Tinjauan Kajian Terdahulu PENDAHULUAN

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, adalah Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.

G. Kerangka Teoritis

Setelah perubahan UUD 1945, Presiden Republik Indonesia juga mempunyai beberapa kekuasaan konstitusional dalam hal pengangkatan, pemberhentian, penetapan, maupun peresmian pejabat-pejabat negara tertentu yang diperolehnya setelah perubahan ketiga UUD 1945 pada Tahun 2001. Mengenai kekuasaan Presiden dalam hal kekuasaan penyelenggaraan pemerintahan, Presiden memiliki kekuasaan khusus yang bersifat prerogatif atau yang biasa disebut hak prerogatif. Hak prerogatif adalah hak yang dimiliki oleh Presiden tanpa adanya intervensi dari pihak manapun dalam menggunakan hak tersebut.

H. Sistematika Penulisan

Agar lebih memudahkan dalam pembahasan penelitian ini, serta mendapatkan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dibahas pada setiap bab, maka penulis membuat sistematika penulisan ini menjadi 5 bab dan terdapat sub bab sesuai dengan pembahasan dan materi yang diteliti. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut: BAB I : Pada bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, review studi terdahulu, kerangka konseptual, dan sistematika penulisan.

BAB II : Pada bab ini akan membahas mengenai landasan teori tentang

Kekuasaaan, Kewenangan dan Kedaulatan.

BAB III : Pada bab ini akan membahas tentang Profil Kepolisian Negara

Republik Indonesia, Kewenangan Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat, serta mekanisme pengangkatan Kapolri.

BAB IV : Pada bab ini akan membahas tentang bagaimana kewenangan

Presiden dalam Pembatalan Pengangkatan Kapolri, dan faktor apa saja yang mempengaruhi Presiden dalam pembatalan pengangkatannya.

BAB V : Pada bab ini berupa penutup, yang berisikan kesimpulan dari

hasil penelitian yang penulis lakukan, dan saran yang penulis ajukan setelah melakukan penelitian ini.

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI SURAT KABAR TENTANG PEMBERITAAN PROSES PRAPERADILAN PENCALONAN KOMISARIS JENDERAL (KOMJEN) BUDI GUNAWAN SEBAGAI KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (KAPOLRI)

0 5 23

Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Dalam Pengangkatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian

0 4 93

KEWENANGAN YANG DIMILIKI KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN TEMBAK DI TEMPAT

3 26 65

KEWENANGAN DISKRESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM MENENTUKAN REHABILITASI PENGGUNA NARKOTIKA.

1 3 14

SKRIPSI KEWENANGAN DISKRESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM MENENTUKAN REHABILITASI PENGGUNA NARKOTIKA.

0 3 14

PENDAHULUAN KEWENANGAN DISKRESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM MENENTUKAN REHABILITASI PENGGUNA NARKOTIKA.

0 3 14

PENUTUP KEWENANGAN DISKRESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM MENENTUKAN REHABILITASI PENGGUNA NARKOTIKA.

0 5 7

SENGKETA KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM KASUS KORUPSI.

0 3 51

PEMBERITAAN KEBIJAKAN PRESIDEN DALAM MENETAPKAN BUDI GUNAWAN SEBAGAI CALON KAPOLRI PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Analisis Isi Kuantitatif Tentang Pemberitaan Kebijakan Presiden Dalam Menetapkan Budi Gunawan Sebagai Calon Kapolri Pada Surat Kabar Harian K

0 1 20

HAK PREROGATIF PRESIDEN DALAM PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERDASARKAN UUD 1945 | Kaharudin | Jurnal Media Hukum 1995 7248 1 PB

0 0 13