawab
dengan siswa. Melalui metode tanya jawab, siswa diajak untuk melihat kembali pengalaman belajar yang pernah mereka dapatkan
sebelumnya. Selain itu konteks juga dapat mengajak siswa untuk mengetahui realita yang ada dalam kehidupan bermasyarakat
Modul Tim PPR, 2010.
Pengenalan siswa terhadap konteks membantu guru menentukan bentuk dan cara pemberian pengalaman melalui
pembelajaran agar siswa dapat menarik makna dari pengalaman utuhnya selama belajar, bagi hidupnya sendiri dan orang lain.
Menjadi tugas guru untuk memahami dan memilihkan pengalaman yang mengena dan selaras dengan pengalaman hidup siswa
sebelumnya. Dalam pola pikir PPR, pembelajaran harus diletakkan dalam
konteks yang tepat. Konteks berarti keseluruhan iklim yang mempengaruhi siswa dalam belajar. Konteks harus diperhatikan
mengingat pedagogi reflektif selalu bertitik tolak dari pengalaman manusiawi. Sebagai pembimbing, guru perlu berusaha memahami
dan mengenal baik konteks latar belakang siswa dan pengembangan pendidikan nilai yang diperlukan bagi siswanya.
Konteks yang perlu diperhatikan Subagya, 2005, sebagai berikut: 1
Bahan pengajaran disesuaikan dengan kemampuan siswa juga dengan minat dan bakat siswa
2 Kurikulum silabus seharusnya merupakan suatu kebulatan,
supaya pemahaman siswa menjadi utuh. 3
Nilai kemanusiaan yang diperjuangkan perlu juga disesuaikan dengan konteks siswa, misalnya apakah sesuai dengan taraf
perkembangan pribadi, sesuai dengan agama, etnis, visimisi sekolah.