Piolina : Banjir Di Kota Medan : Suatu Tinjauan Historis 1971-1990-An, 2009. USU Repository © 2009
80 3.
Mengusahakan pengingkatan kapasitas administrasi untuk kota-kota sekunder tersebut.
BAB IV DAMPAK DAN PENANGGULANGAN BANJIR DI KOTA MEDAN
4.1 Kerugian yang Diderita
Piolina : Banjir Di Kota Medan : Suatu Tinjauan Historis 1971-1990-An, 2009. USU Repository © 2009
81 Akibat dari pada bencana banjir yang terus menerus mendera kota Medan, dapat
diperhitungkan bahwa kerugian materi yang sangat banyak namun tidak hanya itu, kerugian immateri juga semakin menambah keburukan dari citra kota Medan yang dianggap sangat
bersahaja di mata masyarakatnya. Kerugian berupa beban psikologis bnayak diderita oleh orang-orang yang kurang mampu di dalam pemenuhan ekonominya, bagaimana tidak,
setiap banjir melanda kota, masyarakat tidak mampu ini hanya dapat berdiam dan berkeluh kesah pada dirinya sendiri mengapa ia harus mengalami nasib “menjadi orang miskin”
sehingga ia tidak mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak dibandingkan masyarakat golongan menengah ke atas.
Masalah perekonomian adalah masalah yang sering dikaitkan jika bencana banjir melanda kota Medan. Secara otomatis, masyrakat yang tinggal di darah sekitar kawasan
banjir akan kesulitan untuk bias menjalankan kegiatan perekonomian karena masyrakat tersebut harus tinggal di rumah dalam beberapa hari sambil menunggu air surut, tentunya
berakibat pada terganggunya kegiatan perekonomian di daerah itu.
42
Demikianlah kerugian immateri yang hanya segelintir jika dibandingkan dengan kenyataannya di lapangan. Selain itu, kerugian materi dapat diperhitungkan dalam satuan
Setiap keluhan dari masyarakat tidak pernah ditanggapi oleh pemerintah dan bahkan pemerintah dianggap tidak peduli jika ada masyarakat dengan golongan rendah
mengadukan masalahnya jika terjadi banjir di tempat ia tinggal. Akibat keidakpedulian ini banyak dari mereka yang mengalami stress dan gangguan jiwa.
42
Haldun, Muhammad, Loc Cit, hlm. 13
Piolina : Banjir Di Kota Medan : Suatu Tinjauan Historis 1971-1990-An, 2009. USU Repository © 2009
82 rupiah mencapai miliaran setiap tahunnya, sehingga jika kita membayangkan jika dalam
satu tahun tersebut terjadi beberapa bencana banjir, maka kelipatan dari jumlah itu akan berlaku dan tidak menutup kemungkinan akan semakin bertambah apabila penanggulangan
yang tidak tepat belum terlaksana. Kerugian materi yang diderita berupa rusaknya rumah-rumah, lahan pertanian, dan
areal perekonoamian lainnya yang terganggu di setiap tahunnya dapat diperkirakan dengan angka nominal sebagai berikut :
Pada rencana pembangunan lima tahun, apabila kerugian materi sejumlah Rp. 16.700.000.000
43
4.2 Kerusakan Lingkungan