10
untuk memperoleh kedudukan yang menguntungkan, sedangkan taktik merupakan skema dari tindakan secara spesifik.
Baik militer maupun bisnis sama – sama memiliki kebutuhan akan strategi. Keduanya memiliki tujuan : pada militer tujuan ini dibentuk oleh
pemerintah, sedangkan pada perusahaan dibentuk oleh dewan komisaris. Untuk keduanya, situasi kompetitif muncul karena adanya tujuan yang
berbeda dari organisasi - organisasi dalam lingkungan di mana mereka berada. Pada tahun 1990-1991, Irak ingin memperoleh kontrol atas Kuwait,
sedangkan Perserikatan Bangsa – Bangsa menginginkan dikembalikannya kemerdekaan pada pemerintah Kuwait; Coca-Cola dan PepsiCo. Keduanya
ingin mencapai posisi nomor satu dalam pasar minuman ringan. Baik militer maupun perusahaan memproses sumber daya seperti manusia, peralatan
modal dan juga kemampuan teknis. Keduanya menghadapi lingkungan eksternal yang sebagian dipengaruhi oleh faktor keadaan daerah dalam
pertentangan militer dan pasar dalam persaingan bisnis dan sebagian berasal dari strategi yang dianut oleh saingan.
6
2.1.2. Perkembangan Analisis Strategi Bisnis
Ketertarikan orang Amerika Serikat terhadap strategi bisnis muncul sekitar akhir dekade 1950-an dan awal dekade 1960-an. Minat ini timbul
karena semakin diperlukannya cara yang baik untuk mengelola organisasi yang besar dan kompleks. Penekanan pada perencanaan jangka panjang pada
dekade 1960-an mencerminkan perhatian perusahaan untuk pencapaian koordinasi dan konsistensi tujuan, pada periode ekspansi. Bentuk yang umum
6
Untuk mengulang konsep dan prinsip-prinsip strategi militer, lihat B.H. Liddell Hart, Strategy New York : Praeger, 1968.
Universitas Sumatera Utara
11
digunakan adalah dokumen perencanaan korporasi berjangka lima tahun, yang berisi tujuan yang ingin dicapai, perkiraan kecenderungan ekonomi
termasuk didalamnya permintaan pasar, pangsa pasar perusahaan, pendapatan dan laba bersih perusahaan, prioritas untuk produk dan area
bisnis perusahaan yang berbeda, serta alokasi sumber daya.
7
Igor Ansoff mendefinisikan strategi sebagai pilihan perusahaan mengenai produk yang dibuat, dan mengenai pasar : “Keputusan strategis terutama lebih
berkaitan dengan masalah eksternal perusahaan dibandingkan dengan masalah internalnya, dan secara khusus membahas bauran produk yang akan
dibuat perusahaan, dan di pasar mana perusahaan akan menjualnya.
8
Henry Mintzberg dalam bukunya yang berjudul “The Rise and Fall of Strategic Planning”, mengemukakan tiga “kesalahan dalam perencanaan
strategis”
9
a. Kesalahan dalam meramalkan
:
Lingkungan di luar perusahaan adalah perilaku saingan yang sama sekali tidak bisa diperkirakan.
b. Kesalahan dalam pemisahan
Penyusunan strategi bukan merupakan formalisasi dari penyusunan proses dengan tujuan menghasilkan dokumen strategi. Strategi terus-
menerus berkembang; dan harus mengkombinasikan proses
7
Frank F. Gilmore, Formulation and Advocacy of Business Policy, rev.ed. Ithaca, NY: Cornell University Press, 1970, 16.
8
Igor Ansoff, Corporate Strategy London : Penguin, 1985, 18.
9
Henry Minzberg, The Rise and Fall of Strategic Planning New York : Free Press, 1994. Lihat juga artikelnya di Harvard Business Review dengan judul yang sama Januari – Februari 1994 :
107 – 14.
Universitas Sumatera Utara
12
penyusunan strategi yang direncanakan dengan elemen yang muncul tiba-tiba pada saat proses manajemen dilakukan.
c. Kesalahan dalam formalisasi
Keuntungan dari penyusunan strategi yang dilakukan secara formal adalah penyusunannya yang dapat dilakukan secara sistematis.
Namun dibutuhkan fleksibilitas untuk menanggulangi ketidaksinambungan dan juga meningkatkan kemampuan organisasi
untuk belajar lewat hubungan yang erat antara pemikiran dan tindakan.
Sekitar akhir dekade 1970-an dan awal dekade 1980-an, peningkatan kesadaran akan pentingnya lingkungan eksternal menyebabkan fokus
manajemen strategi ditekankan pada analisis industri dan persaingan. Michael Porter dari Harvard Business School mempelopori penerapan ekonomi
organisasi industri dalam menganalisis faktor-faktor penentu kemampulabaan perusahaan
10
Pada akhir dekade 1980-an dan awal dekade 1990-an, fokus penekanan berubah dari analisis keunggulan kompetitif menjadi aspek internal
perusahaan. Dengan sudut pandang ini, keunggulan kompetitif yang diperoleh lebih dilihat dari eksploitasi sumber daya dan kemampuan perusahaan yang
unik dibandingkan dengan pilihan perusahaan untuk memposisikan dirinya dalam pasar. Tulisan dan uraian dalam sudut pandang sumber daya
perusahaan, kompetensi dan kemampuan organisasi membantu terjadinya pergeseran perhatian manajemen strategi ke arah aspek dinamis dari
.
10
Lihat misalnya, Michael E. Porter, Competitive Strategy New York : Free Press, 1980.
Universitas Sumatera Utara
13
keunggulan kompetitif, pentingnya inovasi dan peranan utama dari proses internal dalam perusahaan.
11
2.1.3. Peran Kompetisi dan Pencarian Keunggulan Komparatif