G. Inflasi
1. Definisi Inflasi
Cukup banyak definisi inflasi tetapi hingga kini belum diperoleh suatu definisi yang baku yang disetujui oleh seluruh ahli ekonomi. Definisi
inflasi menurut beberapa penulis pada dasarnya sama yaitu antara lain : a. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaikkan secara
umum dan terus-menerus. Budiono, 2001 b. Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang
secara terus-menerus ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan presentase yang sama. Mungkin dapat
terjadi kenaikan tersebut tetapi tidaklah bersamaan yang penting terdapat kenaikan umum barang secara terus-menerus selama satu
periode. Nopirin, 2000 Ini tidak berarti bahwa harga berbagai macam barang itu naik
dengan persentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidaklah bersamaan. Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang
secara terus menerus selama suatu periode tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja meskipun dengan persentase yang cukup besar
bukanlah merupakan inflasi.
2. Jenis-jenis Inflasi a. Penggolongan Inflasi Menurut Parah Tidaknya Inflasi
Penggolongan pertama menurut parah tidaknya inflasi, beberapa macam inflasi: Budiono, 2001
1 Inflasi ringan di bawah 10 setahun 2 Inflasi sedang antara 10 – 30 setahun
3 Inflasi berat antara 30 –100 4 Hiperinflasi di atas 100
Penentuan parah tidaknya inflasi tentu saja sangat relatif dan tergantung pada “selera” kita untuk menamakannya.
b. Penggolongan Inflasi Menurut Penyebabnya Penggolongan kedua adalah atas dasar sebab musabab awal
dari inflasi. Ekonom Islam Taqiuddin Ahmad ibn al-Maqrizi 1364 M- 1441 M dalam Adiwarman Karim, 2007:140, yang merupakan salah
satu murid dari Ibnu Khaldun, menggolongkan inflasi dalam dua golongan yaitu:
1 Natural Inflation Sesuai dengan namanya, inflasi jenis ini diakibatkan oleh
sebab-sebab alamiah, di mana orang tidak mempunyai kendali atasnya dalam hal mencegah. Ibn al-Maqrizi mengatakan bahwa
inflasi ini adalah inflasi yang diakibatkan oleh turunnya agregat supply
AS atau naiknya agregat demand AD. Natural
inflation dapat
dibedakan berdasarkan
penyebabnya menjadi dua golongan yaitu sebagai berikut:
a Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang tertentu kuat Demand Pull Inflation.
Inflasi yang dimaksud di sini adalah inflasi yang timbul akibat uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak,
di mana ekspor naik sedangkan impor turun sehingga net export
nilainya sangat besar, maka mengakibatkan naiknya agregat demand
AD yaitu adanya banyak permintaan akan barang-barang konsumsi oleh masyarakat, karena permintaan
masyarakat bertambah, maka kurva agregat demand bergeser dari D
1
ke D
2
. Akibatnya harga berubah dari H
1
ke H
2
kenaikan harga barang akhir mendahului harga barang input dan
kenaikan faktor produksi, Gambar 2.7. P
S
P
2
¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¦ ¦
D
2
P
1
¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¦ ¦
¦ ¦
¦ ¦
D
1
¦ ¦
Q
1
Q
2
Q
Gambar 2.7 Kurva Demand Pull Inflation
Cara mengatasi permasalahan tersebut khalifah Umar bin Khattab rodhiyallahu `anhu pada zamannya, Beliau
melarang penduduk Madinah untuk membeli barang-barang atau komoditi selama dua hari berturut-turut. Akibatnya adalah
turunnya AD dalam perekonomian. Setelah pelarangan tersebut berakhir maka tingkat harga kembali menjadi normal.
b Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi Cost Push Inflation.
Cost push inflation adalah inflasi yang timbul karena
berkurangnya penawaran akibat kenaikan produksi karena terjadinya paceklik, perang ataupun embargo dan boycott. Pada
gambar di bawah terlihat bila ongkos produksi naik maka kurva penawaran akan bergeser dari S
1
ke S
2
. Kenaikan harga barang akhir output mengikuti kenaikan harga barang input atau
faktor produksi, Gambar 2.8. P
S
2
S
1
P
2
¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¦ ¦
P
1
¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¯ ¦¯ ¯ ¯ ¯ ¦ ¦
¦ D
¦ ¦
¦ ¦
Q
1
Q
2
Q
Gambar 2.8 Kurva Cost Push Inflation
Cara mengatasi permasalahan tersebut khalifah Umar bin Khattab rodhiyallahu `anhu pada zamannya, Beliau
melakukan impor gandum dari Fustat-Mesir sehingga agregat supply
AS barang di pasar kembali naik yang kemudian berakibat pada turunnya tingkat harga-harga.
2 Human Error Inflation
HEI HEI dikatakan sebagai inflasi yang diakibatkan oleh
kesalahan dari manusia itu sendiri QS. Ar-Rum: 41. HEI dapat dikelompokkan menurut penyebabnya sebagai berikut:
a Korupsi dan administrasi yang buruk Corruption and bad administration
. b Pajak yang berlebihan Excessive Tax.
c Pencetakan uang dengan maksud menarik keuntungan yang berlebihan Excessive Seignorage.
3. Metode Pengukuran Inflasi