Sumber data Penelitian Keabsahan Data

memberikan penjelasan tentang subjek penelitian. Kedua istilah tersebut yaitu responden penelitan dan sumber data. Ia juga menerangkan bahwa responden penelitian adalah orang-orang yang dapat merespons, memberikan informasi tentang data penelitian. Sementara, sumber data yaitu benda atau hal atau orang tempat penelitian mengamati, membaca, dan bertanya tentang data. Sedangkan subyek penelitian adalah benda atau hal atau tempat data untuk variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan. Subyek penelitian terdiri dari dua jenis yaitu subjek primer dan subjek sekunder informan. Subjek primer adalah mereka yang tergolong sebagai pelaku orang utama yang dijadikan penelitian. Sementara, subjek sekunder adalah mereka yang hanya sebagai pelaku pendukung terhadap pelaku utama yang diteliti. Adapun yang menjadi subjek primer dalam penelitian ini adalah pengelola pelatihan kepemimpinan mahasiswa dan yang menjadi subjek sekunder ialah peserta pelatihan, panitia , mahasiswa Universitas Negeri Semarang dan organisasi pengguna.

3.5 Sumber data Penelitian

Data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian. Data yang telah dikumpulkan melalui penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu data utama dan data pendukung. Data uatam yang diperoleh dari para subjek dan informan, sedangkan data pendukung bersumber dari dokumen-dokumen berupa catatan, rekaman dan gambar atau foto serta bahan-bahan lain yang mendukung dalam penelitian ini. Sumber data penelitian tentang monitoring dan evaluasi Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa adalah : a. Data Primer Menurut Nasution 2004 data primer merupakan data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dala penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang mendukung proyek penelitian, atau yang melengkapi dat primer. Data-data ini didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari dokumentasi, arsip di Lembaga Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa dan dokumen lainnya yang relevan. Tujuan peneliti menggunakan data sekunder ini yaitu untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah diperoleh melalui wawancara langsung dengan Penyelenggara Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa dan peerta pelatihan.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah Strategis dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.6.1 Metode Observasi

Menurut Sugiyono 2013:145 observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang , tetapi juga objek-objek alam yang lain. Hadi 1986, dalam Sugiyono, 2013:145 juga mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan Psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proes pengamatan dan ingatan. Observasi juga digunakan bila penelitian yang dilakukan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Akta dalam Narbuko dan Achmadi 2010:70 mengemukakan ciri-ciri Observasi dalam penelitian sebagai berikut : 1 mempunyai arah yang khusus; 2 sistematik; 3 bersifat kuantitatif; 4 Diikuti pencatatan segera pada waktu observasi berlangsung; 5 Menuntut keahlian dan 6 Hasilnya dapat dicetak dan dibuktikan. Menurut Sugiyono 2013: 145 observasi dapat dibedakan dari segi pelaksanaan pengumpulan data menjadi Participant observation observasi berperan serta dan non participant observation sedangkan segi instrumentasi yang digunakan menjadi observasi terstuktur dan tidak terstruktur. Metode Observasi Nonpartispan non participant observation Didalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna.

3.6.2 Metode Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Menurut Moloeng 2010:106 mengemukakan percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interview yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewer yang megajukan jawaban atas pertanyaan itu. Peneliti menggunakan metode ini untuk menggali informasi langsung secara mendalam dari informan penelitian tentang evaluasi program pelatihan kepemimpinan mahasiswa di lemaga kemahasiswaan badan eksekutif mahasiswa fakultas. Bentuk wawancara yang digunakan dalah wawancara semi terstruktur. Bentuk ini digunakan karena alasan peneliti diberi kebebasan dalam bertanya dan memiliki kebebasan dalam mengatur ulang dan seting wawancara. Peneliti hanya menggunakan pedoman wawancara untuk proses penggalian data. Proses wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dari subjek penelitian yaitu penyelenggara program pelatihan kepemimpinan mahasiswa untuk memperoleh informasi pedukung penelitian mengajukan pertayaan mengenai konteks, proses, input, dan produk program pelatihan kepemimpinan.

3.6.3 Metode Dokumentasi

Dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data dari observasi dan wawancara. Ada beberapa alasan dari penggunaan dokumentasi sebagaimana dikemukakan oleh Lincoln dan Cuba 1981 dalam skripsi Nuraida 2011: 63 yaitu : 1 dokumen dan record merupakan sumber yang stabil dan mendorong; 2 memilki sifat alamiah, sesuai degan konteks ; 3 Relatif mudah dan murah diperoleh; 4 sesuai dengan penelitian kualitaif 5 Berguna sebagai bukti suatu pengujian. Dokumentasi yang diperoleh oleh penelitian berupa data pelaksanaan program pelatihan Kepemimpinan mahasiswa.

3.7 Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data merupakan suatu strategi yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data yang didapat, supaya hasil penelitian benar-benar dapat dipertanggug jawabkan dari berbagai segi. Penetapan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan pada ketekunan dilapangan, triangulasi, analisis terhadap kasus-kasus negatif, referensi yang memadai. Berdasarkan berbgaia teknik tersebut, dalam penelitian ini digunakan teknik ketekunan dilapangan dan triangulasi. Ketekunan dipalangan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan dan isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi, sumber data yang dicapai dengan jalan sebagai berikut : 1. Membandingkan keadaan dengan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat atau pandangan orang biasa, berpendidikan menegah atau tinggi dan pemerintah 2. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara 3. Membandingkan apa yang diakatakan orang di didepan umum dengan apa yang dikatakan pribadi 4. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan yang dikatakan sepanjang masa 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan. Menurut Sumaryanto 2000: 27, dalam skripsi Nuraida, 2011: 64, triangulasi adalah verifikasi penemuan melalui informasi dari berbagai sumber, menggunakan multi metode dalam pengumpulan data sering juga oleh beberapa peneliti teknik triangulasi dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu : a. Triangulasi dengan sumber, berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. b. Triangulasi dengan metode, terdapat dua metode yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberpa teknik pengumpulan data, dan pengecekan data dengan metode yang sama. c. Triangulasi penyidik, dengan jalan memanfaatkan peneliti dengan atau pengamatan lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat data. d. Triangulasi dengan teori berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaan dengan satu atau lebih teori. Penelitian menggunakan teknik triangulasi data sumber dengan mengecek kembali hasil wawancara yang diperoleh dari penyelenggara dengan peserta pelatihan. Triangulasi metode dengan mencocokkan data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dokumentasi dan kuesioner. Selain itu, dengan menggunakan triangulasi teori yaitu dengan mencocokkan data yang telah didapat dengan teori yang sudah ada.

3.8 Analisis Data