Keputusan Pengembangan Perencanaan Tindakan

itu lingkungan sekolah berada di dekat daerah penambangan bahan baku semen Tiga Roda yaitu PT.Indocement Tunggal Prakarsa. Setelah didiskusikan dengan guru yang bersangkutan, maka diputuskan konsep yang dianggap perlu dikembangkan yaitu konsep pencemaran lingkungan. Konsep pencemaran lingkungan diambil karena melihat kondisi lingkungan yang berada di daerah penambangan bahan baku semen yang mengalami berbagai pencemaran baik tanah, udara dan air tidak diiringi oleh kepedulian para siswa terhadap masalah tersebut. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya perhatian dari para siswa terhadap masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di daerah sekitar tempat tinggalnya, bahkan siswa terlihat tidak peduli terhadap masalah pencemaran yang terjadi dengan seolah-olah tidak ada sesuatu yang terjadi. Selanjutnya peneliti berdiskusi dengan guru mata pelajaran dalam pembuatan RPP yang disusun berdasarkan kurikulum 2006 KTSP. Konsep yang diajarkan pada siklus I terdiri dari sub konsep Penebangan Hutan pada pertemuan pertama dan pencemaran udara pada pertemuan kedua. Konsep-konsep ini disampaikan dengan bantuan LKS, dimana LKS dikerjakan secara berkelompok. Kelompok pada siklus I dibentuk dengan cara pembagian secara acak tanpa memperhatikan kemampuan dari setiap individu, dengan harapan kelompok yang terbentuk dapat bekerja sama dengan baik tanpa adanya saling mengandalkan.

b. Tindakan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung 52 , dapat diketahui bahwa pembagian kelompok dilakukan secara acak dan merata, setiap kelompok terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan tanpa melihat kemampuan siswa. Setiap kelompok meletakan nama kelompok di atas meja kelompok. Beberapa siswa tidak mau berkumpul dengan kelompok yang sudah ditetapkan oleh guru. Siswa tersebut hanya menginginkan satu kelompok dengan teman yang mereka kehendaki, selain itu masih banyak siswa yang bercanda pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa belum mengetahui model 52 Lampiran pembelajaran CTL dan belum pernah mengalami pembelajaran dengan model tersebut. Siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran CTL sehingga saat pertama kali pembelajaran berlangsung suasana belajar pun masih terlihat rancu. Pelaksanaan model pembelajaran CTL dengan menggunakan LKS diterapkan pada pertemuan pertama di siklus I. Siswa kurang kondusif dan masih malas-malasan dalam mengerjakan LKS. Proses berpikir besama dalam mengerjakan LKS masih kurang maksimal, hanya beberapa siswa yang mendominasi dalam kelompok. Dalam pertemuan ini, tanggung jawab individu masih kurang. Selain itu, terjadi kesalahan dalam mengerjakan LKS dikarenakan siswa tidak memperhatikan petunjuk yang guru sampaikan. Penguatan materi diberikan saat siswa bertanya tentang konsep yang belum dipahami. Kemudian guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan tentang konsep-konsep yang perlu dihapal. Beberapa siswa yang aktif, membuat catatan tentang konsep-konsep yang paling penting dan siswa lainnya tidak memperhatikan kesimpulan apalagi mencatat.

c. Hasil Pengamatan 1 Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian tes kemampuan awal pretest siswa diperoleh nilai terendah 15 dari range 1 sampai 100 dan nilai tertinggi 70 dengan rata-rata kelas sebesar 42,56 dan simpangan baku sebesar 13,08. Pada tes kemampuan akhir siklus I diperoleh peningkatan dengan nilai terendah siswa yaitu 60 dan nilai tertinggi sebesar 85. Rata-rata kelas mencapai 74,92 dengan simpangan baku sebesar 6,32. Data peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dapat ketahui dari hasil belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan CTL pada aspek kognitif adalah berupa tes obyektif multiple choice pilihan ganda diperoleh hasil-hasil sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii-H

0 16 239

Penerapan Ctl Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Smp/Mts Kelas Vii Pada Konsep Pencemaran Lingkungan (Penelitian Tindakan Kelas Di Mts Al Khairiyah Tajur Citeureup)

1 14 154

Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas Xi Ips Di Sma An-Najah Rumpin-Bogor

0 5 422

Penggunaan Media Pembelajaran “Multimedia Presentasi” Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Atom Karbon Dan Senyawa Hidrokarbon (Penelitian Tindakan Kelas Di Sma Negeri 1 Jasinga)

1 7 311

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii Di Smp Giri Taruna

0 6 14

Penerapan Metode Mind Map Untuk Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 17 177

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMP Negeri 142 Jakarta.

0 4 239

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Simulasi Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas Vii Di Mts Hidayatul Umam

2 21 129