81
dilakukan HIK untuk lebih mempererat hubungan antar HIK dengan media massa.
d. Membangun dan memelihara kontak dengan media massa. Bagi corporate
communications HIK berkomunikasi dengan media massa bukan hanya melalui forum resmi seperti konferensi pers atau wawancara saja, namun
juga dapat melalui kontak pribadi seperti SMS, BBM dan Email. Hal tersebut akan memudahkan HIK dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan pihak
media massa tanpa harus melalui prosedur birokrasi yang panjang dan memakan waktu yang lama.
Media Nama
No. TlpHp Email
Republika Irwan Kelana
08129962348 ikelanayahoo.co.id
Infobank Karnoto
Muhammad 08161619823
karnotomuhammadyahoo.com darto.infobankgmail.com
2. Mengembangkan Strategi
Strategi yang telah dimiliki HIK juga mesti terus dikembangkan jika tujuan dari media relations tersebut ingin terlaksana dengan baik, hal yang HIK lakukan
adalah sebagai berikut:
82
a. Mengembangkan materi PR untuk media massa. HIK selalu berprinsip
memberikan berita dan informasi terbaik agar tidak ada simpang siur di media, informasi terbaik bukan hanya berisikan berita-berita baik nan positif
bagi HIK, namun jika memang terjadi hal-hal buruk terkait perusahaan dan dirasa itu layak untuk dipublikasikan di media maka tanpa ragu HIK
memberikannya pada media. Hal ini terlihat dari ungkapan Bapak Abdul Muid Badrun:
“Materi pemberitaan kita modelnya pertama kita bikin skrip dulu lalu kita edit bahasa kita screening prosses dan jika pemberitaan
itu menyangkut HIK maka harus ada keputusan dari direksi apakah berita ini layak publish atau tidak. Kita tidak ingin berita itu hanya
bersifat common sense ”.
5
Dalam menjalankan prinsip GCG Good Corporate Governance memang
mesti ada transparansi yang dilakukan perusahaan demi mendapatkan kepercayaan serta simpati publik. Untuk mendapatkan berita dan informasi
terbaik, HIK melewati beberapa tahap, antara lain: tahap pertama yaitu tahap pembuatan skrip, lalu tahap kedua proses screening atau editing,
tahap ketiga permohonan approve dari dewan direksi menyangkut layak
atau tidaknya pemberitaan ini dipublikasi di media, tahap keempat tahap re-
writing yaitu menulis kembali berita yang telah di-approve oleh direksi, dalam tahap ini dilakukan pembuangan berita yang dirasa tidak peting bagi
publik, dan tahap terakhir adalah publikasi di media massa.
5
Wawancara Pribadi dengan Bapak. Abdul Muid Badrun corporate secretary HIK pada Kamis 27 Februari 2014, pkl: 09.30.
83
b. Menggunakan media yang relevan untuk menyampaikan pesan pada publik.
HIK memilih media cetak sebagai corong penyampaian informasi perusahaan pada publik, HIK yakin media cetak khususnya koran dan
majalah merupakan sumber informasi yang memiliki kredibilitas tertinggi dibandingkan media lainnya. Yosal Iriantara mengungkapkan ukuran sukses
tidaknya sebuah pemberitaan humas organisasi bukanlah ketika berita itu dimuat dalam media yang prestisius, lebih penting dari itu apakah berita
tersebut berpotensi untuk tepat pada khalayak sasaran organisasi atau tidak.
6
Sebelum memilah memilih media HIK terlebih dahulu menentukan publik manakah yang akan dijangkau, barulah mereka memilih media yang tepat.
Harian Republika dipilih karena Republika merupakan koran yang memiliki ruh Islami di Indonesia, sudah pasti pembacanya pun umat Muslim yang juga
menjadi khalayak sasaran HIK sebagai lembaga perbankan syariah. Adapun dari sisi perbankannya HIK merangkul Majalah Infobank dan situs web
www.infobank.news sebagai media publikasi. Alasannya adalah Majalah
Infobank merupakan barometer terbesar bagi dunia perbankan Indonesia. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Bapak Abdul Muid sebagai berikut:
“Sejauh ini kita kan bank syariah yah, maka kita sering berhubungan dengan media cetak Republika, karena Republika kan
Koran bernuansa, bervisi, berwawasan dan ruhnya Islam tentunya pembacanya Muslim, lulusan pesantren, perguruan tinggi Islam jadi
segmen kami tepat sekali beriklan di Republika. Kalo majalah kita ke Infobank, memilih Infobank karena majalah terbesar rujukan
6
Yosal Iriantara, Media Relations: Konsep, Pendekatan, dan Praktik, Simbiosa Rekatama Media, Bandung: 2011, hal. 81.