Manajemen Tata Air Kota Medan

Piolina : Banjir Di Kota Medan : Suatu Tinjauan Historis 1971-1990-An, 2009. USU Repository © 2009 74

3.3 Manajemen Tata Air Kota Medan

Untuk mengurangi debit banjir Sungai Deli dan anak-anak sungainya yang melalui kota Medan banjir kiriman dan mengurangi masalah genangan akibat poor drainage di kota Medan hujan lokal dilakukan hal sebagai berikut : 1. Membangun perbaikan serta pengaturan sungai Deli dan anak-anak sungainya yang diharapkan akan mengurangi debit aliran sungai dan dapat mengamankan sungai Deli bagian hilir yang sangat berguna bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Deli hilir. Sedangkan untuk pengaturan dan perbaikan sungai Deli dan sungai Babura dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan negara yang ada sehingga program upaya pembangunan bangunan pengairan dalam rangka mitigasi banjir kota Medan tidak selesai 100 seperti yang direncanakan. 2. Membangun drainase primer dan sekunder kota medan oleh proyek MMUDP, namun ada permasalahan akibat adanya drainase tidk sesuai dengan rencana, belum menyambungnya subdrain zaman Belanda dengan drain yang baru berakibat masih terjadi banjir dan genangan di beberapa lokasi di kota Medan jika turun hujan antara lain : jalan Brigjen Katamso, Perhubungan, sekitar Stadion Teladan, jalan Krakatau, jalan Bilal, jalan Gatot Subroto, jalan Dr. Mansjoer sekitar aliran sungai Putih, jalan Kasuari, jalan Asia sekitar parti Emas, jalan Pandu, jalan Sisimangaraja-Amplas, jalan Putri Hijau, jalan Letda Sujono, jalan M. Basir, jalan Letjen Jamin Ginting, Piolina : Banjir Di Kota Medan : Suatu Tinjauan Historis 1971-1990-An, 2009. USU Repository © 2009 75 jalan Zainul Arifin, jalan Thamrin, dan lain-lain. Untuk menangani masalah genangan dan banjir pada ruas-ruas jalan ini, maka harus dilakukan penataan ulang, review dimensi drainase, menghubungkan sub-drain zaman Belanda dengan drain baru, perbaikan drain inlet sepenjang jalan protocol dan yang paling utama adanya pemeliharaan rutin dari pemerintah kota Medan, instansi pemerintah, dan tentu saja masyarakat di kota Medan untuk memelihara drainase dan lingkungannya melalui dna kapasitas building secara berkelanjutan. Jika hal ini dilakukan maka genangan ataupun banjir di kota Medan akan berkurang secara signifikan. 37

3.4 Masalah Lingkungan Kota Medan