Masalah yang paling penting untuk ditanggulangi bagi penduduk Kecamatan Berastagi adalah berkaitan dengan pemasaran hasil-hasil produksi pertanian. Bagi
petani di Kecamatan Berastagi, jaminan harga jual yang layak dalam perbandingannya dengan biaya produksi yang dikeluarkan sangatlah diharapkan.
Sebab seringkali terjadi hasil-hasil pertanian tidak lagi dipanen dan dibiarkan membusuk di lahannya, karena harga jual yang sangat rendah, sedangkan pada sisi
lain harga input pertanian berupa pupuk dan obat-obatan kimia senantiasa semakin tinggi. Bahkan akhir-akhir ini para petani sangat dirugikan dengan beredarnya pupuk
palsu.
4. 2. Karakteristik Responden Penelitian
Variasi karakteristik responden memiliki korelasi terhadap beragam aspek yang terkait dengan pemilu, diantaranya prilaku dalam pemilu, tingkat partisipasi,
referensi pilihan, dan penilaian terhadap partai politik, birokrasi, lembaga perwakilan, dan stake holder pemilu lainnya. Data penelitian ini bersumber dari 81 orang
responden yang tersebar di desa Kelurahan Gundalaing I 27 orang atau 33,3 dan desa Sempa Jaya 24 orang atau 29,7 dari Kecamatan Berastagi 51 orang atau
63,0 dan Kelurahan Padang Mas 27 orang 33,3 dan desa Kandibata 3 orang atau 3,7 dari wilayah Kecamatan Kabanjahe 30 orang atau 37,0 .
Berdasarkan jenis kelamin, maka responden penelitian ini terdiri dari 41 orang laki-laki 50,6 persen dan 40 orang 49,4 responden perempuan, dimana
sebagian besar yaitu 73 orang 90,1 persen yang berstatus telah menikah dan masih
Universitas Sumatera Utara
memiliki pasangan, dan terdapat 8 orang 9,9 responden yang tidakbelum kawin atau melajang.
Tabel 4. Sebaran Responden berdasarkan DesaKelurahan dan Kecamatan
Wilayah Sampel Frequen
cy Percent
Kecamatan Berastagi: 1. Kelurahan Gundaling I
27 33,3
2. Sempa Jaya 24
29,7
Kecamatan Kabanjahe: 1. Padang Emas
27 33,3
2. Kandibata 3
3,7 Total
81 100.0
Sumber: Diolah dari Kuesioner Penelitian, 2008
Karakteristik lain yang digambarkan dari data penelitian ini dapat dilihat dari kelompok usianya, dimna yang paling banyak adalah pada golongan usia muda yaitu
45 orang 55,6 dan kelompok usia 41 – 60 tahun 32 orang atau 39,5 .
Tabel 5. Karakteritik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Status Kawin,dan Agama yang dianut
Karakteristik Responden F
Jenis Kelamin :
Laki-laki 41
50.6 Perempuan
40 49.4
Kelompok Usia: 21 – 40 tahun
45 55.6
41 – 60 tahun 32
39.5 60 tahun
4 4.9
Status Kawin: Kawin
73 90.1
TidakBelum Kawin 8
9.9
Agama yag dianut: Islam
38 46.9
Protestan 27
33.3 Katolik
9 11.1
Budha 7
8.6 Sumber: Diolah dari Kuesioner Penelitian, 2008
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan agama yang dianut, maka responden terdiri atas 38 orang 46,9 persen yang menganut agama Islam dimana paling banyak 32 orang tinggal berasal
dari Kecamatan Berastagi , 27 orang 33,3,7 beragama Kristen Protestan dimana tersebar merata di Kecamatan Berastagi 13 orang dan Kecamatan Kabanjahe 14
orang, 9 orang 11,1 Katolik yaitu paling banyak di Kecamtan Berasatagi 6 orang, dan 7 orang 8,6 menganut agama Budha yang semuanya berasal dari
penduduk Kecamatan Kabanjahe. Selain itu, karakteristik responden dapat pula kita telusuri dari status
perkawinannya dan posisinya dalam rumah tangga. Status responden dalam keluarga terdiri atas 35 orang 43,2 kepala keluarga, 34 orang 42,0 ibu rumah tangga,
8 orang 9,9 berstatus anak, dan 4 orang 4,9 yang tinggal bersama kerabat yang memiliki rumah yang ditinggali responden.
