Jenis Kelamin Berdasarkan Faktor Risiko Penularan

pada kelompok umur 20-39 tahun, 2,5 terdapat pada kelompok umur ≥ 40 tahun, sedangkan pada faktor risiko penularan lain-lain transfusi darah dan perinatal, 63,6 terdapat pada kelompok umur 20 tahun, 27,3 pada kelompok umur 20-39 tahun dan 9,1 pada kelompok umur ≥ 40 tahun. Menurut penelitian Nurviana data 2005-2007 di RSU Dr. Pirngadi Medan bahwa penderita HIVAIDS pada kelompok umur 20-39 tahun yang paling banyak tertular melalui faktor risiko yang berasal dari perilaku sendiri hubungan seksual dan IDU yaitu sebesar 89,1. 13 Seperti diketahui bahwa faktor risiko penularan HIVAIDS terbanyak adalah melalui hubungan seksual dan pengguna jarum suntik bersama pada IDU. Kelompok umur 20-39 tahun merupakan kelompok umur yang aktif dalam melakukan aktivitas seksual, demikian juga hal nya untuk IDU juga didominasi oleh kaum muda. Menurut laporan dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara sampai dengan Maret 2008, bahwa proporsi faktor risiko penularan tertinggi berada pada heteroseksual yaitu sebesar 42,3 dan kemudian pada IDU yaitu sebesar 40,8. Berdasarkan laporan juga dijelaskan bahwa kelompok umur 20-39 tahun berada di tingkat teratas yaitu sebesar 81,5. 12 Dari hasil tabulasi silang di atas, analisa dengan uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena ada 4 sel 44,4 yang nilai harapannya kurang dari 5.

6.4.4. Jenis Kelamin Berdasarkan Faktor Risiko Penularan

Universitas Sumatera Utara Proporsi jenis kelamin berdasarkan faktor risiko penularan penderita HIVAIDS di Pusyansus Klinik VCT RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2006-2007 dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Jenis Kelamin Berdasarkan Faktor Risiko Penularan 72.7 96.2 81.8 27.3 3.8 18.2 20 40 60 80 100 120 Seksual IDU Lain-lain P ro p o rs i Laki-laki Perempuan Gambar 6.13. Diagram Bar Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Faktor Risiko Penularan Pada Penderita HIVAIDS Di Pusyansus Klinik VCT RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2006-2007 Dari gambar 6.13 di atas dapat dilihat bahwa proporsi jenis kelamin berdasarkan faktor risiko penularan HIVAIDS adalah sebagai berikut : faktor risiko penularan yang berasal dari hubungan seksual heteroseksual dan homoseksual, 72,7 terdapat pada jenis kelamin laki-laki 27,3 terdapat pada jenis kelamin perrempuan. Demikian halnya dari faktor risiko penularan yang berasal dari IDU, 96,2 terdapat pada jenis kelamin laki-laki dan 3,8 terdapat pada jenis kelamin perempuan. Sedangkan dari faktor risiko penularan yang berasal dari lain-lain transfusi darah dan perinatal, 81,8 terdapat pada jenis kelamin laki-laki dan 18,2 terdapat pada jenis kelamin perempuan. Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square diperoleh bahwa ada perbedaan yang bermakna antara jenis kelamin berdasarkan faktor risiko penularan. Hal ini berarti bahwa penderita HIVAIDS pada faktor risiko penularan seksual, IDU, dan lain-lain transfusi Universitas Sumatera Utara darah dan perinatal, proporsi pada jenis kelamin laki-laki masing-masing secara bermakna lebih besar dibandingkan pada jenis kelamin perempuan 72,7 vs 27,3; 96,2 vs 3,8; 81,8 vs 18,2; χ2 = 18,368; p = 0,000. Menurut penelitian Libertina data 2004-2006 di RSUP H. Adam Malik Medan bahwa proporsi penderita HIVAIDS dengan faktor risiko penularan melalui hubungan seksual, paling banyak tertular pada jenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 81,8. 34

6.4.5. Tingkat Pendidikan Berdasarkan Faktor Risiko Penularan