Analisis Matriks SWOT Strategi Pengembangan Produk

23 untuk memastikan bahwa program baru tersebut akan secara signifikan menambah kinerja laba perusahaan yang bernilai bagi pemegang saham.

2.2.3.3. Prosedur

Prosedur atau sering disebut Standart Operating Procedures SOP, merupakan sistem-sistem maupun langkah-langkah yang berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur secara khusus merinci berbagai aktivitas yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan program-program perusahaan.

2.2.4. Evaluasi dan Pengendalian

Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya aktivitas- aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan. Para manajer di semua level menggunakan informasi hasil kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah. Walaupun evaluasi dan pengendalian merupakan elemen akhir yang utama dari manajemen strategis, elemen itu juga dapat menunjukkan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk dimulai kembali.

2.3. Analisis Matriks SWOT

Meneliti lingkungan internal dan eksternal merupakan bagian penting dari strategi proses perencanaan. Faktor lingkungan internal perusahaan umumnya digolongkan sebagai Strength-S Kekuatan atau Weakness-W Kelemahan dan faktor eksternal perusahaan dapat digolongkan sebagai Universitas Sumatera Utara 24 Opportunities-O Peluang atau Threat-T ancaman. Analisis lingkungan seperti ini disebut dengan analisa matriks SWOT. Dengan menganalisis matriks SWOT, perusahaan akan memperoleh informasi guna membantu mempertemukan sumber daya perusahaan pada lingkungan yang kompetitif di mana perusahaan beroperasi. Analisis SWOT merupakan perangkat yang sangat penting untuk mengaudit keseluruhan posisi strategi bisnis dan lingkungan perusahaan. Apabila perusahaan sudah mengidentifikasi tujuan dengan jelas, analisis SWOT dapat digunakan untuk membantu mencapai sasaran tersebut. Gambar 2.4. Matriks SWOT Sumber : J.David Hunger, Thomas L.Wheelen 2003 Manajemen Strategis Faktor Internal Faktor Eksternal PELUANG O ANCAMAN T KEKUATAN S KELEMAHAN W STRATEGI SO STRATEGI WO GUNAKAN “S” UNTUK MENGHILANGKAN “W” MEMANFAATKAN O UNTUK MENDAPATKAN “O” “PERLUASAN” KONS0LIDASI STRATEGI ST STRATEGI WT GUNAKAN “S” UNTUK MINIMALKAN “W” MENGHINDARKAN “T” UNTUK MENGHINDARKAN “T” Universitas Sumatera Utara 25 2.4. KOMUNIKASI PEMASARAN 2.4.1. Pengertian Komunikasi Pemasaran Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang erat. Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Berdasarkan pengertian diatas, semakin baik komunikasi pemasaran yang tercipta, maka akan mendatangkan kepuasan yang semakin tinggi bagi semua pihak yang terlibat didalamnya. Komunikasi pemasaran dapat juga dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan perubahan, yaitu : a. Perubahan pengetahuan Konsumen mengetahui adanya keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada siapa produk tersebut, dengan demikian pesan yang disampaikan tidak lebih menunjukkan informasi penting dari produk. b. Perubahan sikap Ditentukan oleh tiga komponen, yaitu pengetahuan, perasaan dan perilaku. Perubahan yang diharapkan adalah mengarah kepada Universitas Sumatera Utara 26 keinginan untuk mencoba produk, yaitu pembelian atau setidaknya konsumen melakukan sebuah pengujian terhadap ketepatan produk. c. Perubahan perilaku Dengan tujuan agar konsumen tidak beralih kepada produk lain dan terbiasa menggunakannya. Komunikasi pemasaran yang efektif sangat menentukan keberhasilan pemasaran. Konsumen akan memahami pesan yang ditawarkan jika pemasar melakukan komunikasi pemasaran yang efektif. Komunikasi pemsaran dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 19 a. Mengidentifikasi pasar dan kebutuhan konsumen atau persepsi konsumen. b. Menggambarkan dan mengoperasionalisasikan gambaran hasil dari tujuan target group. c. Mengevaluasi sejauhmana perilaku yang tergambar diyakini dapat mencapai tujuan. d. Mempertanyakan apakah ada penghalang gap antara harapan ideal dengan tampilan produk performance.

