5. Fungsi Partai Politik Komunikasi Politik Dan Preperensi Partai Politik Dalam Pemilu Tahun 2004: Studi Di Kabupaten Karo

yang aktif dalam masyarakat, yaitu mereka yang memusatkan perhatiannya pada menguasai kekuasaan pemerintahan dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat, dengan beberapa kelompok lain yang mempunyai pandangan berbeda-beda. Dengan demikian partai politik merupakan perantara besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi dan yang mengkaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat politik yang lebih luas. Pengertian partai politik dapat pula mengggambarkan basis sosiologis suatu partai yaitu ideologi dan kepentingan yang diarahkan pada usaha-usaha untuk memperoleh kekuasaan, seperti pandangan Mark Hagopian dalam Amal, 1988 yang merumuskan partai politik sebagai suatu organisasi yang dibentuk untuk mempengaruhi bentuk dan karakter kebijaksaan publik dalam kerangka prinsip- prinsip dan kepentingan ideologis tertentu melalui praktek-praktek kekuasaan secara langsung atau partisipasi rakyat dalam pemilihan.

2. 5. Fungsi Partai Politik

Pada dasarnya fungsi partai politik berbentuk representasi perwakilan, konversi dan agregasi, integrasi partisipasi, sosialisasi, mobilisasi, persuasi, represi, rekrutmen, dan pemilihan pemimpin, pertimbangan-pertimbangan dan perumusan kebijaksanaan, serta kontrol terhadap pemerintah. Representasi merupakan ekspresi dan artikulasi kepentingan di dalam dan melalui partai. Fungsi representasi ini Universitas Sumatera Utara menggambarkan partai sebagai sarana atau institusi yang dapat mengekspresikan kepentingan-kepentingan secara langsung dari kelompok, kelas, dan golongan masyarakat tertentu yang merupakan basis pendukungnya. Tapi yang paling kerap dilakukan oleh partai di Indonesia sekarang ini partai berperan sebagai perantara brokerage yang terjadi karena adanya beda kepentingan dan pendapat dicapai secara kompromi. Konversi dan agregasi merupakan varian dari fungsi representasi dan perantara. Konversi dan agregasi diartikan manakala partai dapat melakukan transformasi dari bahan-bahan mentah politik berupa kepentingan dan tuntutan menjadi kebijaksanaan dan keputusan. Sosialisasi adalah proses, dimana kumpulan norma-norma, nilai-nilai, pandangan, ideologi dari partai dan sistem politik ditansmisikan ditularkan kepada orang-orang yang lebih muda. Mobilisasi adalah variasi ekstrem dari sosialisasi, yaitu partai berusaha memasukkan secara cepat sejumlah besar orang yang sebelumnya berada diluar sistem, termasuk yang apatis, terasing, tidak tahu-menahu, tidak tertarik, takut, ke dalam sistem untuk mengamankan kepentingan dan dukungan massa. Partisipasi terletak diantara sosialisasi dan mobilisasi yang berarti partai terbuka untuk semua pihak sebagai medium ekspresi kepentingan dan partisipasi untuk memilih pemimpin, menetapkan kebijaksanaan dan sikap. Keberhasilan sosialisasi merupakan paskakondisi partisipasi. Universitas Sumatera Utara Persuasi merupakan kegiatan partai yang dikaitkan dengan pembangunan dan pengajuan usul-usul kebijaksanaan agar memperoleh dukungan seluas mungkin bagai kegiatan-kegiatan tersebut. Semua media komunikasi bebas untuk digunakan oleh semua partai dengan tujuan dapat mengajukan pendapat secara bebas pula. Represi merupakan kebalikan dari persuasi, dimana partai melalui pemerintah atau secara langsung mengenakan sanksi kepada anggota atau bukan, mengendalikan asosiasi dan partai lain, membentuk pikiran dan loyalitas anggota dengan cara tidak mengijinkan adanya oposisi, dan menghukum pihak oposisi dan pembangkang. Partai yang cenderung melakukan mobilisasi biasanya berkaitan dengan tindakan represi ini. Rekrutmen pengertian luas bukan hanya pendaftaran, seleksi dan penetapan anggota partai termasuk juga latihan training dan persiapan untuk kepemimpinan yang terbuka untuk masyarakat untuk menduduki posisi dalam partai, legislatif dan pemerintahan. Fungsi partai lain adalah membuat pertimbangan untuk berbagai perumusan kebijaksanaan yang dilakukan melalui berbagai kesempatan yang melibatkan partai politik secara langsung ataupun tidak sehubungan dengan kepentingan dan tuntutan dari masyarakat, anggota partai maupun partai lainnya. Selain itu, fungsi kontrol merupakan ukuran sikap partai tersebut manakala merupakan kekuatan politik terbesar atau bukan yang membangun pemerintahan dan struktur legislatif. Tetapi bagaimanapun komposisinya dalam pemerintahan dan legislative, seharusnyalah partai melakukan kontrol terhadap aktivitas pemerintah yang dilakukan setiap waktu, Universitas Sumatera Utara yang akhirnya menunjukkan dukungannya terhadap pemilihan pemimpin pemerintahan dan legislative. Selanjutnya, Miriam Budiarjo 1998 menyatakan bahwa untuk negara demokratis, bahwa salah satu fungsi partai politik adalah sebagai sarana komunikasi politik.

2. 6. Komunikasi Politik