ANALISIS KEWENANGAN PRESIDEN DALAM PEMBATALAN PENGANGKATAN PENUTUP

tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif. 5 Presiden dalam sistem Presidensial memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan, namun masih ada mekanisme untuk mengontrol Presiden apabila melakukan pelanggaran kontitusi dan melakukan penghianatan terhadap negara, serta terlibat masalah kriminal. 6 Indonesia merupakan salah satu negara yang menganut sistem pemerintahan Presidensial dalam sistem pemerintahannya dimana Presiden memegang kekuasaan tertinggi. Di Indonesia sendiri, kekuasaan Presiden diatur dalam konstitusi negara yaitu UUD 1945 Pasal 4 ayat 1 yang berbunyi “Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang- Undang Dasar”. Menurut Inu Kencana Syafiie, kekuasaan Presiden dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai kepala negara dan sebagai kepala pemerintahan. 7 Sementara Abdul Ghoffar dalam bukunya menyebutkan ada 10 kekuasaan Presiden Republik Indonesia setelah perubahan UUD 1945, diantaranya kekuasaan dalam penyelenggaraan pemerintahan, yudisial, legislasi, dan kekuasaan tertinggi Angkatan Bersenjata. 8 Mengenai kekuasaan Presiden dalam hal kekuasaan penyelenggaraan 5 Haniah Hanafie dan Suryani, Politik Indonesia Jakarta: Lemlit UIN Jakarta, 2011, h. 11-12 6 Haniah Hanafie dan Suryani, Politik Indonesia..., h. 11-12 7 Titik Triwulan. T dan Ismu Gunadi Widodo, Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara Indonesia, Kencana: Jakarta, 2011, h. 111 8 Abdul Ghoffar, Perbandingan Kekuasaan Presiden Indonesia setelah Perubahan UUD 1945 dengan delapan Negara Maju, h. 98-113 pemerintahan, Presiden memiliki kekuasaan khusus yang bersifat prerogatif atau yang biasa disebut hak prerogatif. Hak prerogatif adalah hak yang dimiliki oleh Presiden tanpa adanya intervensi dari pihak manapun dalam menggunakan hak tersebut. Biasanya hak prerogatif ini digunakan dalam rangka mengisi jabatan sejumlah posisi seperti Menteri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, dan pejabat lainnya setingkat menteri. 9 Dalam hal mengangkat Kepala Kepolisian Republik Indonesia Kapolri Presiden memiliki kekuasaan tersendiri yang diatur dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dimana tercantum dalam Pasal 11 Ayat 1 yang berbunyi “Kapolri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat”. Awal Tahun 2015 ini Presiden Joko Widodo menggunakan kewenangannya memberhentikan Jendral Polisi Drs.Sutarman dari jabatannya sebagai Kapolri berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 03POLRITAHUN 2015. Kemudian Joko Widodo mengusulkan Komjen. Pol. Budi Gunawan yang biasa dikenal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Jendral Sutarman dan meneruskan estafet kepemimpinan Kapolri. Setelah diusulkan oleh Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapolri, pada tanggal 13 Januari 2015 Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka korupsi saat ia menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier Deputi SDM Polri 2003-2006 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Namun hal tersebut tidak 9 Budi Nugraha, Hak Prerogatif Presiden terhadap Kementrian Negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang kementrian Negara, Skripsi Sarjana, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013, h.18

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI SURAT KABAR TENTANG PEMBERITAAN PROSES PRAPERADILAN PENCALONAN KOMISARIS JENDERAL (KOMJEN) BUDI GUNAWAN SEBAGAI KEPALA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (KAPOLRI)

0 5 23

Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Dalam Pengangkatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian

0 4 93

KEWENANGAN YANG DIMILIKI KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN TEMBAK DI TEMPAT

3 26 65

KEWENANGAN DISKRESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM MENENTUKAN REHABILITASI PENGGUNA NARKOTIKA.

1 3 14

SKRIPSI KEWENANGAN DISKRESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM MENENTUKAN REHABILITASI PENGGUNA NARKOTIKA.

0 3 14

PENDAHULUAN KEWENANGAN DISKRESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM MENENTUKAN REHABILITASI PENGGUNA NARKOTIKA.

0 3 14

PENUTUP KEWENANGAN DISKRESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM MENENTUKAN REHABILITASI PENGGUNA NARKOTIKA.

0 5 7

SENGKETA KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DALAM KASUS KORUPSI.

0 3 51

PEMBERITAAN KEBIJAKAN PRESIDEN DALAM MENETAPKAN BUDI GUNAWAN SEBAGAI CALON KAPOLRI PADA SURAT KABAR KOMPAS (Studi Analisis Isi Kuantitatif Tentang Pemberitaan Kebijakan Presiden Dalam Menetapkan Budi Gunawan Sebagai Calon Kapolri Pada Surat Kabar Harian K

0 1 20

HAK PREROGATIF PRESIDEN DALAM PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERDASARKAN UUD 1945 | Kaharudin | Jurnal Media Hukum 1995 7248 1 PB

0 0 13