pembelajaran belangsung membuat siswa kesulitan
dan tidak
mengerti maksud dari LKS
sebelum pembelajaran
agar siswa mempelajari terlebih dahulu LKS
e. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep laju reaksi belum memenuhi indikator
yang peneliti harapkan. Indikator yang ditetapkan oleh peneliti yaitu nilai siswa mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan di sekolah dan
sebanyak 85 siswa memiliki nilai ≥ KKM sekolah tetapi pada siklus I ini hanya mencapai 81,57. Perlu dilakukan tindak lanjut proses
pembelajaran untuk perbaikan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas ini ke
siklus II.
2. Siklus II
Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 26 November 2010 dengan materi teori tumbukan dan orde reaksi.
a. Tahap Perencanaan II Planning
Tahap perencanaan siklus II ini merupakan perbaikan dari pembelajaran pada siklus I, perencanaan dimulai dengan menyiapkan
rencana pembelajaran RPP, menyiapkan media, materi ajar, lembar kerja siswa LKS dan LKS dibagikan satu hari sebelum pembelajaran
dilakukan, lembar observasi guru dan siswa, soal latihan, menyiapkan soal posttest siklus II, alat dokumentasi, membagi siswa ke dalam 8
kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 4-5 siswa secara heterogen, dan keperluan mengajar lainnya. Adapun materi ajar yang
diberikan pada siklus II ini adalah teori tumbukan dan orde reaksi. Pembelajaran dilakukan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan di kelas selama 1 x 40 menit dengan kegiatan pembelajaran berupa tanya jawab dan diskusi, pertemuan kedua dilaksanakan di kelas
selama 2 x 40 menit dengan kegiatan pembelajaran berupa tanya jawab dan diskusi, pertemuan ketiga dilaksanakan di kelas selama 2 x 40 menit
berupa mengerjakan soal posttest. RPP siklus II dapat dilihat pada lampiran 3.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan II Action
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru senantiasa berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Pada siklus II tahap pelaksanaan dilakukan selama dua kali pertemuan. Dengan materi teori
tumbukan dan orde reaksi. Uraian kegiatan pada setiap pertemuan pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Deskripsi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 26 November 2010 dengan materi teori tumbukan. Kegiatan belajar-
mengajar ini dimulai pada pukul 09.00 – 09.40 WIB. Pada pertemuan
ini satu orang siswa izin tidak hadir karena sakit. Pada pertemuan pertama di siklus II ini siswa terlihat lebih siap untuk
belajar, selain itu siswa merasa senang karena kegiatan belajar dilaksanakan di ruang multimedia. Pada pertemuan ini, jenis
keterampilan proses yang diterapkan yaitu komunikasi, mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan, berhipotesis, memprediksi,
klasifikasi, menerapkan konsep, dan interpretasi.
Kegiatan Guru
Siswa
Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai
siswa setelah
pembelajaran berlangsung Sudah
dapat mengkondisikan kelas
Sebagian besar siwa memperhatikan penjelasan guru
2 siswa laki-laki masih bercanda Sebagian siswa mulai fokus dengan
pelajaran walaupun masih ada 1 siswa prempuan mengerjakan tugas mata
pelajaran lain selain kimia
Menjelaskan pendekatan
pembelajaran yang dipakai agar
siswa semakin
termotivasi 6 siswa perempuan antusias bertanya
mengenai pendekatan yang dipakai guru
4 siswa laki-laki bertanya mengenai manfaat dan pendekatan apa saja yang
mungkin dapat
dipakai dalam
kegiatan belajar Meminta
siswa untuk
berkumpul dengan masing- masing
kelompok yang
sudah dibagi sebelumnya Siswa sudah tidak terlihat bingung
dengan dengan kelompoknya masing- masing
Mereview materi
sebelumnya dengan
memberikan pertanyaan 2 siswa menjawab pertanyaan guru
3 siswa laki-laki menambahkan penjelasan teman yang menjawab
pertanyaan sebelumnya Memberikan
apersepsi dengan
memperlihatkan ilustrasi
gambar dua
kelompok masing-masing
berjumlah 4 orang yang sedang
bersepeda, kelompok pertama melintasi
jalan menanjak
dan kelompok
yang kedua
melintasi jalan terowongan dibawah tanjakan tersebut.
