menggunakan truncation lag q dari Newey-West. Agus Widarjono, 2005:361
2. Uji Kointegrasi
Setelah dilakukan uji stasioneritas dan diyakini seluruh variabel yang diamati merupakan variabel yang sudah stasioner dan memiliki
derajat yang sama, maka langkah selanjutnya adalah pengujian kointegrasi untuk melihat jangka panjang dari model tersebut. Dalam melakukan uji
kointegrasi harus diyakini terlebih dahulu bahwa variabel-variabel terkait dalam pendekatan ini memiliki derajat integrasi yang sama atau tidak
Insukindro, 1993:132. Berkaitan dengan itu, uji akar-akar unit dan uji derajat integrasi perlu dilakukan terlebih dahulu.
Untuk mendapatkan gambaran mengenai pendekatan kointegrasi, anggaplah memiliki satu himpunan variabel runtun waktu X. Komponen X
dikatakan berkointegrasi pada derajat d, h atau ditulis ~ d,h bila Jaka Sriyana, 2003 :
i. Setiap komponen dari X berkointegrasi pada derajat d atau I d ii. Terdapat suatu vektor
α yang tidak sama dengan nol α ≠ 0, sehingga Z
t
= α
1
X~1d,b , di mana b=0 dan
α adalah vektor kointegrasi. Implikasi penting dari ilustrasi dan definisi di atas adalah bahwa
jika dua variabel atau lebih mempunyai derajat integrasi yang berbeda, katakanlah X = I 1 dan Y = I 2, maka kedua variabel tersebut tidak
dapat berkointegrasi Insukindro, 1993:132. Uji ini dilakukan setelah uji stasioneritas melalui uji akar-akar unit dan derajat integrasi terpenuhi.
Uji kointegrasi digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya keseimbangan atau kestabilan jangka panjang diantara variabel-
variabel yang diamati. Setelah prasyarat dari uji kointegrasi dilakukan, maka dapat diketahui data yang diamati tersebut stasioner pada derajat
keberapa. Hal ini perlu diketengahkan mengingat adanya syarat dari uji kointegrasi yaitu bahwa dalam melakukan uji kointegrasi data yang
digunakan harus berintegrasi pada derajat yang sama. Selanjutnya bersamaan dengan uji kointegrasi, Engle dan Granger
1987:265 berpendapat bahwa dari tujuh uji statistik yang diketengahkan untuk menguji hipotesa nol tidak adanya kointegrasi, ternyata uji CRDW
Cointegration-Regression Durbin-Watson, DF Dickey-Fuller, dan ADF Augmented Dickey-Fuller merupakan uji statistik yang paling disukai.
Untuk menghitung statistik CRDW, DF, dan ADF ditaksir dengan regresi kointegrasi berikut ini dengan metode kuadrat terkecil ordinary least
squares = OLS. Insukindro,1993:132
Y
t
= m + m
1
X
1t
+ m
2
X
2t
+ E
t
3.8
Di mana: Y
= Variabel tak bebas X
1
, X
2
= Variabel bebas E
= Nilai residual
Kemudian regresi berikut ini ditaksir dengan OLS: DE
t
= p
1
E
t-1
3.9
p-1
DE
t
= q
1
E
t-1
+ Σ w
1
DE
t-1
3.10
i=1
Di mana: DE
t
= E
t
– E
t-1
Nilai statistik CRDW ditunjukan oleh nilai statistik DW Durbin- Watson
pada regresi persamaan 3.8 dan nilai statistik DF dan ADF ditunjukan oleh nisbah pada koefisien E
t-1
pada persamaan 3.9 dan 3.10. Nilai kritis untuk ketiga uji tersebut dapat dilihat pada Engle dan
Yoo 1987. Sebagaimana telah disinggung di atas, tujuan utama dari uji kointegrasi adalah untuk mengkaji apakah residual regresi kointegrasi
stasioner atau tidak. Pengujian ini sangat penting bila ingin dikembangkan suatu model dinamis, khususnya model koreksi kesalahan Error
Correction Model = ECM, yang mencakup variabel-variabel kunci pada
regresi kointegrasi terkait. Pada prinsipnya, model koreksi kesalahan terdapat keseimbangan
yang tetap dalam jangka panjang antara variabel-variabel ekonomi. Bila dalam jangka pendek terdapat ketidakseimbangan dalam satu periode,
maka model koreksi kesalahan akan mengoreksinya pada periode berikutnya Engle dan Granger, 1987:254. Mekanisme koreksi kesalahan
ini dapat diartikan sebagai penyelaras perilaku jangka pendek dan jangka panjang. Dengan mekanisme ini pula, masalah regresi yang semrawut
dapat dihindarkan melalui penggunaan variabel perbedaan yang tetap di dalam model, namun tanpa menghilangkan informasi jangka panjang yang
diakibatkan oleh penggunaan data perbedaan semata. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa model koreksi kesalahan dengan konsep
kointegrasi atau dikenal dengan Granger Representation Theorem Jaka Sriyana, 2003.
3. Uji Asumsi Klasik