III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Tujuan perusahaan dalam melakukan aktivitasnya adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimum. Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melakukan kegiatan produksi yang mengasilkan kombinasi output yang optimum.
3.1.1 Produksi
Menurut Assauri 1980, istilah produksi banyak dipergunakan dalam suatu organisasi yang menghasilkan output, baik berupa barang maupun jasa.
Secara umum, produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasi masukan input. Jadi, produksi mencakup setiap proses yang
menggunakan input-input untuk menghasilkan output baik berupa barang maupun jasa dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia. Sistem produksi
adalah alat yang digunakan untuk mengubah input untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna sebagai output Buffa dan Sarin, 1996.
Infor
Informasi Umpan Balik
Gambar 1. Sistem Produksi dan Operasi Sumber : Buffa dan Sarin 1996
Input :
• Bahan
• Tenaga Kerja
• Mesin
• Energi
• Modal
• informasi
Transformasi : Proses konversi
Output : Barang atau Jasa
Menurut Ferguson 1983, fungsi produksi adalah sebuah persamaan matematis yang menunjukkan jumlah output maksimal yang dapat dihasilkan
berdasarkan suatu kelompok input yang dispesifikasi dengan mengingat teknologi yang berlaku. Dalam fungsi produksi biasanya jumlah yang diproduksi
berdasarkan pada ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan modal yang digunakan.
3.1.2 Manajemen Produksi dan Operasi
Menurut Assauri 1980, manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumberdaya-
sumberdaya baik berupa sumberdaya manusia, sumberdaya alat, sumberdaya dana dan bahan, secara efektif dan efisien untuk menciptakan atau menambah kegunaan
suatu barang atau jasa. Maka dalam istilah manajemen tercakup semua kegiatan atau aktivitas yang menghasilkan barang atau jasa.
3.1.3 Teori Optimalisasi
Optimalisasi adalah serangkaian proses untuk mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam suatu kondisi
tertentu. Dengan pendekatan normatif dapat diketahui bahwa optimalisasi mengidentifikasikan penyelesaian terbaik suatu masalah yang diarahkan pada
tujuan maksimisasi atau minimisasi melalui fungsi tujuan Nasendi dan Anwar, 1985.
Optimalisasi bertujuan memaksimumkan keuntungan atau nilai dari produk yang dihasilkan dari proses produksi dan meminimumkan biaya atau
segala pengorbanan yang diperlukan dalam proses produksi dengan memperhatikan kendala-kendala yang berada di luar jangkauan pelaku kegiatan.
Oleh karena itu, dalam upaya pencapaian tujuan tersebut kegiatan produksi selalu berusaha untuk mengalokasikan sumberdaya yang terbatas diantara berbagai
kegiatan yang saling bersaing Buffa dan Sarin, 1996. Menurut Taha 1996, tahap-tahap utama yang harus dilakukan untuk
melakukan studi tentang operation research mencakup: 1. Definisi Masalah
Tiga tahap yang harus diperhatikan dalam tahap ini adalah deskripsi tentang sasaran atau tujuan dari studi tersebut, identifikasi alternatif keputusan sistem
tersebut, dan pengenalan tentang keterbatasan, batasan dan persyaratan sistem tersebut.
2. Pengembangan Model Model yang dikembangkan harus sesuai dan mewakili sistem yang
bersangkutan, serta dapat menyatakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan batasan masalah dalam betuk variabel keputusan.
3. Pemecahan Masalah Pemecahan masalah dicapai dengan menggunakan teknik-teknik optimalisasi
yang diidentifikasikan dengan baik dan menghasilkan pemecahan yang optimal.
4. Pengujian Keabsahan Model Metode untuk menguji keabsahan suatu model adalah dengan menbandingkan
kinerjanya dengan masa lalu yang tersedia untuk sistem aktual model tersebut. 5. Implementasi Hasil Akhir
Hasil opersi diterjemahkan oleh peneliti secara terperinci serta diberikan dalam bentuk yang mudah kepada pihak yang mengatur dan mengoperasikan
sistem yang direkomendasikan tersebut.
3.1.4 Linear Programming