BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Hasil Pengamatan 1. Siklus I
a. Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus I diawali dengan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan rancangan pembelajaran yang akan diterapkan
pada penelitian ini. Persiapan tersebut meliputi pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan pendekatan pembelajaran CTL.
Pendekatan pembelajaran kontektual dipilih dikarenakan dapat mengaitkan lingkungan dan pemahaman siswa. Penerapan pembelajaran kontekstual ini
diharapkan dapat mendorong minat, motivasi, dan keaktifan siswa dalam proses KBM, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal.
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran
kontekstual mengutamakan pada pengetahuan dan pengalaman atau dunia nyata real world learning, berfikir tingkat tinggi, berpusat pada siswa, siswa aktif,
kritis, kreatif, memecahkan masalah, siswa belajar menyenangkan, mengasyikan, tidak membosankan, dan menggunakan berbagai sumber belajar.
51
Hasil observasi yang peneliti lakukan terhadap sekolah menunjukan bahwa kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pagi hari, ruang kelas cukup sehingga
tidak ada siswa yang masuk siang hari, sekolah berada di daerah pedesaan dan dekat dengan pemukiman penduduk, sarana prasarana sekolah masih belum
lengkap, kebanyakan siswa yang belajar di sekolah ini adalah masyarakat sekitar sekolah, KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran IPA yaitu sebesar 70. Selain
51
Lukman Hakim, Perencanaan Pembelajaran,Bandung:CV Wacana Prima,2011,hal .57
itu lingkungan sekolah berada di dekat daerah penambangan bahan baku semen Tiga Roda yaitu PT.Indocement Tunggal Prakarsa.
Setelah didiskusikan dengan guru yang bersangkutan, maka diputuskan konsep yang dianggap perlu dikembangkan yaitu konsep pencemaran lingkungan.
Konsep pencemaran lingkungan diambil karena melihat kondisi lingkungan yang berada di daerah penambangan bahan baku semen yang mengalami berbagai
pencemaran baik tanah, udara dan air tidak diiringi oleh kepedulian para siswa terhadap masalah tersebut. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya perhatian dari
para siswa terhadap masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di daerah sekitar tempat tinggalnya, bahkan siswa terlihat tidak peduli terhadap masalah
pencemaran yang terjadi dengan seolah-olah tidak ada sesuatu yang terjadi. Selanjutnya peneliti berdiskusi dengan guru mata pelajaran dalam pembuatan RPP
yang disusun berdasarkan kurikulum 2006 KTSP. Konsep yang diajarkan pada siklus I terdiri dari sub konsep Penebangan
Hutan pada pertemuan pertama dan pencemaran udara pada pertemuan kedua. Konsep-konsep ini disampaikan dengan bantuan LKS, dimana LKS dikerjakan
secara berkelompok. Kelompok pada siklus I dibentuk dengan cara pembagian secara acak tanpa memperhatikan kemampuan dari setiap individu, dengan
harapan kelompok yang terbentuk dapat bekerja sama dengan baik tanpa adanya saling mengandalkan.
b. Tindakan