2.4.2. Bauran Pemasaran

Menurut Kotler 2005, bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. McCarthy dalam Kotler 2005, mengklasifikasikan alat-alat bauran pemasaran atau marketing mix ke dalam empat kelompok utama, antara lain sebagai berikut : 19 Soemanagara, Rd. 2006. Strategic Marketing Communication. Bandung: Alfabeta. Universitas Sumatera Utara 27 a. Produk Product Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan yang meliputi keragaman produk, cirri, kemasan, pelayanan dan lain-lain. Klasifikasi produk menurut Kotler 2005 terdiri dari barang dan jasa. Rinciannya sebagai berikut : a Barang Barang merupakan produk dalam bentuk fisik yang dapat dilihat, dipegang, diraba, dipindahkan, atau perlakuan fisik lainnya. b Jasa Jasa merupakan setiap tindakan atau aktivitas yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain. Jasa tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun, dengan karakteristik tidak berwujud, tidak terpisahkan, bervariasi dan mudah lenyap. b. Harga Price Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan. Harga adalah komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Dalam menentukan suatu kebijakan harga dalam suatu perusahaan, sebaiknya memperhatikan bauran harga yang terdiri dari potongan tunai, rabat, jangka pembayaran, daftar harga, dan syarat kredit. Universitas Sumatera Utara 28 Menurut Angipora 2002, selain penetapan harga, perusahaan harus dapat memperhatikan nilai dan manfaat dari produk yang dihasilkan guna memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. c. Tempat Place Tempat adalah menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk menjadikan suatu produk yang dihasilkan dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat dimanapun konsumen berada. Bauran distribusi distribution mix terdiri dari saluran pemasaran, cakupan pasar, daya jangkauan, pengelompokan, lokasi, persediaan dan transportasi Angipora, 2002. d. Promosi Promotion Michael Ray dalam Morissan 2007 mendefinisikan promosi sebagai, koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Promosi merupakan berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan mengingatkan konsumen akan adanya suatu produk. Tujuan perusahaan melakukan kegiatan promosi adalah untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek. Universitas Sumatera Utara 29 Tujuan ini bermuara pada upaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian.

2.4.3. Strategi Komunikasi Pemasaran

Kehadiran media cetak dan elektornik telah menimbulkan sikap keseriusan bagi para pengusaha, dimana mereka dipaksa untuk selalu memperbaiki kualitas produk yang mereka tawarkan. Para pengusaha tidak hanya melakukan strategi positioning sebuah produk di pasar melalui penetapan standarisasi mutu dan kualitas pelayanan, namun mereka juga berusaha mempertahankan brand position di benak konsumen melalui pemantapan strategi komunikasi. Untuk menyampaikan sesuatu kepada konsumen, pemasar kini bisa memilih aktivitas komunikasi tertentu, sering disebut elemen, fungsi atau alat tool yang terutama terdiri dari periklanan, penjualan personal, humas dan publikasi, promosi penjualan, pemasaran langsung. Style dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, tatacara dan busana wiraniaga, dekorasi ruangan, alat tulis kantor, semuanya mengkomunikasikan sesuatu pada pelanggan. Karena itu, pemasar mesti memadukan keseluruhan bauran pemasaran agar efektif dalam mengkomunikasikan pesan dan positioning strategis pada konsumen. Universitas Sumatera Utara 30 Tabel 1 Kerangka Umum Komunikasi Pemasaran Iklan Promosi Penjualan Humas Penjualan Penjualan Personal Pemasaran Langsung Iklan cetak dan siaran Kontes, Game Seminar Presentasi Mailing Kemasan-Luar Premi- Hadiah Sumbangan amal Rapat penjualan Telemarketing Kemasan-Dalam Tarif Hemat Sponsorship Fax mail Brosur Publikasi E-mail Poster Hubungan Masyarakat Voice mail BalihoBillboard Majalah intern Symbol – Logo even Sumber : Kotler, 1997 : 77 1 Periklanan Adalah cara yang efektif untuk menjangkau banyak pembeli yang tersebar secara geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya. Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk, mempercepat penjualan. 2 Promosi Penjualan Alat promosi penjualan : kupon, kontes, premium dan sejenisnya, memberikan tiga manfaat yang berbeda : Universitas Sumatera Utara 31 a Komunikasi Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk. b Insentif Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. c Ajakan Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang. Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan untuk menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk dan mendorong penjualan yang sedang lesu. Namun, pengaruh promosi penjualan biasanya bersifat jangka pendek, dan tidak efektif dalam membangun preferensi merek jangka panjang. 3 Hubungan Masyarakat dan Publisitas Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus, yaitu : a Kredibilitas tinggi Berita dan gambar lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan. b Kemampuan menangkap pembeli yang tidak diduga Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. Pesan diterima oleh Universitas Sumatera Utara 32 pembeli, lebih sebagai berita, bukan sebagai komunikasi bertujuan penjualan. c Dramatisasi Seperti halnya dengan periklanan, hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. 4 Penjualan Personal Penjualan personal merupakan alat yang paling efektif, biaya pada tahapan lebih lanjut dalam proses pembelian, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Alasannya adalah karena penjualan personal, jika dibandingkan dengan periklanan, memiliki tiga manfaat tersendiri : a Konfrontasi Personal Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. b Mempererat Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan. c Tanggapan Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. Pembeli harus menanggapi, walau tanggapan tersebut hanya berupa suatu ucapan ‘terima kasih’ secara sopan. Universitas Sumatera Utara 33 5 Pemasaran Langsung Bentuk pemasaran langsung, surat langsung, pemasaran lewat telepon, pemasaran eletronik, semuanya memiliki empat karakteristik. Pemasaran langsung bersifat : a Non Publik Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu. b Disesuaikan Pesan dapat disesuaikan untuk menarik orang yang dituju. c Terbaru Suatu pesan dapat disiapkan sangat cepat untuk diberikan kepada seseorang. d Interaktif Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut. 20

