Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
16
h. Pajak penghasilan lanjutan h. Income tax continued
Pajak tangguhan lanjutan Deferred tax continued
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai
tercatatnya disesuaikan
berdasarkan ketersediaan laba kena pajak di masa
mendatang. The carrying amount of deferred tax asset is
reviewed at each reporting date and adjusted based on availability of future
taxable income.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang
diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan,
berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang telah berlaku atau secara substansial
telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas
pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan,
kecuali
untuk transaksi-transaksi
yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling
hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas
pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Perusahaan yang bermaksud untuk
memulihkan aset dan liabilitas pajak kini berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected
to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on
the tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the
reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities
due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent
that they relate to items previously charged or credited to equity.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities
are offset
when a
legally enforceable right exists to offset current tax
assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax
liabilities relate to the same taxable entity, or the Company intends to settle its current
assets and liabilities on a net basis.
i. Sewa
i. Leases
Perusahaan mengklasifikasikan
sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada
substansi transaksi
daripada bentuk
kontraknya, pada tanggal pengakuan awal. The Company classifies leases based on the
extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested
upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the
form of the contract, at inception date.
Transaksi sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan
kepemilikan aset,
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya,
suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset. Leases that transfer substantially to the lessee
all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as
finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards
incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued
Indonesian language.
PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
17
i. Sewa lanjutan
i. Leases continued
Perusahaan sebagai lessee: The Company as a lessee:
i Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan
posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau
sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari
nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban
keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan
dialokasikan pada setiap periode selama masa
sewa, sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan
atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan
pada periode
terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Aset sewa pembiayaan disajikan
sebagai bagian aset tetap disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek
antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada
kepastian
yang memadai
bahwa Perusahaan
akan mendapatkan
hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
i Under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its
statement of financial position at amounts equal to the fair value of the leased assets
or, if lower, the present value of the minimum
lease payments,
each determined at the inception of the lease.
The lease payments are apportioned between the finance charge and the
reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period
during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the
remaining
balance of
the liability.
Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred.
Finance charges are reflected in the statement of profit or loss and other
comprehensive income. Capitalized leased assets presented as part of fixed assets
are depreciated over the shorter of the estimated useful lives of the assets and the
lease terms, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain
ownership by the end of the lease terms.
ii Dalam sewa
operasi, Perusahaan
mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus straight-
line basis selama masa sewa. ii Under an operating lease, the Company
recognizes lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.
j. Imbalan kerja karyawan
j. Employee benefits
Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja jangka
panjang yang
tidak didanai
berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 UU No. 132003 tanggal
25 Maret 2003. The
Company recognizes
long-term employee benefits liability based on the
provisions of Labor Law No. 13 Year 2003 Law No. 132003 dated March 25, 2003.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2013,
“Imbalan Kerja”
secara retrospektif.
Berdasarkan revisi atas PSAK tersebut, keuntungan atau kerugian aktuarial yang
timbul diakui
sebagai Penghasilan
Komprehensif Lain “PKL” dan disajikan pada bagian ekuitas. Biaya jasa lalu
dibebankan langsung pada laba rugi. Effective on January 1, 2015, the Company
adopted PSAK No. 24 Revised 2013, “Employee Benefits”, retrospectively. Under
the revised PSAK, the actuarial gains or losses incurred are recognized to Other
Comprehensive Income “OCI” and is presented in the equity section. Past service
cost is recognized immediately to profit or loss.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan