Piolina : Banjir Di Kota Medan : Suatu Tinjauan Historis 1971-1990-An, 2009. USU Repository © 2009
31
2.1. Sejarah Berdirinya Kampung Medan
Sebelum menjadi sebuah kota yang megah, kota Medan adalah sebuah perkampungan yang disebut dengan kampung Medan yang pertama kali dibuka oleh Guru
Patimpus pada sekitar tahun 1590 di kawasan yang disebut Medan pada masa itu. Menurut tradisi masyarakat setempat, perkampungan yang dibuka oleh Guru Patimpus itu disebut
kuta istilah dalam bahasa Karo karena Guru Patimpus adalah bangsawan berketurunan suku Batak Karo. Kampung Medan sebagai sebuah kuta menjadi satu bagian di dalam kesatuan
kekuasaan tradisional suku Batak Karo yang dinamakan Urung Sepuluh Dua Kuta yang juga disebut Hamparan Perak.
Sedangkan lokasi pertama kalinya diketahui letak kampung Medan adalah terletak di sekitar pertemuan delta sungai Babura dan sungai Deli yaitu tepatnya di sekitar kantor
walikota Medan saat ini. Sebenarnya mengenai sejarah awal kampung Medan banyak sekali yang belum
tergali sejak berdirinya pada sekitar tahun 1590 hingga kedatangan bangsa Belanda pada tahun 1861 semisal keadaan budaya dan sosial yang berpengaruh di kampung Medan dan
aspek-aspek sejarah lainnya namun, dengan menelusuri keadaan alamiah masyarakatnya kita dapat meniympulkan seperti keadaan masyarakatnya yang sebenarnya hingga saat ini
masalah kependudukan menjadi masalah utama bagi pemerintah kota Medan. Sejarah berdirinya Kampung Medan diawali dari dimulainya penelitian
kependudukan dan sosial yang dilakukan oleh seorang sarjana Inggeris. Pada sekitar tahun
Piolina : Banjir Di Kota Medan : Suatu Tinjauan Historis 1971-1990-An, 2009. USU Repository © 2009
32 1823 saat seorang John Anderson telah berkunjung ke Kampung Medan yang mana
penduduknya hanya berjumlah sekitar 200 orang, dimana terdapat wilayah-wilayah yang termasuk ke dalam kota Medan saat itu bernama Desa Pulo Brayan, Desa Babura dan
Kampung Jawa. Desa-desa ini adalah desa primer yang tumbuh dari keberagaman dan heterogenitas masyarakatnya.
Pada waktu Belanda mulai melakukan penjajahannya di Deli, dalam kawasan yang sekarang dikenal sebagai kota Medan sudah lebih dahulu terdapat sejumlah perkampungan
yang ditempati oleh penduduk suku bangsa Melayu dan Karo. Menurut perkiraan Residen Riau, Netscher penduduk yang terdapat dalam wilayah kekuasaan Sultan Deli berjumlah
kira-kira 2000 orang pada masa itu, Labuhan Deli sebagai ibukota kerajaan Deli berpenduduk kurang lebih 1000 orang, termasuk 20 orang Cina dan 100 orang India.
Sedang di Kampung Medan Puteri terdapat 50 rumah tangga pada waktu itu.
12
Hingga kedatangan Jacobus Nienhuys, seorang pengusaha yang tertarik pada perusahaan perkebunan, yang mula-mula mendirikan kantor pusat perkebunan Deli
Maatschappij di Kampung Medan Putri dipindahkan ke Labuhan Deli dan berhasilnya panen tembakau pada tahun 1881 hingga mencapai 82.356 pak dan terjual dengan harga
tinggi di negeri Belanda menyebabkan bertambah banyaknya perusahaan-perusahaan tembakau swasta dari berbagai negeri di luar Nusantara yang membuka usaha disini dan
diikuti oleh pengusaha-pengusaha lainnya dari Eropa. Bidang pemerintahanpun secara
12
Tim Penguumpulan, Penelitian dan Penulisan Sejarah Perkembangan pemerintahan Kotamadya Daerah Tingkat II medan, Sejarah Perkembangan Pemerintahan Kotamadya daerah Tingkat II Medan bahan
seminar, Medan : Tanpa Penerbit, Tanpa Tahun, hlm. 66
Piolina : Banjir Di Kota Medan : Suatu Tinjauan Historis 1971-1990-An, 2009. USU Repository © 2009
33 administratif turut menyusul kemajuan akibat merambahnya kemajuan di bidang
perkebunan ini. Pada sekitar tahun 1874 sudah dibuka 22 perusahaan perkebunan asing. Akibat berkembang pesatnya perkebunan-perkebunan swasta, secara otomatis lahan
permukiman pun semakin bertambah luas yang diperuntukkan bagi pengusaha sendiri maupun tenaga-tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menjadi buruh perkebunan. Interaktif
antar bangsa ini menyebabkan semakin bertambah banyak pulalah imigran yang datang dan pergi ke Kampung Medan. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini:
Tahun Jumlah Penduduk
1823 200
1860 3.500
1905 14.250
1920 45.248
1930 76.584
1941 93.799
1950 158.950
1957 338.000
1960 465.000
1965 705.734
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Penduduk di Kampung Medan Hingga Menjadi Kota Medan dari Tahun 1823-1965
13
13
Kantor Badan Pusat Statistik kotamadya Medan, Kotamadya Medan Dalam Angka Tahun 1979, hlm. 90-91
Piolina : Banjir Di Kota Medan : Suatu Tinjauan Historis 1971-1990-An, 2009. USU Repository © 2009
34 Dari tabel di atas jelaslah bahwa perkembangan jumlah penduduk kota Medan yang
cukup drastis menyebabkan tingkat urbanisasi yang tinggi sehingga dari analisa yang didapat bahwa jumlah penduduk yang semakin meningkat dapat menimbulkan gejala-gejala
masalah kependudukan dimana pada akhirnya akan membawa masyarakat itu sendiri pada persoalan banjir yang didasari pada konsep lingkungan yang tidak seimbang antara manusia
dan alamnya.
2.2 Perkembangan Kota Medan Melalui Pertumbuhannya