2.4.4. Model Komunikasi Pemasaran

Hampir semua diantara kita pernah mengunjungi pameran atau museum. Disana diperlihatkan berbagai macam miniature, seperti gedung, candi, pesawat tebang, dan sebagainya. Miniatur - miniatur itulah yang disebut model. Model adalah suatu gambaran yang sistematis dan abstrak, dimana menggambarkan potensi-potensi tertentu yang berkaitan dengan berbagai aspek dari sebuah proses. 21 20 Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo. 21 Book, Cassandra L. 1980. Human Communication : Principles, Contexs and Skills. New York : St. Martin’s Press. Universitas Sumatera Utara 34 Model dibangun agar kita dapat mengidentifikasi, menggambarkan atau mengategorisasikan komponen-komponen yang relevan dari suatu proses. Sebuah model dapat dikatakan sempurna, jika mampu memperlihatkan semua aspek-aspek yang mendukung terjadinya sebuah proses. Secara garis besar, model dapat dibedakan atas dua macam, yakni model operasional dan model fungsional. Model Operasional, menggambarkan proses dengan cara melakukan pengukuran dan proyeksi kemungkinan-kemungkinan operasional, baik terhadap faktor luar maupun faktor lain yang mempengaruhi jalannya suatu proses. Model Fungsional, berusaha menspesifikasikan hubungan-hubungan tertentu diantara berbagai unsur dari suatu proses serta menggenaralisasinya menjadi hubungan-hubungan yang baru. Komunikasi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam berkomunikasi, juga dapat digambarkan dalam berbagai macam model. Model komunikasi dibuat untuk membantu dalam memberi pengertian tentang komunikasi dan juga untuk menspesifikasikan bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam hubungan antarmanusia. 22 1 Komunikasi Personal Terdapat dua jenis model komunikasi pemasaran : Adalah komunikasi dengan kontak langsung antara pihak penjual dengan pembeli atau pihak pengusaha dengan konsumennya. Dalam hal ini komunikator dapat berhubungan baik langsung maupun tidak langsung. Hubungan tersebut dapat langsung antar pribadi dan 22 Cangara, Hafield. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Universitas Sumatera Utara 35 kelompok, atau bisa juga melalui telepon, surat dan faximile. Saluran komunikasi personal ini dapat dilakukan dengan berbagai bentuk : a Advocate Channels, Adalah penganjur atau pemberi motivasi pembelian kepada konsumen. Contohnya: Salesman. b Expert Channels Adalah pribadi bebas yang dengan keahliannya memberikan pernyataan maupun komentar kepada konsumen. Dengan tujuan konsumen lebih mudah dalam mengambil keputusan pembelian. c Social Channels Adalah anggota masyarakat pada umumnya, bisa tetangga, saudara, sahabat atau perkumpulan pengajian yang berbicara atau membuat pernyataan kepada konsumen. d Word of Mouth Influence Adalah komentar atau pembicaraan masyarakat secara tidak langsung, seringkali berbentuk gossip. 2 Komunikasi Non Personal Adalah komunikasi yang membawa pesan tanpa melalui kontak pribadi. Saluran komunikasi non personal meliputi : a Media Massa Mass Media Terdiri dari media cetak, elektronik dan display. Ditujukan kepada sejumlah besar audiens atau pembaca kepada audiens tertentu saja. Media massa ini dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pribadi melalui proses komunikasi dua tahap, yaitu : Universitas Sumatera Utara 36 • Menyajikan pendapat pemimpin dalam media massa. Pemimpin opini akan menyatakan pendapatnya dan pendapatnya ini akan didengar atau dibaca oleh audiens, konsumen atau masyarakat pada umumnya. Pemimpin opini juga akan ditiru oleh audiens yang berkaitan dengan produk. • Mengadakan kontak langsung dengan pemimpin opini Tujuannya adalah untk lebih meyakinkan konsumen akan pernyataan dan komentarnya. Kemudian pemimpin opini akan dapat mempengaruhi konsumen. Misalnya perusahaan yang memasarkan sepeda santai, pertama kalinya berupaya mempromosikan sepada santainya kepada para pejabat pemerintah sebagai pemimpin opini. b Suasana Merupakan lingkungan yang diciptakan untuk meningkatkan hasrat pembeli atau mengkonsumsi suatu produk. Terutama untuk produk baru. c Kejadian Peristiwa Khas Merupakan suatu peristiwa atau suatu kesempatan yang sengaja dirancang untuk berkomunikasi dengan target audiens atau target konsumen. 23 23 Gitosudarmo, Indriyo. 1994. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA Universitas Sumatera Utara 37 2.5. Usaha Kecil dan Menengah 2.5.1. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah, yang dimaksud dengan Usaha Mikro adalah usaha yang memenuhi kriteria dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang- Undang. Usaha Kecil, adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi Kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang. Usaha Menengah, adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh prang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. 24 Berikut kriteria UMKM, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM. 25 24 http:www.bi.go.ididtentang-biuu-biDocumentsUU20Tahun2008UMKM.pdf 25 http:www.depkop.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=129 Universitas Sumatera Utara 38 Tabel 2 KriteriaUsaha Mikro, Kecil dan Menengah no ASSET OMZET 1 USAHA MIKRO Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta 2 USAHA KECIL 50 Juta - 500 Juta 300 Juta - 2,5 Miliar 3 USAHA MENENGAH 500 Juta - 10 Miliar 2,5 Miliar - 50 Miliar Sumber: http:www.depkop.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=129

