Pembahasan Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

4. Pengaruh Secara Parsial Variabel Bebas Empathy Terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan Y Nilai parisal untuk variabel empathysebesar = 0,126 ≈ 12,6, berarti bahwa variabel empathy mampu menjelaskan perubahan pada variabel kepuasan pelanggan sebesar 12,6. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan nilai sebesar 3,080, karena 1,985 lampiran 11, maka ditolak pada tingkat signifikan 5.Sehingga secara parsial variabel empathyberpengaruh secara nyata terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat disimpulkan hipotesis penelitian yang menduga bahwa ada pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan pelanggan PDAM Kota Blitar terbukti kebenarannya.

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pada hasil analisis regresi linier berganda, diketahui bahwa model regresi yang dihasilkan cocok untuk menguji pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan pelanggan di Perusahaan Daerah Air Minum Kota Blitar. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sebesar 6,789 dengan taraf signifikan 0,000 lebih besar dari dengan tingkat signifikansi 0,05 sebesar 2,47. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan pada perhitungan dan pengolahan data, diketahui bahwa kualitas jasa mempunyai kemampuan secara signifikan untuk mempengaruhi kepuasan para pelanggan PDAM Kota Blitar. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi atau R-square sbesar 0,224. Ini berarti variabel Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy mampu menjelaskan variasi perubahan varaibel Kepuasan Pelanggan sebesar 22,4 . Sedangkan sisanya sebesar 77,6 dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel bebas yang diteliti yang juga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Pengujian uji t terhadap variabel Reliability menghasilkan kesimpulan bahwa Reliability tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Perusahaan Daerah ir Minum Kota Blitar. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sebesar 1,601 1,985. Hal ini berarti bahwa kenaikan atau penurunan kemampuan petugas dalam memberikan layanan sesuai yang dijanjikan dengan akurat, cepat, dan memuaskan, tidak akan berpengaruh nyata terhadap perubahan kepuasan pelanggan. Hasil ini tidak sesuai dengan Teori Motivasi-Pemeliharaan atau Teori Dua Faktor yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg Handoko 2003:259 yang menyatakan terdapat dua kelompok factor yang mempengaruhi kerja seseorang dalam organisasi. Faktor-faktor penyebab kepuasan kerja job satisfaction mempunyai pengaruh pendorong bagi prestasi dan semangat kerja, dan factor-faktor penyebab ketidakpuasan job dissatisfaction mempunyai pengaruh negatif. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil bahwa Reliability tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari Andayani, Tara Rany A.S 2009 menyimpulkan bahwa Reliability tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Tidak signifikannya pengaruh Reliability terhadap kepuasan pelanggan dapat disebabkan karena pelanggan kurang mementingkan faktor Reliability dalam kemampuan perusahaan memberikan pelayanan yang akurat dan memuaskan. Pengujian uji t terhadap variabel Responsiveness menghasilkan kesimpulan bahwa Responsiveness berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Blitar. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sebesar 2,823 1,985. Artinya semakin baik kemampuan karyawan dalam memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap, maka kepuasan pelanggan akan meningkat secara nyata. Hasil bahwa Responsiveness berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andayani, Tara Rany A.S 2009 menyimpulkan bahwa Responsiveness tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Akan tetapi hasil ini sesuai dengan Teori Pembentukan Perilaku yang dikemukakan oeh B.F. Skiner Handoko 2003:264 yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang, sedangkan perilaku yang diikuti konsekuensi-konsekuensi hukuman cenderung tidak diulang. Jadi perilaku tanggapan individu terhadap situasi atau kejadian adalah penyebabnya. Responsiveness menggambarkan ketanggapan atau kecepatan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. karyawan dalm memberikan pelayanan kepada pelanggan. Dengan adanya karyawan yang tanggap dan cepat dalam melyani, maka pelanggan tidak harus menuggu untuk dilayani. Pengujian uji t terhadap variabel Assurrance menghasilkan kesimpulan bahwa Assurance tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Blitar.Hal ini ditunjukkan dengan nilai sebesar 0,182 1,985. Hal ini berarti bahwa kenaikan atau penurunan kemampuan petugas dalam keterampilan dan pengetahuan terhadap produk, kesopanan dalam memberikan pelayanan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan, tidak akan berpengaruh nyata terhadap perubahan kepuasan pelanggan. Hasil ini tidak sesuai dengan Teori Pengharapn yang dikemukakan oleh Victor H. Vroom Handoko 2003:263 yang menyatakan bahwa perilaku kerja karyawan dapat dijelaskan dengan kenyataan bahwa para karyawan terlebih dahulu menentukan apa perilaku yang dapat dijalankan dan nilai yang diperkirakan sebagai hasil-hasil alternative dari perilakunya. Assurance atau kepercayaan menggambarkan pengetahuan dan kesopanan karyawan yang dapat menimbulkan kepercayaan dan keyakinan pada diri pelanggan sehingga tidak membuat pelanggan resah atau bingung yang pada akhirnya akan memberikan rasa aman dan kenyamanan yang dirasakan atau diterima pelanggan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengujian uji t terhadap variabel Empathy menghasilkan kesimpulan bahwa Empathy berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Blitar.Hal ini ditunjukkan dengan nilai sebesar 3,080 1,985. Artinya semakin baik tingkat kepedulian petugas PDAM Kota Blitar dalam memberikan pelayanan, maka kepuasan pelanggan akan meningkat secara nyata. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Sari Andayani, Tara Rany A.S 2009 yang menyatakan Empathy tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Namun penelitian ini sesuai dengan Toeri Humanistik Gibson 1996:65 yang menyatakan bahwa pendekatan humanistis terhadap pemahaman memberikan tekanan pada perkembangan dan perwujudan diri. Tekanan yang berlebihan pada diri sendiri, mengabaikan kenyataan bahwa individu harus berfungsi dalam lingkungan yang kompleks. Pelanggan menyakini bahwa bila ada kesalahan atau bila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, penyedia jasa akan segera dan secara aktif mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi dan menemukan solusi yang tepat. Berdasarkan hasil analisis juga dapat diketahui bahwa nilai parsial untuk masing-masing variabel, variabel Reliability sebesar 2,65, untuk variabel Responsiveness sebesar 7,84, untuk variabel Assurance sebesar 3,61, sedangkan untuk variabel Empathy sebesar 12,6. Sehingga dapat disimpulkan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan adalah variabel empathy. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para petugas Perusahaan Daerah Air Minum Kota Blitar belum secara optimal memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap yang meliputi kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani keluhan, dan kemudahan untuk menghubungi perusahaan.

4.5. Implikasi Penelitian