Kemudian guru
memberikan pertanyaan:
“Menurut kalian kelompok manakah yang lebih cepat
sampai di ujung jalan? dan
apa alasannya?” Siswa memperhatikan gambar yang
diperlihatkan oleh guru 2 siswa laki-laki dan 4 siswa
perempuan menjawab
pertanyaan guru sedangkan siswa yang lain
mendengarkan dan mencatat jawaban
Meminta siswa untuk mendiskusikan pengaruh
konsentrasi, luas
permukaan, suhu, dan katalis ditinjau dari teori
tumbukan dan menunjuk salah satu siswa untuk
menjadi
moderator persentasi
Memantau pembagian tugas
Guru tidak mendominasi kegiatan belajar
Pembagian tugas sudah merata sehingga setiap siswa dalam masing-
masing kelompok mendapat tugas 2 siswa mengajukan diri untuk
menjadi moderator Diskusi berjalan dengan aktif
Meminta perwakilan salah satu
kelompok untuk
mempersentasikan hasil
diskusi 5 Kelompok mengajukan diri untuk
mempersentasikan hasil diskusi tapi hanya kelompok yang ditunjuk guru
yang mempersentasikan hasil diskusi
Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
7 siswa laki-laki aktif bertanya 4 siswa perempuan masih ragu untuk
bertanya Memperlihatkan
diagram energi reaksi
Sebagian besar siswa terlihat tertarik dengan diagram energi reaksi
1 siswa meminta penjelasan mengenai diagram reaksi
Sebagian besar siswa mencatat penjelasan mengenai diagram reaksi
12 siswa 5 laki-laki dan 7 perempuan mengajukan pertanyaan
mengenai energi reaksi Meminta
siswa untuk
menjelaskan diagram energi reaksi
3 siswa perempuan dan 7 siswa laki- laki menjelaskan diagram energi
reaksi sedangkan siswa yang lain mencatat
Meminta siswa
untuk menjawab pertanyaan
Beberapa siswa yang pada pertemuan sebelumnya terlihat malu sudah berani
menjawab pertanyaan guru Meminta
masing-masing kelompok untuk menuliskan
dan menjelaskan
kesimpulan dari persentasi yang sudah dilakukan.
Sebagian besar siswa sudah dapat membuat kesimpulan
8 siswa perempuan dan 6 siswa laki- laki mencatat kesimpulan sedangkan
siswa yang lain mendengarkan
Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 30 November 2010. Pada pertemuan ini materi yang akan dipelajari adalah tentang
orde reaksi. Kegiatan belajar-mengajar ini dimulai pada pukul 07.00 –
08.20 WIB. Pada pertemuan ini satu orang siswa izin tidak hadir karena sakit.
Pada pertemuan ini, jenis keterampilan proses yang diterapkan yaitu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan, observasi,
komunikasi, menerapkan konsep, dan interpretasi.
