Berdasarkan data tersebut, dapat ditentukan orde reaksi dan konstanta laju reaksi.
Pemahaman pada suatu konsep akan menambah daya abstraksi yang diperlukan dalam komunikasi. Pemahaman pada suatu konsep sering
digunakan untuk menjelaskan karakteristik konsep lain. Sehingga semakin banyak konsep yang dimiliki seseorang akan memberikan kesempatan
kepadanya untuk memahami konsep lain yang lebih luas yang akan menjadi modal untuk memecahkan masalah di sekitarnya. Semakin banyak
konsep yang dimiliki seseorang semakin banyak alternatif yang dapat dipilihnya dalam menghadapi masalah yang dihadapinya.
17
Mengembangkan cara berfikir dan kemampuan mengajukan pertanyaan bagi siswa perlu dilakukan dengan menggunakan keterampilan
proses dalam IPA dan tidak cukup hanya mengandalkan metode ceramah saja, karena tujuan pengajaran ilmu pengetahuan berupa pemahaman
konseptual.
18
Jadi, dari penjelasan yang sudah diuraikan di atas yang dimaksud dengan pemahaman konsep adalah memahami dan menguasai
pengertian dan tujuan dari suatu arti yang dapat mewakili obyek-obyek, prinsip, dan teori yang sedang dipelajari.
3. Pendekatan Keterampilan Proses
Salah satu tujuan yang paling penting bagi sekolah adalah mengajar siswa untuk berpikir. IPA telah memberikan kontribusi
keterampilan yang unik, dengan penekanan pada hipotesis, memanipulasi dunia fisik dan penalaran dari data.
19
Dalam pedoman pelaksanaan kurikulum dijelaskan bahwa dalam kegiatan belajar-mengajar guru
diharuskan memperhatikan pula keterampilan siswa dalam hal
17
Mulyati Arifin, Pengembangan Program Pengajaran...., h. 38
18
Dorothy Gabel, “Enhancing the conceptual Understanding Of Science”, Journal of
educational HORIZONS Winter 2003, Indiana University
19
Michael J. Padilla, “The Science Process Skills”, Research Matters - to the Science Teacher No. 9004, March 1, 1990
memperoleh hasil, yakni memperoleh keterampilan tentang prosesnya. Pendekatan ini disebut dengan istilah pendekatan keterampilan proses.
Ada beberapa alasan yang melandasi perlunya diterapkan pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan belajar-mengajar sehari-
hari. Alasan pertama, perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua
fakta dan konsep kepada siswa. Alasan kedua, para ahli psikologi umumnya sependapat bahwa anak-anak mudah memahami konsep-konsep
yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret, contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi,
dengan mempraktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda-benda yang benar-
benar nyata. Alasan ketiga, penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus persen, penemuan bersifat relatif. Alasan keempat,
dalam proses belajar-mengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.
20
Sebagai salah satu upaya mengoptimalkan siswa dalam melaksanakan aktivitas belajarnya agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan dan
siswa tidak hanya menerima atau menghapal secara verbal, namun harus melalui pengalaman langsung, maka dalam proses pembelajaran sebaiknya
diterapkan pendekatan keterampilan proses. Depdikbud
seperti yang
dikutip Dimyati
mendefinisikan pendekatan keterampilan proses sebagai wawasan atau anutan
pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada
prinsipnya telah ada dalam diri siswa.
21
20
Conny Semiawan, “Pendekatan Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar
”, Jakarta: PT. Gramedia, 1990, h. 14
21
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran...., h. 138.
Pendekatan keterampilan proses Menurut Funk dalam Dimyati yaitu:
22
a. Pendekatan keterampilan proses memberikan kepada siswa pengertian
yang tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan. Siswa dapat mengalami rangsangan ilmu pengetahuan dan dapat lebih baik mengerti fakta dan
konsep ilmu pengetahuan. b.
Mengajar dengan keterampilan proses berarti menambah kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar
menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan. c.
Menggunakan keterampilan proses untuk mengajar ilmu pengetahuan membuat siswa belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus.
Cepni mendefinisikan keterampilan proses sebagai keterampilan dasar yang memfasilitasi pembelajaran dalam ilmu, membuat siswa aktif,
meningkatkan rasa tanggung jawab siswa untuk pembelajaran mereka sendiri, membuat kegiatan belajar menjadi menyenangkan, dan membekali
siswa dengan cara dan metode penyelidikan.
23
Keterampilan proses
didefinisikan sebagai
seperangkat kemampuan luas yang disesuaikan dengan banyak disiplin ilmu dan
mencerminkan perilaku para ilmuwan. Keterampilan proses dapat berupa keterampilan dasar dan terintegrasi. Keterampilan proses dasar meliputi
keterampilan mengamati, menyimpulkan, mengukur, berkomunikasi, mengklasifikasi, dan meramalkan. Keterampilan dasar semacam itu
membantu memberikan sebuah keterampilan proses terpadu. Sedangkan yang termasuk keterampilan proses yang terintegrasi yaitu mengendalikan
variabel, mendefinisikan secara operasional, merumuskan hipotesis, menafsirkan data, bereksperimen, dan merumuskan model.
24
Dengan
22
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran...., h. 138
23
Meltem Duran, Oğuz Özdemir , “The effects of scientific process skills–based science teachingon students attitudes towards science
” US-China Education Review, ISSN 1548-6613,
USA, Volume 7, No.3, Maret 2010, Serial No.64
24
Rebecca L. Hamilton, “Assessing Mississippi AEST Teachers’ Capacity For Teaching Science Integrated Process Skill
” Journal of Southern Agricultural Education Research Volume 57, Number 1, 2007, Mississippi State University Extension Service. Diakses 21 Februari 2010
mengembangkan keterampilan-keterampilan memproseskan perolehan, siswa akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan
konsep.
25
Menurut Ausubel dalam Ango, keterampilan proses seperti keterampilan mengamati, mengelompokkan, memprediksi, sangat penting
untuk pengembangan dan menghasilkan pemahaman konsep siswa. Dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses, guru tidak hanya
mengajar dan memberikan bimbingan tetapi yang lebih penting guru terampil membangun situasi agar siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan hasil belajar.
26
Dari beberapa pengertian pendekatan keterampilan proses dapat disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan
pengajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk berproses ilmiah dengan tujuan mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
siswa untuk menemukan dan mengemukakan sendiri fakta, konsep serta sikap dan nilai dalam diri siswa. Konsep-konsep yang siswa peroleh
melalui keterampilan proses yang telah dilakukan akan tertanam kuat, sehingga siswa akan lebih memahami suatu konsep, karena siswa terlibat
dalam proses pencarian konsep. Pendekatan keterampilan proses mampu mengembangkan kreativitas siswa dalam belajar sehingga siswa aktif
mengembangkan dan menerapkan kemampuannya.
4. Pola Pelaksanaan Keterampilan Proses