Keanekaragaman sosial budaya Sumatera Utara terlihat dari beragamnya latar suku penduduknya, hal ini tergambar pula dari analisis unit suku ethnic unit
analysis studi ini. Berdasarkan latar belakang etnik responden yang terpilih dalam penelitian memperlihatkan ragam yang didominasi etnik tempatan yaitu suku Karo
36 orang atau 44,4 , dan selanjutnya suku pendatang yaitu Jawa 16 orang 19,8 , etnik Tionghoa 7 orang, Minang 6 orang, Mandaling dan Simalungun masing-
masing berjumlah 5 orang, Batak Toba sejumlah 4 orang, serta lainnya Melayu dan India masing-masing 1 orang.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Suku Bangsa Responden
Etnis F
Karo 36
44.4 Toba
4 4.9
Mandailing 5
6.2 Simalungun
5 6.2
Jawa 16
19.8 Cina
7 8.6
Minang 6
7.4 Keturunan India
1 1.2
Melayu 1
1.2 Total
81 100.0
Sumber: Diolah dari Kuesioner Penelitian, 2008
Lama bermukim penduduk merupakan variabel lain untuk menelusuri integritas individual terhadap lingkungan sosial, yang tergambar dalam simbol status
sosial dan gaya hidup life style. Mobilitas sosial dapat mempengaruhi keterbukaan sosial sebagai pengaruh aktivitas berpergian keluar dari desa atau lingkungan sosial
yang selama ini merupakan tempat tinggal para responden dengan komunitas asli lainnya untuk keperluan interaksi sosial, kegiatan ekonomi, maupun beragam
aktivitas aktualisasi diri para responden. Berdasarkan lama bermukim di tempat tinggalnya ternyata 74,1 60 orang responden sudah lebih dari 10 tahun berdiam
sebagai penduduk Kabupaten Karo, namun terdapat pula 8 orang responden yang tergolong baru tinggal yaitu 0 – 4 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Komposisi Responden Berdasarkan Lama Tinggal di Lokasi Penelitian
Lama Tinggal Frequency
Percent 1-2 tahun
3 3.7
3-4 tahun 5
6.2 5-6 tahun
5 6.2
7-8 tahun 3
3.7 9-10 tahun
5 6.2
Diatas 10 tahun 60
74.1 Total
81 100.0
Sumber: Diolah dari Kuesioner Penelitian, 2008
Dari segi jenjang pendidikan yang telah dikecap oleh responden menunjukkan yang terbanyak berpendidikan menengah atas yaitu 54 orang 66,66. Selain itu,
terdapat pula responden yang telah berpendidikan tinggi yang sudah menamatkan pendidikannya dari Perguruan TinggiUniversitas yaitu 12 orang 8,23. Meskipun
demikian ternyata masih ada responden yang tidak menamatkan pendidikannya SD 1 orang 2,3 bahkan tidak pernah sekolah 4 orang 4,93 yaitu para responden
yang telah berusia lanjut dan kehidupan ekonominya memprihatinkan di masa mudanya. Konsekuensi dari pendidikan yang dikecap responden berhubungan dengan
kemampuan bacanya yang akan mempengaruhi kemampuannya dalam memahami pesan-pesan tertulis yang dikomunikasikan partai politik menjelang pemilu. Dalam
konteks ini, sebanyak 80 orang responden mengakui mampu membaca huruh dan angka, hanya 1 orang yang tidak melek huruf. Selengkapnya paparan pendidikan
responden digambarkan dalam tabel 8. berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Komposisi Tingkat Pendidikan Responden Berdasarkan Kecamatan
Jenjang Pendididikan Kecamatan
F Berastagi
Kaban Jahe Tidak pernah sekolah
3 1
4 4.9
Tidak tamat SD 1
1 1.2
Tamat SD 7
1 8
9.9 Tamat SLTP
10 4
14 17.3
Tamat SLTA 23
