Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Trusworthiness Studi

4. Catatan lapangan Pencatatan kejadian-kejadian pada setiap pertemuan yang dilakukan oleh peneliti dan observer.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Trusworthiness Studi

Sebelum instrumen pengumpulan data tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang berada di luar subjek yang sudah ditetapkan. Uji coba tersebut dimaksudkan untuk memenuhi syarat validitas dan reliabilitas instrumen. Dalam pengujian validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda peneliti menggunakan software ANATES versi 4.0.7 3 Maret 04 yang dikembangkan oleh Drs. Karno To, M.Pd dan Yudi Wibisono, ST. 1. Pengujian Validitas Instrumen Validitas berasal dari kata validity, dapat berarti keabsahan. Suatu alat ukur dikatakan valid atau mempunyai nilai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut memang dapat mengukur apa yang hendak diukur. 51 Untuk mengetahui validitas dari butir soal peneliti menggunakan program ANATES lampiran 13. Untuk siklus I dari 14 soal uraian yang diujicobakan, sebanyak 9 soal valid. Sedangkan untuk siklus II dari 14 soal uraian yang diujicobakan, sebanyak 7 soal valid. 2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti kemantapan suatu alat ukur. Artinya, jika suatu alat ukur digunakan untuk melakukan pengukuran secara berulang kali maka alat tersebut tetap memberikan hasil yang sama. 52 Untuk mengetahui reliabilitas dari butir soal peneliti menggunakan program ANATES lampiran 13. Nilai reliabilitas tes siklus 51 M. Toha Anggoro, dkk, Metodologi Penelitian, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, Edisi 2, h. 5.28 52 M. Toha Anggoro, dkk, Metodologi Penelitian,...., h. 5.31 I sebanyak 9 soal uraian sebesar 0,71 dan siklus II sebanyak 7 soal uraian sebesar 0,18. 3. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini dinyatakan dengan proporsi yang besarnya antara 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah. 53 Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari butir soal peneliti menggunakan program ANATES lampiran 13. Untuk soal siklus I, terdapat 3 soal yang termasuk kategori sedang soal nomor 3, 10, 14, 8 soal sukar soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 13, 2 soal sangat sukar soal nomor 7, 11, dan 1 soal sangat mudah soal nomor 12. Sedangkan pada siklus II, terdapat 7 soal yang termasuk kategori sedang soal nomor 1, 4, 7, 10, 11, 12, 14, 5 soal yang termasuk sukar soal nomor 2, 3, 6, 9, 13 dan 2 soal yang termasuk sangat sukar soal nomor 5, 8. 4. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai menguasai materi dengan peserta didik yang kurang pandai kurangtidak menguasai materi. 54 Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Untuk mengetahui daya pembeda dari butir soal peneliti menggunakan program ANATES lampiran 13. Untuk siklus 1 dari 14 soal yang diujicobakan, terdapat satu butir soal yang memiliki nilai pembeda 0,3 dan 13 butir soal memiliki nilai pembeda 0,3. Sedangkan untuk siklus II dari 14 soal yang diujicobakan terdapat tiga butir soal yang 53 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009 h. 134 54 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran..., h. 133 memiliki nilai pembeda 0,3 dan 11 butir soal memiliki nilai pembeda 0,3.

K. Analisis Data