Pengujian Realibilitas Instrumen Analisis Korelasi

Alpha α = 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaaan yang tidak valid ada 2 dua butir pertanyaan pada variabel prestasi kerja.

4.3.2 Pengujian Realibilitas Instrumen

Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji realibilitas keandalan instrumen. Realibilitas instrumen digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Uji realibilitas dapat dilakukan bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji realibilitas dilakukan pada masing-masing variabel sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel. Realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,60. Hasil pengujian validitas realibilitas instrumen ditunjukkan pada tabel 26 berikut ini: Tabel 26. Uji Realibilitas Instrumen Variabel Kompetensi Pustakawan X Reliability Statistics ,835 14 Cronbachs Alpha N of Items Sumber : Hasil Perhitungan PASW versi 18.0 Dari tabel 26 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha dari setiap instrumen variabel pada penelitian memiliki nilai 0,60. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap instrumen variabel kompetensi pustakawan adalah reliabel. Tabel 27. Uji Realibilitas Instrumen Variabel Prestasi Kerja Y Reliability Statistics ,828 11 Cronbachs Alpha N of Items Sumber : Hasil Perhitungan PASW versi 18.0 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 27 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha dari setiap instrumen variabel pada penelitian memiliki nilai 0,60. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap instrumen variabel prestasi kerja adalah reliabel.

4.3.3 Analisis Korelasi

Untuk mengetahui bagaimana hubungan atau korelasi antara Kompetensi Pustakawan dengan Prestasi Kerja pada BPAD Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat dari perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Sebelum dilakukan perhitungan menggunakan rumus korelasi, maka terlebih dahulu dilakukan pembobotan atas jawaban responden yang dapat dilihat pada lampiran. Pembobotan dilakukan dengan Skala Likert. Berdasarkan nilai variabel X dan Y lampiran, dapat diketahui nilai korelasi dari variabel X dan Y dengan rumus korelasi sebagai berikut : n ∑xy - ∑x∑y r xy = [n ∑x 2 _ ∑x 2 ] [{n ∑y 2 – y 2 ] 33.26.812 – 944 934 r xy = [33.27356 – 944 2 ][33.26472 – 934 2 ] 884796 - 881696 r xy = [902748 – 891136][873576 – 872356 3100 r xy = 11612 x 1220 3100 r xy = 14166640 3100 r xy = 3764 r xy = 0, 82 Dari hasil perhitungan Korelasi Product Moment di atas di peroleh koefisien korelasi atau r hitung sebesar 0,82. Perhitungan hasil korelasi yang mendekati +1, ini artinya bahwa antara variabel Kompetensi Pustakawan X dengan variabel Prestasi Universitas Sumatera Utara Kerja Y pada BPAD Provinsi Sumatera Utara memiliki hubungan yang kuat sekali dengan nilai korelasi 0,82. Berdasarkan perhitungan hasil korelasi dengan nilai 0,82, ini artinya bahwa setiap kenaikan skor atau nilai 0,82 pada variabel X akan diikuti dengan kenaikan skor atau nilai 0,82 pada variabel Y. Sebaliknya, jika variabel X mengalami penurunan nilai sebesar 0,82 maka akan diikuti juga dengan penurunan nilai 0,82 pada variabel Y.

4.3.4 Pengujian Hipotesis