17 40
49.4 Tamat
AkademiDip;oma 4
3 7
8.6 Tamat S-1 atau lebih
tinggi 4
1 5
6.2 Tidak Menjawab
1 1
2 2.5
81 100.0
Sumber: Diolah dari Kuesioner Penelitian, 2008
Selain itu, masih banyaknya responden yang berpendidikan rendah yaitu 22 orang 27,16 mengharuskan diperlukannya metode yang paling tepat untuk
mensosialisasikan perubahan sistem pemilu dan konsekuensinya terhadap beragam pengetahuan yang harus dimengerti oleh pemilih dengan pendidikan rendah tersebut
agar tepat dalam memberikan pilihan suaranya kepada partai politik, calon legislatif dan DPD pada pemilu 2004. Masalah ini dapat menjadi catatan bagi berbagai pihak,
karena pada saat dilakukan wawancara kepada responden, pewawancara menemui kesulitan untuk menjelaskan berbagai pertanyaan, dimana tanggapan yang diberikan
oleh responden sangat curiga dan apatis. Dari 81 orang responden yang bersedia menjawab pertanyaan apakah
memiliki pekerjaan sebagai sumber penghasilan, ternyata sebagian besar responden 69 orang atau 85,2 telah memiliki pekerjaan diantaranya terdapat 2 orang yang
Universitas Sumatera Utara
telah pensiun dari PNS dan purnawirawan TNI. Sedangkan 10 orang responden 12, 4 menyatakan tidak bekerja atau belum memiliki pekerjaan. Ketika dimintakan
untuk menyebutkan jenis pekerjaannya ternyata tidak seluruhnya responden menyebutkannya, dimana dijumpai 75 orang 92,59 responden yang bersedia
mengajukan tipe pekerjaan yang menjadi sumber mata pencahariannya. Sebagian besar responden yang tidak menyebutkan jenis pekerjaan ini terutama yang berstatus
ibu rumah tangga, termasuk responden yang telah lanjut usia dan sedang dalam masa pengangguran, atau ada responden yang masih sekolah. Selengkapnya tipe pekerjaan
responden dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 9. Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Frequency Percent
Tidak Ada 6
7.4 Karyawan
2 2.5
Karyawan Toko 1
1.2 Pedagang
10 12.3
Pemilik Toko 2
2.5 Penjahit
2 2.5
Pensiunan PNS 1
1.2 Petani
12 14.8
PNS 2
2.5 PNS guru SMP
3 3.7
Securiti 1
1.2 Warung Kopi
1 1.2
Wiraswasta 38
46.9 Total
81 100.0
Sumber: Diolah dari Kuesioner Penelitian, 2008
Jenis sumber mata pencaharian memiliki hubungan dengan tingkat pendapatan. Berdasarkan paparan tersebut, ternyata sebagian besar responden yaitu
Universitas Sumatera Utara
42 orang 51,85 memilik penghasilan dibawah Rp 1 juta, 19 orang 23,45 memiliki penghasilan sedang yaitu Rp. 1.000.001 -Rp. 1. 500.000,- . Sedangkan
lainnya termasuk berpenghasilan tinggi yaitu diatas Rp. 1.500.000,- yang berjumlah 14 orang 17,3 , dan tidak memiliki pengghasilan sama sekali karena masih
sekolah dan tanggungan dari anak-anaknya.
Tabel 10. Komposisi Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan Perbulan
Kelompok Penghasilan Frequency
Percent
Dibawah Rp. 500.000,- 7
8.6 Rp. 500.000 - Rp. 700.000
16 19.8
Rp. 700.001 - Rp. 1.000.000 19
23.5 Rp. 1.000.001 - Rp. 1.200.000
8 9.9
Rp. 1.200.001 - Rp. 1.500.000 11
13.6 Diatas Rp. 1.500.000
14 17.3
Total 75
92.6 Tidak ada pendapatan
6 7.4
Total 81
100.0
Sumber: Diolah dari Kuesioner Penelitian, 2008
4. 3. Kepemilikan Dan Akses Responden Terhadap Media Komunikasi