M = ketersediaan jam kerja mesin pada jam kerja normal selama setahun jam
• Kendala Permintaan Pasar Kendala permintaan pasar dimasukkan ke dalam model untuk mengetahui
berpa jumlah produk yang herus dihasilkan agar produk dapat diserap oleh pasar. Permintaan pasar Taman SYIFA merupakan target penjualan yang
ingin dicapai oleh Taman SYIFA dalam satu tahun. Nilai ruas kanan pada fungsi kendala permintaan pasar ditentukan berdasarkan target yang ingin
dicapai oleh Taman SYIFA. Kendala permintaan pasar obat tradisional ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
21 1
j=
X
j
D
j
Dimana: D
j
= Target penjualan obat tradisional ke-j dalam setahun bungkus
4.4 Produk
Produk yang dihasilkan oleh Taman SYIFA terdiri dari lima kapsul, sembilan minuman instan, lima simplisia, dan dua produk kecantikan. Produk
yang dihasilkan oleh Taman SYIFA tersebut diberi simbol X
j
sebagai identitas dari setiap produk yang dihasilkan. Produk-produk tersebut adalah:
X
1
= Kapsul Sambiloto X
2
= Kapsul Chireta X
3
= Kapsul Androgaphis
X
4
= Kapsul Pegagan X
5
= Kapsul Umbi Dewa X
6
= Instan Jahe X
7
= Instan Kencur X
8
= Instan Kunyit X
9
= Instan Temulawak X
10
= Instan Temuputih X
11
= Instan Secang X
12
= Instan Secang Wangi X
13
= Instan Sambiloto X
14
= Instan Mengkudu
4.5 Metode Analisis Data
Data kuantitatif yang diperoleh kemudian diproses menggunakan komputer dan ditabulasikan menurut aktivitas-aktivitas dan selanjutnya dianalisis.
Seluruh data tersebut disajikan dalam bentuk tabel. Tujuan analisis data ini adalah untuk menyerderhanakan data ke dalan bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan. Analisis yang akan di lakukan dengan menggunakan LINDO meliputi:
1. Analisis Primal Analisis primal digunakan untuk mengetahui kombinasi produk terbaik
yang dapat
menghasilkan keuntungan
maksimum dengan
tetap mempertimbangkan
kendala-kendala yang
ada seperti
keterbatasan sumberdaya yang tersedia. Analisis ini dapat menunjukkan aktivitas-aktivitas
yang masuk ke dalam skema optimal dan kuantitas dari kegiatan yang bersangkutan. Kegiatan yang memiliki nilai reduced cost menunjukkan bahwa
kegiatan tersebut tidak termasuk dalam skema optimal. Untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan perusahaan sudah optimal atau belum adalah
dengan membandingkan kombinasi produksi aktual perusahaan dengan produksi optimal dari linear programming.
2. Analisis Dual Penilaian terhadap sumberdaya dilakukan dengan menggunakan analisis dual
yaitu dengan melihat nilai slacksurplus dari nilai dualnya. Dual priceshadow price
menunjukkan perubahan yang akan terjadi pada fungsi tujuan bila sumberdaya berubah sebesar satu bungkus. Nilai dual juga menunjukkan batas
harga tertinggi
maksimum dari suatu sumberdaya
yang masih
memungkinkan perusahaan untuk membeli tambahan satu unit sumberdaya. oleh karena itu, nilai dual sangat penting dalam pengambilan keputusan untuk
pembelian sumberdaya. Nilai slacksurplus = 0 dan nilai dual 0 menunjukkan bahwa sumberdaya
tersebut merupakan sumberdaya yang bersifat langka pembatas dan merupakan kendala yan membatasi fungsi tujuan. Tetapi bila slacksurplus 0
dan nilai dual = 0, maka sumberdaya tersebut merupakan sumberdaya yang berlebih dan penambahan satu bungkus sumberdaya tidak mempengaruhi
fungsi tujuan. 3. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan cara untuk menentukan parameter dalam model yang sangat kritis atau sensitif dalam menentukan suatu solusi. Analisis
ini terbagai menjadi dua bagian yaitu yang berhubungan dengan perubahan salah satu koefisien fungsi tujuan dan perubahan salah satu sisi sebelah kana.
Analisis sensitivitas nilai-nilai koefisien fungsi tujuan digunakan untuk mengetahui selang kepekaan dari koefisien fungsi tujuan yang dapat
mempertahankan kondisi optimal awal. Sedangkan analisis sensitivitas ruas sebelah kanan kendala digunakan untuk mengetahui selang kepekaan dari nilai
ruas kanan kendala yang dapat mempertahankan kondisi optimal awal. Selang kepekaan pada analisis sensitivitas ditunjukkan pada batas maksimum
dan batas minimum nilai koefisien fungsi tujuan dan nilai ruas kanan kendala pada hasil optimalisasi produksi. Batas maksimum adalah batas kenaikan
maksimum dari nilai kendala yang tidak mengubah pemecahan optimal, sedangkan batas minimum batas penurunan yang diijinkan dari nilai kendala
agar pemecahan optimal tidak berubah. Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana jawaban optimal tersebut dapat diterapkan apabila
terdapat perubahan parameter yang membentuk model. 4. Analisis Post Optimalitas
Analisis post-optimal dilakukan setelah penyelesaian optimal versi awal dicapai. Tujuan analisis ini adalah untuk mencari kesalahan dan kelemahan
dari model yang telah dibuat. Analisis post-optimal dilakukan untuk mengetahui bagaimana solusi optimal yang diperoleh jika terjadi perubahan
terhadap parameter yang membentuk model.
4.6 Asumsi-Asumsi