Pendekatan Grafik Pendekatan Statistik

82

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji heteroskedatisitas bisa dibagi dua, yakni dengan alat analisis grafik atau dengan alat residual yang berupa statistik yang salah satunya adalah melalui uji Glejser.

a. Pendekatan Grafik

Melalui pendekatan grafik, hasil pengolahan dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 4.4 Scatterplot Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 20.00,2014 Pengambilan Keputusan Dari grafik Scatterplot yang disajikan dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas Universitas Sumatera Utara 83 maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi dapat dipakai untuk memprediksikap konsumen berdasarkan masukan variabel independennya. Melalui pendekatan grafik, hasil pengolahan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

b. Pendekatan Statistik

Melalui pendekatan statistik yang dilakukan melalui uji Glejser. Hasil pengolahannya dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1,786 ,802 2,227 ,028 Kualitas -,052 ,049 -,150 -1,069 ,288 Fitur ,015 ,066 ,033 ,221 ,826 Rancangan -,013 ,066 -,025 -,204 ,839 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 20.00,2014 Pengambilan keputusan: Hasil tampilan output menunjukkan tidak satupun dari variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absut. Hal ini terlihat dari propabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara 84

3. Pengujian Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Istilah kolinearitas ganda multicolinearity diciptakan oleh Ragner Frish didalam bukunya: Statistical Confluence Analysis By Means Of Complete Regression Systems. Aslinya istilah itu berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak perfect of exact diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Istilah kolinearitas sendiri berarti hubungan linear tunggal single linear relationship, sedangkan kolinearitas ganda multicolinearity menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear yang sempurna. Hasil pengolahan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.12 Multikolinearitas Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 20.00,2014 Pengambilan Keputusan: • VIF ˃5 diduga mempunyai persoalan multikolinearitas. • VIF ˂5 Maka tidak terdapat Multikolinearitas. • Tolerance ˂0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas. • Tolerance ˃0,1 Maka tidak terdapat multikolinearitas. Hasil Pengujian: Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant ,603 1,266 ,477 ,635 Kualitas ,252 ,077 ,323 3,259 ,002 ,539 1,854 Fitur ,175 ,104 ,174 1,678 ,097 ,490 2,042 Rancangan ,449 ,104 ,367 4,296 ,000 ,723 1,383 a. Dependent Variable: Sikap Universitas Sumatera Utara 85 Pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai tolerancenya ˃0,1 dan nilai VIF ˂5 maka tidak ditemukan masalah multikolinearitas dalam penelitian ini.

4.2.3.2 Analisis Regresi Linear Substruktur 1

Regresi Linear ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar variabel bebas yang biasa disebut X 1 ,X 2 ,X 3 Y dan seterusnya dengan variabel terikat yang biasa disebut Y. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut: 1 = a+b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 Analisis regresi linear dalam penelitian ini menggunakan program spss versi 20.00 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: +e Tabel 4.13 Analisis Regresi Linear Untuk Y 1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .603 1.266 .477 .635 Kualitas .252 .077 .323 3.259 .002 Fitur .175 .104 .174 1.678 .097 Rancangan .449 .104 .367 4.296 .000 a. Dependent Variable: sikap Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 20.00,2014 Berdasarkan hasil pengolahan regresi linear yang ditunjukkan dalam tabel maka diperoleh hasil regresi berganda sebagai berikut: Y 1 =0,603+0,252X 1 +0,175X 2 +0,449X 3 a. Konstanta a=0,603 ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel KualitasX +e 1 , FiturX 2 , RancanganX 3 =0, maka sikap konsumen sabun pencuci piring sunlight tetap sebesar 0,603. Universitas Sumatera Utara 86 b. Koefisien X 1 b 1 c. Koefisien X2b2= 0,175, hal ini menunjukkan bahwa variabel Fitur berpengaruh positif kepada sikap konsumen sabun pencuci piring sunlight, atau dengan kata lain apabila variabel fitur semakin ditingkatkan sebesar satu satuan maka sikap konsumen akan naik sebesar 0,175. =0,252, hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas berpengaruh secara positif terhadap sikap konsumen sabun pencuci piring sunlight, atau dengan kata lain jika variabel kualitas semakin diperbaiki dan ditingkatkan sebesar satu satuan maka sikap konsumen akan bertambah sebesar 0,252. d. Koefisien X3b3= 0,449 hal ini menunjukkan bahwa variabel rancangan berpengaruh positif kepada sikap konsumen sabun pencuci piring sunlight, atau dengan kata lain apabila variabel rancangan ditingkatkan sebesar satu satuan maka sikap konsumen sabun pencuci piring sunlight akan naik sebesar 0,449

4.2.3.3 Uji Hipotesis Sub Struktur I

a. Identifikasi determinan R

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Sunlight Cair Pada Konsumen Rumah Tangga Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan

26 311 107

PENGARUH PESAN IKLAN DAN KOMUNIKASI WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG SABUN PENCUCI PIRING SUNLIGHT (STUDI KASUS: IBU RUMAH TANGGA KOTA PADANG).

0 1 6

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Sunlight Cair Pada Konsumen Rumah Tangga Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan

0 0 17

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Sunlight Cair Pada Konsumen Rumah Tangga Di Kelurahan Helvetia Tengah Medan

0 0 2

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

0 1 13

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

0 0 3

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

0 1 9

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

0 0 29

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

2 5 2

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Sabun Pencuci Piring Cair Sunlight Pada Ibu Rumah Tangga Dikelurahan Tegal Sari Mandala II Medan

0 2 16