Dari hasil tabulasi silang di atas, analisa dengan uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena ada 4 sel 44,4 yang nilai harapannya kurang dari 5.
5.8. Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Faktor Risiko Penularan
Hasil penelitian tentang karakteristik penderita HIVAIDS di Pusyansus Klinik VCT RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2006-2007, diperoleh distribusi jenis kelamin
penderita berdasarkan faktor risiko penularan sebagai berikut :
Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Faktor Risiko Penularan Pada Penderita HIVAIDS Di Pusyansus Klinik VCT RSUP H. Adam
Malik Medan Tahun 2006-2007
No. Jenis Kelamin
Faktor Risiko Penularan Seksual
IDU Lain-lain
f f
f
1. Laki-laki
96 72,7
77 96,2
9 81,8
2. Perempuan
36 27,3
3 3,8
2 18,2
Total 132
100 80
100 11
100 χ
2
= 18,368 df = 2
p = 0,000
Dari tabel 5.8. dapat dilihat bahwa dari 132 penderita HIVAIDS dengan faktor risiko penularan yang berasal dari hubungan seksual heteroseksual dan homoseksual, 96
penderita 72,7 terdapat pada jenis kelamin laki-laki dan 36 penderita 27,3 terdapat pada jenis kelamin perrempuan. Demikian halnya dari 80 penderita HIVAIDS dengan
faktor risiko penularan yang berasal dari IDU, 77 penderita 96,2 terdapat pada jenis kelamin laki-laki dan 3 penderita 3,8 terdapat pada jenis kelamin perempuan.
Sedangkan dari 11 penderita HIVAIDS dengan faktor risiko penularan yang berasal dari lain-lain transfusi darah dan perinatal, 9 penderita 81,8 terdapat pada jenis kelamin
laki-laki dan 2 penderita 18,2 terdapat pada jenis kelamin perempuan. Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square diperoleh bahwa ada perbedaan yang
bermakna antara jenis kelamin berdasarkan faktor risiko penularan. Hal ini berarti bahwa
Universitas Sumatera Utara
penderita HIVAIDS pada faktor risiko penularan seksual, IDU, dan lain-lain transfusi darah dan perinatal, masing-masing proporsi pada jenis kelamin laki-laki secara
bermakna lebih besar dibandingkan pada jenis kelamin perempuan 72,7 vs 27,3; 96,2 vs 3,8; 81,8 vs 18,2; χ2 = 18,368; p = 0,000.
5.9. Proporsi Tingkat Pendidikan Berdasarkan Faktor Risiko Penularan
Hasil penelitian tentang karakteristik penderita HIVAIDS di Pusyansus Klinik VCT RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2006-2007, diperoleh distribusi tingkat
pendidikan penderita berdasarkan faktor risiko penularan sebagai berikut:
Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Tingkat Pendidikan Berdasarkan Faktor Risiko Penularan Pada Penderita HIVAIDS Di Pusyansus Klinik VCT RSUP
H. Adam Malik Medan Tahun 2006-2007
No. Tingkat Pendidikan
Faktor Risiko Penularan Seksual
IDU Lain-lain
f f
f
1. Pendidikan Dasar
7 5,3
3 3,8
7 63,6
2. Pendidikan Menengah
115 87,1
68 85,0
3 27,3
3. Pendidikan Tinggi
10 7,6
9 11,2
1 9,1
Total 132
100 80
100 11
100 χ
2
= 52,927 df = 4
p = 0,000
Dari tabel 5.9. dapat dilihat bahwa dari 132 penderita HIVAIDS dengan faktor risiko penularan yang berasal dari hubungan seksual heteroseksual dan homoseksual,
115 penderita 87,1 terdapat pada yang berpendidikan menengah SLTA, 10 penderita 7,6 pada tingkat pendidikan tinggi AkademiPT, dan 7 penderita 5,3 pada
tingkat pendidikan dasar Tidak sekolah, SD dan SLTP. Demikian halnya dari 80 penderita HIVAIDS dengan faktor risiko penularan yang berasal dari IDU, 68 penderita
85,0 terdapat pada tingkat pendidikan menengah SLTA, 9 penderita 11,2 terdapat pada tingkat pendidikan tinggi AkademiPT dan 3 penderita 3,8 pada
Universitas Sumatera Utara
tingkat pendidikan dasar Tidak sekolah, SD dan SLTP. Sedangkan dari 11 penderita HIVAIDS dengan faktor risiko penularan yang berasal dari lain-lain transfusi darah dan
perinatal, 7 penderita 63,6 terdapat pada tingkat pendidikan dasar Tidak sekolah, SD dan SLTP, 3 penderita 27,3 terdapat pada tingkat pendidikan menengah SLTA, dan
1 penderita 9,1 pada tingkat pendidikan tinggi AkademiPT. Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square diperoleh bahwa ada perbedaan yang
bermakna antara tingkat pendidikan berdasarkan faktor risiko penularan. Hal ini berarti bahwa penderita HIVAIDS pada faktor risiko penularan seksual dan IDU , masing-
masing proporsi pada tingkat pendidikan menengah secara bermakna lebih besar dibandingkan pada tingkat pendidikan tinggi dan pendidikan dasar 87,1 vs 7,6 vs
35,3; 85,0 vs 11,2 vs 3,8 ; χ2 = 52,927; p = 0,000. Penderita HIVAIDS pada faktor risiko lain-lain transfusi darah dan perinatal, proporsi yang berpendidikan dasar
secara bermakna lebih besar dibandingkan pada tingkat pendidikan menengah dan pendidikan tinggi 63,6 vs 27,3 vs 9,1; χ2 = 52,927; p = 0,000.
5.10. Proporsi Status Perkawinan Berdasarkan Faktor Risiko Penularan