Kegiatan Guru
Siswa
Meminta siswa untuk duduk dengan teman kelompoknya
Siswa langsung berkumpul duduk dengan teman kelompoknya
Memeriksa jawaban lembar kerja siswa LKS yang
telah diberikan
pada pertemuan sebelumnya
Masing-masing kelompok
Memperlihatkan lembar kerja siswa LKS yang sudah dikerjakan
Mereview materi
sebelumnya dengan
memberi pertanyaan 7 siswa laki-laki dan 2 siswa
perempuan menjawab
pertanyaan guru sedangkan siswa lain menjawab
sudah lupa Menyampaikan
tujuan 5 siswa laki-laki bertanya mengenai
pembelajaran yang harus dicapai
siswa setelah
pembelajaran berlangsung tujuan pembelajaran
8 siswa perempuan mencatat tujuan pembelajaran sedangkan siswa yang
lain mendengarkan penjelasan Memberikan apersepsi dan
motivasi bahwa orde reaksi sangat
penting penerapannya
dalam kehidupan manusia. Lalu
guru memberikan contoh yaitu
untuk menentukan umur benda
purbakala dapat
dilakukan dengan
menentukan waktu reaksi peluruhan
14
C. Reaksi
peluruhan radioaktif
termasuk reaksi orde satu dengan v = k
[
14
C] Sebagian besar siswa terlihat tertarik
dengan penjelasan guru 3 siswa perempuan dan 4 siswa laki-
laki mengajukan pertanyaan
Meminta siswa
untuk mendiskusikan materi orde
reaksi dan
grafik kecenderungan orde reaksi
dan menunjuk salah satu siswa
untuk menjadi
moderator persentasi Pembagian tugas dalam kelompok
sudah merata Kerja sama antar kelompok terjalin
dengan baik 1 siswa laki-laki mengajukan diri
untuk menjadi moderator 2 siswa perempuan dan 1 siswa laki-
laki masih terlihat bercanda ketika kegiatan diskusi berlangsung
Meminta perwakilan
kelompok untuk
mempersentasikan hasil
diskusi 5 kelompok mengajukan diri untuk
mempersentasikan hasil
diskusi sedangkan
kelompok yang
lain menyiapkan pertanyaan
Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
8 siswa perempuan dan 6 siswa laki- laki mengajukan pertanyaan
Meminta masing-masing
kelompok untuk menuliskan dan
menjelaskan kesimpulan dari persentasi
yang sudah dilakukan. Masing-masing kelompok dapat
menuliskan dan
menjelaskannya kesimpulan.
Memberikan soal latihan Mengerjakan soal latihan
Pertemuan Ketiga Ulangan
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 Desember 2010. Kegiatan belajar-mengajar ini dimulai pada pukul 07.00
– 08.20 WIB. Pada pertemuan ini semua siswa hadir.
Kegiatan Guru
Siswa
Memberikan tes
akhir posttest
Sebagian besar siswa dengan serius menjawab soal yang diberikan
2 orang siswa perempuan saling bekerja sama
3 siswa laki-laki banyak bertanya kepada guru mengenai soal yang
diberikan
c. Tahap Observasi II
Pelaksanaan observasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian pada setiap kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Aktivitas siswa dan
guru dalam proses pembelajaran dapat diketahui berdasarkan data yang diperoleh sebagai berikut:
1 Hasil Observasi
a Ketika peneliti memberikan apersepsi dan motivasi, terlihat siswa
sudah tidak kebingungan dengan penjelasan yang diberikan, karena peneliti ketika menjelaskan apersepsi dan motivasi secara
perlahan dan banyak bertanya kepada siswa sehingga siswa sedikit demi sedikit mengerti dan menemukan hubungan antara
apersepsi dan motivasi yang diberikan dengan materi yang akan dipelajari.
b Siswa sudah mempunyai keberanian untuk mengajukan dan
menjawab pertanyaan, hal ini disebabkan siswa diberikan pendekatan secara lebih dekat oleh peneliti sehingga siswa merasa
percaya diri. c
Hampir sebagian besar siswa sudah dapat membuat hipotesis, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih terlihat kesulitan
ketika membuat hipotesis. d
Siswa sudah tidak kesulitan ketika melakukan percobaan, karena siswa belajar untuk tahu nama dan fungsi alat dan bahan
percobaan.
e Untuk observasi hasil percobaan, sudah dapat dilakukan siswa
dengan baik. f
Siswa sudah dapat mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati berdasarkan kecenderungan yang
sudah ada. g
Sebagian besar siswa sudah dapat membandingkan hasil pengamatan walaupun masih terdapat beberapa siswa kesulitan
untuk membandingkan hasil pengamatan. h
Ketika berdiskusi, interaksi sudah berjalan dengan baik, pembagian tugas masing-masing siswa sudah merata.
i Siswa sudah dapat menerapkan konsep yang sudah dipelajari ke
dalam konsep yang baru, karena siswa sudah mengerti bahwa suatu konsep dapat berhubungan dengan konsep yang lain.