2.5.2. Peran Usaha Kecil-Menengah dalam Mengembangkan Ekonomi

Sejarah perekonomian telah ditinjau kembali untuk mengkaji ulang peranan Usaha skala Kecil-Menengah UKM. Beberapa kesimpulan, setidak-tidaknya hipotesis telah ditarik mengenai hal ini. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat sebagaimana terjadi di Jepang, telah dikaitkan dengan besar sektor usaha kecil. Kedua, dalam penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat sejak perang dunia II, sumbangan UKM ternyata tidak bisa diabaikan. Negara-negara berkembang mulai mengubah orientasinya ketika melihat pengalaman di negara-negara industri maju tentang peranan dan sumbangan UKM dalam pertumbuhan ekonomi. Ada perbedaan titik tolak antara perhatian terhadap UKM di negara-negara sedang berkembang NSB dengan di negara-negara industri maju. Di NSB, UKM berada dalam posisi terdesak dan tersaingi oleh usaha skala besar. UKM sendiri memiliki berbagai ciri kelemahan, namun begitu karena UKM menyangkut kepentingan rakyatmasyarakat banyak, maka pemerintah Universitas Sumatera Utara 39 terdorong untuk mengembangkan dan melindungi UKM. Sedangkan di negara-negara maju, UKM mendapatkan perhatian karena memiliki faktor- faktor positif yang selanjutnya oleh para cendekiawan sarjana –sarjana diperkenalkan dan diterapkan ke NSB. Beberapa keunggulan UKM dibanding usaha besar antara lain adalah : a. Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk. b. Hubungan kemanusiaan yang akrab didalam perusahaan kecil. c. Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapannya terhadap tenaga kerja. d. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar yang pada umumnya birokratis. e. Terdapatnya dinamisme managerial dan peranan kewirausahaan. 26 Kekuatan ekonomi suatu negara berkolerasi yang sangat positif dengan kontribusi Usaha Kecil dan Menengah UKM terhadap perkembangan ekonomi suatu negara. Semakin besar kontribusi UKM terhadap perekonomian, maka semakin kuat ekonomi negara tersebut. Potensi keunggulan ekonomi dan social dari UKM ditandai dari kapasitas mereka dalam : a. Penciptaan lapangan kerja pada tingkat biaya modal rendah. b. Perbaikan dalam forward dan backward linkage antara berbagai sektor. 26 http:www.fe.trisakti.ac.idpusatstudi_industriPUSAT20STUDY20TULUS20TAMBUN ANPusat20StudiWorking20PaperWP9.pdf Universitas Sumatera Utara 40 c. Penciptaan kesempatan bagi pengembangan dan adaptasi teknologi yang tepat guna. d. Sebagai pool of semi skill workers. e. Mengisi market nieche yang tidak efisien bagi perusahaan besar. f. Sebagai pendukung perusahaan skala besar. UKM Indonesia tampak mendominasi sektor-sektor industri yang padat karya, sektor-sektor yang membutuhkan kemampuan beradaptasi dengan permintaan khusus pelanggan, dan sektor-sektor dimana skala ekonomi serta kekuatan merek secara umum tidak terlalu dipentingkan. 27 a. Pemasaran

