Dari gambaran di atas, dapat dilihat bahwa pada jenis kelamin perempuan yang sudah berstatus kawin tidak tertutup kemungkinan akan menjadi berisiko , karena mereka
dapat terinfeksi dari pasangannya sendiri dan bisa menularkan kepada bayinya apabila terjadi kehamilan.
6.4.3. Umur Berdasarkan Faktor Risiko Penularan
Proporsi umur berdasarkan faktor risiko penularan penderita HIVAIDS di Pusyansus Klinik VCT RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2006-2007 dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
Umur Berdasarkan Faktor Risiko Penularan
0.0 0.0
63.6 85.6
97.5
27.3 14.4
2.5 9.1
0.0 20.0
40.0 60.0
80.0 100.0
120.0
Seksual IDU
Lain-lain
P ro
p o
rs i
20 tahun 20-39 tahun
≥ 40 tahun
Gambar 6.12. Diagram Bar Proporsi Umur Berdasarkan Faktor Risiko Penularan Pada Penderita HIVAIDS Di Pusyansus Klinik VCT RSUP H.
Adam Malik Medan Tahun 2006-2007
Dari gambar 6.12 dapat dilihat bahwa proporsi umur berdasarkan faktor risiko penularan adalah sebagai berikut : penderita HIVAIDS dengan faktor risiko penularan
yang berasal dari hubungan seksual heteroseksual dan homoseksual, 85,6 terdapat pada kelompok umur 20-39 tahun, 14,4 terdapat pada kelompok umur ≥ 40 tahun.
Demikian halnya dengan faktor risiko penularan yang berasal dari IDU, 97,5 terdapat
Universitas Sumatera Utara
pada kelompok umur 20-39 tahun, 2,5 terdapat pada kelompok umur ≥ 40 tahun, sedangkan pada faktor risiko penularan lain-lain transfusi darah dan perinatal, 63,6
terdapat pada kelompok umur 20 tahun, 27,3 pada kelompok umur 20-39 tahun dan 9,1 pada kelompok umur ≥ 40 tahun.
Menurut penelitian Nurviana data 2005-2007 di RSU Dr. Pirngadi Medan bahwa penderita HIVAIDS pada kelompok umur 20-39 tahun yang paling banyak
tertular melalui faktor risiko yang berasal dari perilaku sendiri hubungan seksual dan IDU yaitu sebesar 89,1.
13
Seperti diketahui bahwa faktor risiko penularan HIVAIDS terbanyak adalah melalui hubungan seksual dan pengguna jarum suntik bersama pada IDU. Kelompok
umur 20-39 tahun merupakan kelompok umur yang aktif dalam melakukan aktivitas seksual, demikian juga hal nya untuk IDU juga didominasi oleh kaum muda.
Menurut laporan dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara sampai dengan Maret 2008, bahwa proporsi faktor risiko penularan tertinggi berada pada heteroseksual
yaitu sebesar 42,3 dan kemudian pada IDU yaitu sebesar 40,8. Berdasarkan laporan juga dijelaskan bahwa kelompok umur 20-39 tahun berada di tingkat teratas yaitu sebesar
81,5.
12
Dari hasil tabulasi silang di atas, analisa dengan uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena ada 4 sel 44,4 yang nilai harapannya kurang dari 5.
6.4.4. Jenis Kelamin Berdasarkan Faktor Risiko Penularan