j Siswa sudah dapat memberikan kesimpulan, karena siswa
dibimbing dalam memberikan kesimpulan. k
Pembagian LKS yang dilakukan satu hari sebelum pembelajaran belangsung membuat siswa tidak kebingungan dan mengerti
maksud dari LKS. l
Guru sudah dapat mengkondisikan siswa, sehingga siswa mulai fokus ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
m Guru cukup tegas ketika memberikan perintah, sehingga siswa
mulai serius ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. n
Guru sudah tidak mendominasi kegiatan belajar, baik praktikum maupun diskusi, sehingga siswa benar-benar aktif ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung. 2
Hasil Catatan Lapangan Tabel 4.8 Hasil Catatan Lapangan Siklus II
Pertemuan Catatan lapangan
1. Sebagian siswa mulai fokus dengan pelajaran
walaupun masih ada 1 siswa prempuan mengerjakan tugas mata pelajaran lain selain kimia
Guru mampu mengkondisikan kelas
Guru tidak mendominasi kegiatan belajar, guru hanya berperan membimbing dan mengarahkan siswa.
Siswa dapat mengkondisikan diri Pembagian LKS yang diberikan satu hari sebelum
kegiatan pembelajaran dilakukan, membuat siswa lebih mengerti materi yang akan diajarkan
Hampir sebagian besar siswa sudah berani untuk menjawab pertanyaan dan mengemukakan pertanyaan
Kerjasama antar anggota kelompok sudah terjalin dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya
pembagian tugas kelompok yang merata Pada kegiatan diskusi kelas, secara umum siswa sudah
mempunyai keberanian
untuk bertanya
atau menanggapi pertanyaan sehingga banyak siswa yang
berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas. Siswa sudah terlihat berani untuk bertanya.
Siswa mampu dalam membuat kesimpulan. 2.
Guru sudah dapat mengkondisikan kelas. Aktivitas belajar siswa sudah berjalan dengan baik .
Kerjasama antar anggota kelompok sudah terjalin dengan baik, karena pembagian tugas sudah merata.
Pada kegiatan diskusi kelas, beberapa siswa terlihat sudah mempunyai keberanian untuk bertanya atau
menanggapi pertanyaan. Interaksi siswa dalam diskusi dan menjawab
pertanyaan sudah baik. Siswa sudah mampu dalam penerapan konsep.
Siswa sudah mampu dalam membuat kesimpulan. 3.
Siswa sudah serius menjawab soal posstest yang diberikan guru
Rata-rata skor pemahaman konsep siklus I sebesar 78,75. Dari data tersebut menunjukkan bahwa hampir
sebagian besar pemahaman konsep siswa meningkat, dan mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan.
Hasil posttest siswa dari 9 butir soal uraian diperoleh persentase siswa yang telah mencapai KKM sebesar
100. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa semua siswa mencapai ketuntasan dalam pembelajaran
kimia.
3 Tahap Refleksi II
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil analisis selama kegiatan siklus II, maka dapat dikemukakan bahwa pemahaman konsep siswa
pada materi laju reaksi ditinjau dari nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan rata-rata pemahaman konsep siswa dari siklus I ke siklus II
yaitu dari 70,12 menjadi 78,75. Pada proses pembelajaran pada siklus II ini, tampak siswa mampu
mengikuti pembelajaran dengan baik, suasana kelas lebih kondusif, dan siswa turut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya
perbaikan-perbaikan pada rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan pola mengajar guru membuat siswa senang dan mudah mempelajari
kimia dalam hal ini materi laju reaksi. Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran
kimia dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas XI IPA 1 SMA
Muhammadiyah 25 Pamulang khususnya materi laju reaksi. Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh bahwa hasil belajar
siswa mengalami peningkatan dari siklus I. Penelitian ini hanya dibatasi sampai siklus II karena jumlah siswa yang mencapai nilai kriteria
ketuntasan minimal KKM sudah mencapai 100 melebihi nilai kriteria ketuntasan minimal ideal yang diharapkan sebesar 85.
Dalam proses pembelajaran siswa sudah mampu melakukan pembelajaran dengan lebih baik dan sudah terciptanya iklim kerja sama
siswa dalam menghadapi masalah dalam kegiatan diskusi. Siswa juga terlihat aktif melakukan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan
proses karena dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk mencari sendiri konsep materi yang sedang dipelajari.
D. Analisis Data