2.4 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir memaparkan mengenai dimensi-dimensi kajian utama serta faktor-faktor kunci yang menjadi pedoman baik dalam menyusun, metode
pelaksanaan dilapangan maupun pembahasan penelitian. Kerangka berpikir sangatlah penting untuk membantu dan mendorong peneliti memusatkan usaha
penelitiannya untuk memahami hubungan antar variabel tertentu yang telah dipilinya, mempermudah peneliti memahami dan meyadari kelemahan keungguln
dari penelitian yang dilakukannya dibandingkan dengan penelitian terdahulu. Kerangka berpikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berpikir asosiatif
hubungan maupun komparatif perbandingan. Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya
menilai, sampai dimanakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Apabila tujuan yang telah dirumuskan itu direncanakan untuk dicapai
secara bertahap, maka dengan evaluasi yang berkesinambungan akan dapat
dipantau, tahapan manakah yang tidak sesuai dengan rencana maupun tujuan.
Program pelatihan kepemimpinan mahasiswa yang diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa di Universitas Negeri semarang yang bertujuan untuk
memberikan ketrampilan softskills kepada mahasiswa agar menambah kompetensi mahasiswa itu sendiri. Cara untuk mengetahui apakah program pelatihan berjalan
sesuai dengan yang direncanakan dan dirumusakan perlu adanya evaluasi yang dpat dijadikan landasan di dalam pengambilan keputusan mengenai kelanjutan program
pelatihan ini.
Gambaran kerangka berpikir dalam evaluasi program pelatihan ini ialah berdasarkan fenomena yang ada di lapangan, dimana hasil pelaksanaan pelatihan
tidak sesuai dengan tujuan pelatihan itu sendiri.
Gambar 2 Kerangka berpikir
Fenomena : 1.
Pelaksanaan pelatihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan 2.
Pelaksanaan pelatihan hanya memenuhi kebutuhan organisasi 3.
Sikap dan perilaku mahasiswa setelah mengikuti pelatihan belum mewujudkan sikap kepemimpinan
Pelatihan kepemimpinan mahasiswa
evaluasi
Hasil pelatihan
1. Peningkatan pengetahuan tentang
kepemimpinan 2.
Peningkatan softskill dalam kepemimpinan 3.
Perubahan sikap dan perilaku kepemimpinan
Model evaluasi
Coteks Process
Product Input
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat empiris dapat
diamati dengan pancaindera sesuai dengan kenyataan, hanya saja pengamatan atas data bukanlah berdasarkan ukuran-ukuran matematis yang terlebih dahulu
ditetapkan peneliti dan harus dapat disepakati direplikasi oleh pengamatan lain, melainkan berdasarkan ungkapan subyek penelitian, sebagaimana yang
dikehendaki dan dimanaknai oleh subyek penelitian. Pendekatan kualitatif menggunakan konsep kealamiahan kecermatan, kelengkapan, atau orisinalitas
data dan apa yang sebenarya terjadi di lapanga. Pendekatan kualitatif terutama layak untuk menelaah sikap atau tindakan dalam lingkungan yang agak artifisial,
seperti alam survei atau eksperimen. Peneliti kualitatif lebih menekankan proses dan makna ketimbang kuantitas, frekuensi, atau intensitas yang secara sistematis
dapat diukur, meskipun peneliti tidak statistik deskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi atau presentase untuk melengkapi analisis datanya Mulyana, 2007: 11
3.2 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana kegiatan penelitian dilakukan. Penentuan lokasi penelitian dimaksudkan untuk mempermudah dan meperjelas
objek yang menjadi sasaran penelitian. Penentuan lokasi juga dibutuhkan untuk membatasi objek penelitian. Selain hal tersebut, lokasi penelitian merupakan dalah