2.5.3. Permasalahan-Permasalahan yang dihadapi UKM

Di tengah-tengah segala kehebatan dan ketangguhan krisis moneter serta kontribusi yang sangat besar dalam menumbuhkan perekonomian bangsa, UKM sesungguhnya memiliki masalah yang sangat rumit dan mengakar pada ketiadaan potensi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Dana Bhakti Astra YDBA pada tahun 2002 dikemukakan oleh Zulkiflimansyah pada studi kasus yang telah dikutip oleh Zainul Wahid pada skripsinya tahun 2005, terlihat bahwa UKM memiliki banyak kelemahan yang sangat nyata dan sangat membutuhkan obat sesegera mungkin. Dari banyak hal itu, diantaranya ketiadaan kompetensi pada sisi : b. Permodalan c. Teknologi 27 Andi, Irawan Bayu. Airlangga Purra. Op, cit, hlm. 17 Universitas Sumatera Utara 41 d. Organisasi e. Manajemen

2.5.4. Strategi Pengembangan UKM a. Strategi Pengembangan Pasar

Menurut Kotler, Strategi pengembangan pasar adalah strategi yang mengacu pada usaha untuk meningkatkan penjualan dari produk sekarang dengan mencari pasar-pasar baru yang mempunyai kebutuhan dan dapat dipenuhi oleh produk-produk yang dibuat oleh perusahaan. 28 1 Mencari kelompok pemakai potensial dalam daerah pemasaran yang minatnya dapat dibangkitkan. Menurut Kotler terdapat beberapa cara dalam strategi pengembangan pasar, yaitu : 2 Mencari saluran distribusi tambahan untuk lokasi sekarang. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk melaksanakan penjualan melalui saluran-saluran distribusi baru pada lokasi yang ada, guna menjangkau para pemakai lain. 3 Menjual produk di daerah baru atau ke luar negeri. Perusahaan dapat mempertimbangkan kemungkinan untuk mengadakan ekspansi ke lokasi-lokasi baru atau luar negeri. 28 Kotler Philips. 2000. Manajemen Pemasaran, PT. Intan Sejati, Jakarta. Hlm. 107 Universitas Sumatera Utara 42

b. Strategi Pengembangan Produk

Pengertian produk baru dapat meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui riset dan pengembangan. Selain itu juga dapat didasarkan pada pandangan konsumen mengenai produk tersebut. Sebagian besar perusahaan memiliki sistem dan proses formal untuk mengelola program pengembangan produk baru. Pengembangan produk baru ini harus dilakukan secara cermat karena tidak ada jaminan bahwa produk baru pasti akan sukses bila perusahaan telah sukses meluncurkan beberapa produk sebelumnya. Umumnya ada empat faktor utama penyebab kegagalan pengembangan produk baru, yaitu : 1 Target pasar yang dituju terlampau kecil, sehingga penjualannya tidak dapat menutupi biaya riset dan pengembangan, biaya produksi dan biaya pemasaran. 2 Kualitas produk yang kurang baik. 3 Perusahaan tidak memiliki akses ke distributor dan pasar, misalnya bersaing dalam mendapatkan tempat space dalam rak-rak supermarket atau toko pengecer lainnya. 4 Timing yang kurang tepat, artinya produk baru yang diluncurkan terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan pada saat selera konsumen telah berubah secara drastis. Universitas Sumatera Utara 43

2.6. Defenisi Konsep