Identifikasi Kebutuhan Pelatihan PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA

Penyusunan rancangan pelatihan harus memperhatikan pihak-pihak yang akan terlibat dalam pelatihan peserta, penyelenggara, dan instruktur, tujuan yang akan dicapai, materi yang akan diolah, metode dan peralatan yang hendak dipakai, tempat pelaksanaan, jadwal kegiatan untuk tiap sesi ataupun secara keseluruhan. Semua itu diatur dan dirancang secara efisien, lancar, dan efektif untuk mencapai tujuan pelatihan Hardjana, 2001.

1. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan

Pertimbangan kebutuhan pelatihan sebagai proses penyusunan rancangan pelatihan, menurut Simamora 1995 dapat ditentukan dengan tiga analisis. 1. Analisis Organisasi. Merupakan analisis pemeriksanaan jenis-jenis permasalahan yang dialami organisasi dan dimana permasalahan itu berada di dalam organisasi. 2. Analisis Operasional. Merupakan proses penentuan perilaku yang disyaratkan dari pemegang jabatan dan standar kinerja yang harus dipenuhi. 3. Analisis Personalia. Analisis ini bertujuan untuk memeriksa seberapa baik individu karyawan melaksanakan pekerjaan mereka, berdasarkan perbandingan kinerja aktual terhadap standar kinerja organisasional atau suatu perbandingan kebutuhan keahlian karyawan. Gambar 2. Proses Penentuan Kebutuhan Pelatihan Noe, 2002 Analisis organisasi Analisis kerja Analisis personal Apa konteksnya? Pada pekerjaan apa? Siapa? Alasan -legislasi -kurang kemampuan dasar -kinerja rendah -teknologi baru -request konsumen -produk baru -tingginya standar kinerja -pekerjaan baru Hasil -pembelajaran yang dibutuhkan -siapa yang memberikan -frekuensi pelatihan -pelatihan vs kegiatan pilihan HR lainnya Menurut Williamson 1993, analisis kebutuhan pelatihan adalah suatu pendekatan yang sistematik untuk menentukan kebutuhan pelatihan sebenarnya yang ada di dalam organisasi. Kebutuhan pelatihan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu kebutuhan untuk perbaikan atau perubahan dalam pekerjaan yang dapat dipenuhi oleh pelatihan tertentu. Wexley dan Latham 1991 juga menjelaskan, Lima langkah kerja dari identifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan dengan analisis kerja analisis operasional: 1. Lihat deskripsi kerja job description; 2. Kenali tugas-tugas yang berkaitan, untuk perancangan program pelatihan; 3. Kenali pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang dibutuhkan dalam kinerja kerja; 4. Kembangkan serangkaian tujuan dari pelatihan; dan 5. Rancang program pelatihan. Analisis personal dilakukan secara fokus pada karyawan individual, menguraikan dengan pertanyaan “Siapa yang membutuhkan pelatihan dan apa jenisnya?”. Tahap pertama dalam analisis personal adalah analisis mengenai seberapa baik kinerja kerja karyawan, yang berkaitan dengan penilaian kinerja Wexley dan Latham, 1991. 2. Identifikasi Tujuan Pelatihan Setelah analisis kebutuhan pelatihan, selanjutnya yang harus dilakukan dalam merancang suatu pelatihan adalah mengidentifikasi sasaran pelatihan. Hardjana 2001 menjelaskan bahwa pelatihan terdiri dari serangkaian sesi yang disusun untuk mencapai tujuan keseluruhan pelatihan. Oleh karena itu, masing-masing sesi mempunyai tujuan tersendiri. Dan melalui pencapaian tujuan tiap sesi itu, tujuan keseluruhan pelatihan diharapkan tercapai. Menurut Siagian 2005, manfaatnya diketahui sasaran pelatihan adalah sebagai tolak ukur untuk menentukan berhasil tidaknya program pelatihan dan bahan pertimbangan dalam menentukan metode pelatihan yang digunakan.

3. Desain Program Pelatihan