Kadar β- karoten Hasil Pengamatan Terhadap Tepung Kelor

4. Kadar β- karoten

Berdasarkan hasil analisis ragam Lampiran 6 menunjukkan bahwa perlakuan suhu pengeringan dengan waktu pengeringan terdapat interaksi yang nyata p ≤0,05. Nilai rata – rata penurunan kadar β- karoten tepung daun kelor dari perlakuan suhu pengeringan dengan waktu pengeringan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Nilai rata – rata kadar β- karoten tepung daun kelor dari perlakuan suhu pengeringan dengan lama pengeringan. Perlakuan Suhu Pengeringan °C Waktu Pengeringan Jam Kadar β- karoten μgg Notasi DMRT 5 50 60 70 4 5 6 4 5 6 4 5 6 45,890 43,318 40,529 50,072 47,110 45,867 37,074 34,345 30,072 f e d h g f c b a 0,544 0,530 0,520 0,551 0,548 0,538 0,505 0,481 Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kadar β- karoten tepung daun kelor dengan perlakuan suhu pengeringan dengan lama pengeringan adalah berkisar antara 30.072 – 47,110 μgg dan β- karoten yang paling tinggi yaitu 47,110 μgg, sedangkan perlakuan dengan menggunakan suhu pengeringan 70°C dan lama pengeringan 6 jam menunjukkan kadar β- karoten yang paling rendah pada tepung daun kelor ini yaitu sebesar 30.072 μgg. Hubungan antara perlakuan suhu pengeringan dengan lama pengeringan terhadap kadar β- karoten pada tepung daun kelor dapat dilihat pada Gambar 9. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 9. Hubungan antara perlakuan suhu pengeringan dengan lama pengeringan terhadap kadar β- karoten pada tepung daun kelor. Gambar 9. Menunjukkan bahwa kadar β- karoten meningkat pada suhu 60 C namun mengalami penurunan pada suhu 70 C. peningkatan kadar β- karoten pada suhu 50 C ke 60 C disebabkan karena penurunan kadar air tepung daun kelor yaitu dari suhu 50 C 15,431-13,756 sampai suhu 60 C 12,444-10,128. Pada suhu 70 C terjadi penurunan kadar β- karoten, kemungkinan hal ini disebabkan oleh rusaknya kadar β- karoten karena pemanasan. Kerusakan karoten terjadi selama pengeringan yang disebabkan oleh reaksi oksidasi akibat adanya panas dan oksigen. Menurut Muctadi 1989, betakaroten dapat mengalami kerusakan akibat pengeringan, susut yang cukup besar terjadi jika terdapat oksigen udara. Peryataan Winarno 2002, Vitamin A pada umumnya stabil terhadap panas, asam, dan alkali. Sayangnya mempunyai sifat yang sangat mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila dipanaskan pada suhu tinggi bersama udara,sinar, dan lemak yang sudah tengik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Aktivitas antioksidan DPPH

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116

Analisis α-Tokoferol (vitamin E) Pada Minyak Biji Kelor (Moringa oleifera Lam.) Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

3 15 84

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH KOMBINASI DAUN KATUK DAN DAUN KELOR DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN Aktivitas Antioksidan Teh Kombinasi Daun Katuk Dan Daun Kelor Dengan Variasi Suhu Pengeringan.

0 2 16

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BISKUIT TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DENGAN Uji Kadar Protein Dan Organoleptik Biskuit Tepung Terigu Dan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Dengan Penambahan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)

0 2 14

ANALISIS KADAR α-TOKOFEROL (VITAMIN E) DALAM DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) DARI DAERAH PESISIR DAN PEGUNUNGAN SERTA POTENSINYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN | Mubarak | KOVALEN 8236 27045 1 PB

0 3 11

TANAMAN KELOR (Moringa oleifera Lam)

0 0 30

Aktivitas Anti Artritis Ekstrak Hidroalkohol dari Bunga Moringa oleifera Lam. pada tikus Wistar

1 3 44

KADAR KLOROFIL DAN VITAMIN C DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) DARI BERBAGAI KETINGGIAN TEMPAT TUMBUH

0 0 7

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP KADAR VITAMIN A , DAN VITAMIN C, SERTA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam) SKRIPSI

0 1 16

PENGARUH DRYING AGENT TERHADAP WAKTU PENGERINGAN, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN WARNA PADA MINUMAN SEDUHAN DAUN KELOR (Moringa oleifera)

0 0 12