4.7 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan dan informasi yang diperoleh di pabrik, maslah diindentifikasi untuk selanjutnya ditemukan solusinya.
4.8 Pengumpulan dan Pengolahan data
Metode yang digunakan dalam memperoleh data primer tersebut adalah dengan melakukan wawancara dan kegiatan tanya jawab dengan operator,
supervisor dan mekanik secara langsung di lapangan tanpa menggunakan alat tulis untuk mencatat data-data yang diperlukan.
Metode pengumpulan data sekunder dilakukan dengan melihat dan mencatat dokumen yang ada di perusahaan. Adapun dokumen yang digunakan
adalah dokumen historis permintaan, persediaan bahan baku dan lead time. Kemudian, data yang diperoleh dari dokumen perusahaan berupa data historis
pemintaan dan lead time dianalis kecukupan dan keseragamannya. Setelah data
yan diperleh cukup dan seragam, maka kemudian diuji distribusi datanya.
4.9 Simulasi
Adapun beberapa tahapan dalam menggunakan teknik simulasi adalah sebagai berikut:
1. Formulasi Masalah Penentuan masalah utama yang akan dipecahkan dengan menggunakan teknik
simulasi serta tujuan simulasi yang ingin dicapai.
Universitas Sumatera Utara
2. Membangun Model Diawali dengan membentuk causal loop untuk menentukan hubungan antar
komponen dengan menggunakan software powersim studio. Setelah itu, pembuatan main model simulasi yang mencakup kegiatan pembelian bahan
baku, penggunaan bahan baku, penentuan persediaan bahan baku, sistem produksi dari bahan baku bijih palstik menjadi produk kantong palstik. Namun,
sebelum membuat main model, terlebih dahulu dibuat sub model tiap bagian untuk mempermudah penyusunan main model nantinya.
3. Menerjemahkan Model dan Formulasi Pada tahap ini, dilakukan penerjemahan model dengan cara mendefinisikan
komponen yang digunakan dengan menggunakan software Powesim Studio . Mendefinisikan komponen dilakukan dengan kuantifikasi yaitu melakukan
double click pada komponen dan menginput formulasi untuk komponen rate dan auxiliary, sedangkan untuk komponen level dan constant yang diinput
adalah nilai. Setelah selesai mendefinisikan komponen maka tanda tanya akan hilang dan komponen akan menjadi terdefinisi dan dapat digunakan untuk
simulasi dinamis. 4. Verifikasi
Verifikasi dilakukan untuk mengetahui apakah program simulasi dinamis yang dibuat berjalan sesuai dengan maksud yang diharapkan.
5. Validasi Validasi model dilakukan dengan mengecek akurasi hasil program simulasi dan
worksheet aplikasi simulasi yang lolos verifikasi. Validasi model simulasi
Universitas Sumatera Utara
melalui penggunaan program simulasi dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi sebagai hasil operasi sistem maya dengan hasil operasi sistem ril. .
Agar hasil simulasi yang diperoleh dapat merepresentasikan keadaan aktual maka dilakukan replikasi terhadapat hasil simulasi.
6. Perencanaan Taktis dan Strategis Pada tahap ini, dilakukan penerapan kebijakan tertentu yakni melakukan
penyetelan terhadap model. penyetelan terhadap model dilakukan dengan memberikan perlakuan-perlakuan atau kondisi-kondisi eksperimen pada model
untuk melihat sensitivitas model yang dibangun. 7. Eksperimen
Pada tahap ini, dilakukan eksekusi model simulasi dengan kondisi eksperimen yang telah ditentukan untuk memperoleh nilai output eksperimen.
4.10 Hasil dan Pembahasan