Tes Formatif Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Gambar 4.13 Perbandingan Persentase Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus I dan Siklus II Pada siklus I siswa lebih menguasai indikator drawing dan writing yaitu siswa dapat menyajikan soal kebentuk gambar dan siswa dapat menyebutkan alasan dari sebuah jawaban. Sedangkan siswa masih kesulitan dalam memahami mathematical exspression dari informasi yang disajikan. Pada siklus II indikator mathematical ekspression mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Sebagian besar siswa sudah dapat mengubah informasi menjadi simbol dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal ini disebabkan, karena pada proses pembelajaran siklus II, sebelum memulai pelajaran peneliti mengulang pelajaran yang sudah dipelajari, sehingga siswa lebih mengingat simbol-simbol yang diberikan. Adanya peningkatan pada siklus II ini juga diperkuat oleh nilai rata-rata hasil belajar siswa, pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 67 dan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74. Sesuai dengan nilai KKM yang ditetapkan adalah bahwa suatu kelas dapat dinyatakan berhasil dalam belajar apabila nilai rata-rata kelas tersebut mencapai nilai KKM yaitu 70. Oleh karena itu, pembelajaran pada siklus II dihentikan.

2. Hasil Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Untuk mengetahui aktivitas siswa terhadap rangkaian pembelajaran yang telah dilaluinya, peneliti menggunakan lembar observasi siswa dengan tujuan 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Written Text Drawing Mathematical Exspression ra ta -ra ta persenta se indikator kemampuan komunikasi matematis siswa Perbedaan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Tiap Siklus Siklus I Siklus II untuk melihat aktivitas siswa pada saat menggunakan model pembelajaran Treffinger. Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Treffinger selama siklus I dan siklus II, diperoleh data mengenai rata-rata persentase aktivitas belajar matematika siswa. Perbandingan hasil tes siklus I dan siklus II dilihat dari masing-masing indikatornya dapat diketahui dari tabel berikut ini. Tabel 4.11 Perbedaan Persentase Aktivitas Belajar Matematika Tiap SIklus No Aspek yang diamati Siklus I Siklus II 1 Kesiapan menerima pembelajaran 82.05 92.31 2 Mendengarkan memperhatikan penjelasan guruteman 85.26 91.03 3 Bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung 42.95 75.64 4 Mengemukakan pendapat ketika diberi kesempatan 62.82 76.28 5 Mengerjakan LKS kelompok 92.95 94.23 6 Mencatat penjelasan yang disampaikan guru 94.87 92.31 7 Berani mempresentasikan hasil LKSdiskusi kelompok 10.9 12.18 Berdasarkan tabel yang telah diketahui di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dengan menggunakan model Treffinger meningkat setiap siklusnya, kecuali pada aktivitas yang keenam yaitu mencatat penjelasan yang disampaikan guru. Hal ini disebabkan karena sebagian besar siswa sudah merasa jenuh dan bosan pada proses pembelajaran, sehingga mereka lebih memilih untuk melihat catatan temannya dari pada menulis catatan di dalam kelas. Pada aktivitas yang ketiga, bahwa aktivitas tersebut meningkat lebih pesat dari pada aktivitas yang lainnya, hal ini disebabkan karena materi pada siklus II lebih sulit dibandingkan dengan materi pada siklus I, sehingga sebagian siswa sering bertanya tentang materi yang mereka belum pahami.