komunikasi matematis meningkat dan peneliti menghentikan penelitian ini pada siklus II.
Peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk orang banyak. Selain itu peneliti juga berharap adanya penelitian lebih
lanjut yang dapat mengemukakan faktor ataupun menggunakan kegiatan lain yang dapat meningkatkan komunikasi matematis siswa dengan tujuan agar proses
pembelajaran matematika dapat terlaksana dengan baik.
39
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
DAN PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN A.
Deskripsi Data Hasil Intervensi Tindakan
Data penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VIII, MTs Hidayatul Umam Cinere Depok. Data-data hasil
intervensi dikumpulkan dan dianalisis. Deskripsi data tersebut meliputi: karakteristik subjek penelitian, pelaksanaan pra-penelitian, pelaksanaan tindakan
siklus I dan pelaksanaan tindakan silus II. Temuan-temuan diinterpretasikan untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa di
dalam kelas.
1. Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII-I MTs Hidayatul Umam Cinere Depok, tahun pelajaran 20132014 yang berjumlah 39
orang siswa, terdiri dari 11 siswa putra dan 28 siswa putri. Alasan peneliti memilih kelas VIII-1 sebagai subjek penelitian adalah karena kelas VIII-I
sebagian besar siswa kurang mampu menyelesaikan persoalan matematika. Misalnya saja dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variable
SPLDV, yaitu merubah simbol dari soal matematika yang berbentuk cerita. Selain itu siswa juga masih sulit dalam menggambar suatu model matematika
guna membantu dalam menemukan jawaban pada materi Teorema Phytagoras.
2. Pelaksanaan Prapenelitian
Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan prapenelitian, karena untuk mengetahui kemampuan awal siswa peneliti telah melakukan pembelajaran
sebelumnya dengan posisi peneliti sebagai guru mata pelajaran. Telah dijelaskan pada poin pertama bahwa siswa kelas VIII-I masih rendah dalam kemampuan
komunikasi matematis. Rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa juga dapat dilihat
dari salah satu soal ulangan siswa yang mengukur komunikasi matematis pada materi SPLDV. Diperoleh bahwa siswa masih kurang dalam merubah simbol dari
bentuk soal cerita yang diberikan. Indikator tersebut menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa masih sangat rendah.
Dapat dilihat pada tabel 3.2 bahwa hasil ulangan harian siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel SPLDV didapatkan hanya 25,64 siswa
yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, sedangkan didapat pula bahwa 74,36 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Dapat dilihat
bahwa nilai rata-rata kelas VIII-I dari 39 siswa adalah 55,26. Dapat disimpulkan, bahwa siswa yang telah tuntas lebih sedikit dibandingkan dengan siswa yang
belum tuntas. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas pada kelas VIII-I untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa
melalui model Treffinger. Berdasarkan identifikasi dari permasalahan pembelajaran matematika di
atas, maka kelas VIII-I ditetapkan sebagai subjek penelitian. Berikut penjelasan mengenai pelaksanaan penelitian.
3. Penelitian Siklus I
Tindakan pada pembelajaran siklus I merupakan langkah awal yang sangat penting, karena hasil dari pembelajaran pada siklus I ini akan dijadikan refleksi
untuk melakukan siklus selanjutnya. Adapun langkah-langkah kegiatan pada siklus I ini meliputi: tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi analisis dan
refleksi. Adapun uraian dalam melaksanakan penelitian pada silus I ini adalah:
a. Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Untuk menunjang pembelajaran peneliti membuat lembar
kerja siswa LKS yang akan digunakan pada saat tindakan berlangsung. Selain itu, peneliti juga menyusun instrumen tes kemampuan komunikasi matematis
siklus I, lembar observasi siswa, pedoman wawancara setelah siklus I dan alat dokumentasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan, empat kali pertemuan untuk proses pembelajaran dari tanggal 07 Januari sampai