Etiologi dan Patogenesis Host pejamu

berbagai penyakit. Akibat dari adanya infeksi ini mampu menghasilkan defek pertahanan yang membuat tubuh menjadi amat rentan terhadap infeksi-infeksi lainnya. 17,18

2.1.2. Definisi AIDS

AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sindroma yang merupakan kumpulan gejala-gejala berbagai penyakit dan infeksi yang disebabkan oleh virus HIV yang merusak sebahagian dari sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga orang yang terkena penyakit tersebut mudah terkena berbagai penyakit yang mematikan dan tidak lazim. 19 AIDS juga dapat didefinisikan melalui huruf-huruf yang terdapat dalam AIDS, yaitu : 18 a. Acquired : didapat, ditularkan dari satu orang ke orang lain dan bukan penyakit bawaan b. Immune : kebal, sistem kekebalankekebalan tubuh, yang melindungi tubuh terhadap infeksi c. Deficiency : kekurangan, menunjukkan adanya kadar atau nilai yang lebih rendah dari normal d. Syndrome : suatu kumpulan tanda atau gejala yang bila didapatkan secara bersamaan, menunjukkan bahwa seseorang mengidap suatu penyakitkeadaan tertentu.

2.2. Etiologi dan Patogenesis

Universitas Sumatera Utara Virus HIV adalah retrovirus yang mengandung bahan kimia yang disebut reverse transcriptase yang mentranskip RNA virus menjadi DNA bila virus tersebut masuk ke dalam sel target yang mana sel targetnya adalah sel yang mempunyai molekul CD4 dan kelompok terbesar yang mempunyai molekul CD4 adalah limfosit T4. 20,21 Limfosit T4 merupakan pusat dan sel utama yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam menginduksi kebanyakan fungsi-fungsi imunologik. Sel-sel target lain adalah monosit, makrofag, sel dendrite, sel Langerhans dan sel mikroglia. 18,21 Bila virion HIV masuk ke dalam sel T, beberapa peristiwa yang kompleks dan berurutan akan berlangsung dan akan berakhir dengan partikel virus yang baru dari beberapa sel target yang terinfeksi. Membran virus akan melebur dengan membran sel T yang memungkinkan virus RNA lepas dan masuk ke dalam sel inang. Dalam waktu 12 jam peristiwa reverse transcriptase yang terjadi di dalam sel T, membuat DNA virus kemudian bersembunyi di dalam DNA sel inang dan dapat bersifat dorman selama bertahun-tahun, sebelum mulai bereplikasi membunuh sel T. Hal inilah yang membuat sistem imun secara perlahan-lahan menjadi tidak berfungsi dan menyebabkan penderita rentan terhadap berbagai infeksi. 20,22 2.3. Epidemiologi HIVAIDS 2.3.1. Distribusi dan Frekuensi Pada tahun 1992, sekurang-kurangnya 12,9 juta penduduk dunia terinfeksi dengan HIV termasuk anak-anak, dan dari jumlah ini sebanyak 2,58 juta telah menjadi penderita AIDS dengan CFR sebesar 98,9. 23 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan laporan dari UNAIDS 2004, prevalensi pengidap HIV dewasa 15- 49 tahun di wilayah Sub Sahara Afrika sebesar 7,4. Benua Afrika didiami oleh 10 jumlah populasi dunia, namun di saat yang sama, 60 dari jumlah populasinya telah mengidap AIDS. Demikian juga dengan prevalensi pengidap HIV dewasa 15-49 tahun di Amerika Utara sebesar 0,6 dan di Eropa Barat sebesar 0,3. 5 Berdasarkan laporan dari Dirjen PP dan PL Depkes RI 2006, prevalensi kasus AIDS secara nasional sebesar 3,47 per 100.000 penduduk dengan prevalensi kasus tertinggi dilaporkan dari Propinsi Papua yaitu sebesar 50,94 per 100.000 penduduk dan disusul dengan Propinsi Jakarta dengan prevalensi sebesar 28,73 per 100.000 penduduk. 24 Berdasarkan Profil Kesehatan Nasional Tahun 2005, kasus AIDS tertinggi dilaporkan berada pada golongan umur 20-39 tahun 79,98 dan 40-49 tahun 8,47 sedangkan berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI 2007, rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 4,07:1. 9,10 Berdasarkan profil tersebut juga dinyatakan bahwa penularan HIVAIDS terbanyak adalah melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik bersama pada IDU. Kelompok umur 20-49 tahun merupakan kelompok umur yang aktif dalam aktivitas seksual dan pengguna IDU juga didominasi oleh kelompok umur produktif. 9

2.3.2. Determinan

Determinan HIVAIDS dibagi atas tiga kategori yaitu : 18

a. Host pejamu

Universitas Sumatera Utara Distribusi umur penderita AIDS di Amerika Serikat, Eropa dan Afrika tidak berbeda jauh, kelompok terbesar berada pada umur 30-39 tahun dan menurun pada kelompok umur yang lebih besar dan lebih kecil. Penderita dari daerah urban perkotaan umumnya lebih tinggi daripada di daerah rural pedesaan, karena di kota lebih banyak dilakukan promiskuitas hubungan seksual dengan banyak mitra seksual. Kelompok masyarakat beresiko tinggi adalah kelompok masyarakat yang melakukan promiskuitas, penyalahguna narkotika suntik dan penerima transfusi darah, dan untuk kelompok penyalahguna narkotika suntik ada karena penggunaan jarum suntik secara bersama dan sering masih terdapat sisa darah di dalam alat suntik.

b. Agent