j. Metode pencandraan masa depan : metode ini digunakan evaluasi untuk
mencandra berbagai keadaan atau peristiwa yang mungkin posibble, dapat probable, dan atau diharapkan preferable terjadi di masa depan
berdasarkan fakta-fakta yang ada pada kondisi saat ini dan kecenderungan perubahan lingkungan.
k. Metode asesmen ketenagaan : digunakan dalam evaluasi untuk memperoleh
informasi megenai jumlah dan laksana kegiatan. Mutu personalia mencakup kompetensi, kondisi psikis yaitu pengetahuan sikap dan ketrampilan serta
kondisi fisik yaitu kesehatan, jenis kelamin, usia dan sebagainya. l.
Metode keputusan ahli secara sistematis : digunakan dalam evaluasi untuk mengetahui proses pengabilan keputusan oleh para pakar dari berbagai
disiplin ilmu tentang penentuan alternatif pemecahan suatu masalah m.
Metode kesasksian Pengamatan informal : digunakan dalam evaluasi dengan menyaksikan mengikuti informasi secara informal melalui
tayangan media massa baik media elektronik maupun media cetak.
2.2.5 Model Evaluasi Program : CIPP Contexs, Input, Process, Product
Sukardi 2008: 55 mengemukakan bahawa ada lima model evaluasi yaitu : model Tyler, sumatif-formatif, countenance, CIPP dan Connaisance. Model
Evaluasi CIPP Context, Input, process, Product pada prinsipnya konsisten dengan definisi evaluasi program pendidikan yang diajukan oleh komite tentang tingkatan
untuk menggambarkan pencapaian dan penyediakan informasi guna pengambilan keputusan alternatif.
Staffleabem 1969,1971,1983, Stuffleabem Shinkfield 1985, dalam Tayipnapis, 1989: 10 mengemukakan model evaluasi CIPP merupakan model
evaluasi yang berorientasi kepada pemegang keputusan adecision oriented evaluation approach Structured untuk menolong administrator membuat
keputusan. Pendekatan CIPP ini pula berlandaskan pada suatu pandangan bahwa tujuan terpenting dari suatu evaluasi adalah bukan untuk membuktikan sesuatu,
akan tetapi untuk menemukan langkah-langkah perbaikan program. Kelebihan dari model CIPP adalah bersifat komprehensif dibandingkan model evaluasi lainnya
karena objek evaluasi tidak hanya pada hasil semata, tetapi juga mencakup konteks, masukan, proses, dan hasil.
Sesuai dengan namanya, model ini terbentuk empat jenis evaluasi, keempat evaluasi ini merupakan suatu rangkaian keutuhan. Dalam pelaksanaan evaluator
dapat saja melakukan satu jenis atau kombinasi dari dua atau lebih jenis evaluasi itu. Artinya, seorang evaluator tidak selalu harus menggunakan keempatnya.
Walaupun dianjurkan demikian, karena model ini merupakan hal yang diharapkan.
Kekuatan dari model ini terletak dari rangkaian kegiatan keempat jenis evaluasi itu. Nana Sudjana dan Ibrahim 2004: 206, dalam Widiyoko, 2012: 6
mengenukakan empat tugas evaluator model CIPP itu seperti tampak pada gambar dibawah ini.
Gambar 1. Tugas evaluator model CIPP
Context
Input
Process
Product Evaluator mengidentifikasi situasi atau latar belakang yang
mempengaruhi jenis-jenis dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam sistem yang bersangkutan seperti
misalnya masalah pendidikan yang dirasakan, keadaan ekonomi negara, pandangan hidup masyarakat
Evaluator manganalisis saranamodalbahan dan renacan strategis yang ditetapkan untuk mencapai tujuan-tujuan
pelatihan
Evaluator menganalisis
strategi dan
penggunaan saranamodalbahan di dalam kegiatan nyata dilapangan
Evaluator mengumpulkan berbagai informasi mengenai hasil yang dicapai baik selama maupun pada akhir pengembangan
sistem pendidikan yang bersangkutan.
2.2.6 Teknik Evaluasi Program